Selandia Baru : makanan dan cara bersihin pantatnya aneh buat saya J
Nama saya Agung Susilo dan sudah
bisa di tebak kalau saya ini adalah orang jawa. Dalam budaya Jawa secara
khususnya, sejak kecil sampai setua sekarang yang namanya makan itu selalu ada nasi,
apapun bentuk dan macam lauknya yang pasti nasi harus ada! Sampai muncul
istilah kalau kita belum melahap nasi itu namanya belum makan J Juga dalam urusan
membersihkan pantat sehabis berak selalu di bersihkan sama air, tidak peduli
kamu berak dimana juga bersama siapa J
bersihkanlah pantatmu itu pakai air. Hmmmmm….tetapi budaya yang mengajarkan 2
kebiasaan itu tidak saya temukan di kehidupan orang Selandia Baru, Mereka makan nasi tapi bisa di hitung paling sebulan
cuman satu kali dan kalau bersihin pantat sehabis berak selalu memakai tissue. Apakah semua itu menggangu saya?
Ouh jelas sekali! Saya sangat terganggu dan menyatakan dengan sadar bahwa
kebiasaan mereka adalah kebiasaan yang aneh buat saya J. Tetapi sekali lagi jikalau
mengingat perjalanan dari hidup saya, hidup saya ini penuh warna dari kasih
karunia dan anugerah-Nya maka tidak heran sayapun selalu melihat pintu yang
selalu terbuka dimana saya bisa melepaskan diri dari “hal-hal aneh” yang saya
temui dalam hidup ini J
so…bagaimana cara kasih karunia dan anugerah itu bekerja dalam hidup saya
ketika sampai dengan saat ini berada di Selandia Baru? Hahahahahahaha….
Makanan-makanan aneh.
Saya sempat bertanya kepada kiwi
(sebutan untuk orang Selandia Baru) mengapa mereka tidak menjadikan nasi atau beras
sebagai makanan pokok mereka dan jawabannyapun sangat sederhana karena padi
tidak bisa tumbuh di sini, kalau padi bisa tumbuh di tanah kami maka kami akan
makan nasi seperti kalian J.
Kentang, gandum dan ubi yang mereka biasa sebut kumara menjadi makanan utama
orang kiwi dan tentunya di tambah olahan-olahan hasil peternakan yang mereka
miliki. Sampai pada saat ini makanan-makanan aneh yang saya sudah cicipi adalah
seperti : Weiner Schnitzhel (daging sapi yang di iris tipis lalu di balut
tepung plus telur dan bumbu aneh lalu di goreng dengan sedikit minyak), Mince
(daging di tumbuk halus lalu di campur dengan kacang-kacangan lalu di masak
seperti bubur), Mashed Potato (kentang di rebus lalu di tumbuk tidak lupa
ditaburi bumbu dan di tambah susu di akhiri masuk oven) , Kumara (ubi manis di
potong kecil memanjang lalu di goreng garing), Meat Pies (roti di isi olahan
daging lalu di oven), Mashed Carrot & Parsnip (wortel dan lobak di rebus
lalu di tumbuk dan masuk oven), Bean Salad (salad kacang-kacangan wueeek),
Coleslaw (Salad hijau penuh dengan potongan kubis), Homemade Soup (yang pasti
bentuknya tidak seperti sup Indonesia mereka buat dari buah waluh,kentang dll
asal lembek dan cair mereka sebut sup), Toast (roti bakar isi macam-macam
sesuai selera), Cheese (keju), Chicken (ayam yang di rebus lalu dibumbui yang
pasti rasanya datar-datar saja tidak sekuat bumbu di Indonesia), Steak, Boiled
Vegetables (sayur yang cuman di rebus saja dan tidak dibumbui). Lalu apakah
saya menikmati semua makanan tersebut? Hmmmm….tidak terlalu menikmatinya akan
tetapi supaya perut tetap terisi maka sayapun harus mencicipinya J
Sebenarnya makanan-makanan
tersebut sudah biasa saya dengar di Bali tapi masalahnya adalah saya tidak
menyukainya, karena sebelumnya pernah mencoba makanan-makanan sejenis di atas dan
bagi saya rasanya aneh jadi sayapun memilih untuk kembali ke selera asal nenek
moyang yaitu nasi dan lauk pauk asli Indonesia hahahhaha. Sudah hampir satu
minggu di Selandia Baru sayapun rindu betul masakan Indonesia dan sudah mencari
info adakah rumah makan atau resto yang menjual makanan Indonesia yang dekat
dengan daerah dimana saya tinggal tetapi jawabannya nihil J oke then..kasih
karunia dan anugerah bekerja lagi ….melalui orang tuanya tina coz they think of
me, mereka mengajak saya ke pusat perbelanjaan untuk membeli beras impor dari
Thailand dan juga membeli produk-produk Indofood dan wingsfood yaitu mie instan
hahhahaha…J
dan yang pasti harganya lebih mahal ketimbang harga yang biasa kita dapatkan di
Indonesia, namun tidak setiap hari saya
makan nasi mie instan plus telur tapi setidaknya selalu ada nasi yang
mengiringi makanan-makanan aneh harian kiwi lol….so I can survive by the grace
of Lord through nasi hahahaha…ndeso!
Bersihin pantat.
Bicara soal closet duduk dan
tissue sebagai pembersih sehabis berak bukanlah hal janggal di negeri kita
Indonesia tetapi itu semua tidak berlaku di rumah saya dan kebiasaan saya! Saya
biasa berak di WC atau closet atau kakus jongkok dan cebok pake air untuk
membersihkan sisa-sisa kotoran yang menempel J
and sorry to tell you about the truth..saya lebih nyaman berak jongkok sekalipun
harus berada di closet duduk, kalau mau kapan-kapan kalian bisa cek J karena bagi saya
dorongan pegas untuk mendorong tai keluar lebih kuat jika di bandingkan kalau
kita duduk J.
Saya bisa maklumi karena kebiasaan jongkok di closet duduk membuat baut dudukan
closet lebih cepat aus dan akibatnya closet “goyang-goyang” tidak nyaman…maka
tidak heran muncul stiker yang berbunyi “ INI CLOSET DUDUK BUKAN JONGKOK”
hahhahahhahahhhahahahahahhahahahahhahahahahahha.
Untuk urusan cebok pake tissue,
saya sudah pernah mencoba tapi hasilnya sangat tidak nyaman..masih terasa ada
yang lengket-lengket geli di patat hihihihihi dan untuk mensiasatinya saya
selalu berak di pagi hari sebelum mandi, jadi habis berak langsung mandi dan
bersihin pantat J
dan so far siasat itu semua berjalan mulus J.
No comments:
Post a Comment