Thursday, September 13, 2012


Aseeem Saya di Gigit Anjing!

 

Tadi malam Kamis, 13 September 2012  saya dan teman saya serta anaknya pergi ke tempat bapak  Keliyan (pemimpin  Banjar atau semacam desa di Bali) dengan maksud untuk mengurus kartu identitas yang sudah tertunda lama sekali, dikarenakan  kemalasan saya dalam mengurusnya di tambah kesibukan saya dan bapak Keliyan yang mengakibatkan kita jarang bersua….Malam itu berhubung saya tidak ada kegiatan dan ada rasa butuh yang kuat akan kartu identitas untuk tinggal di Bali, maka saya bersama teman  saya memutuskan untuk pergi dan mengurusnya. Dengan 2 motor matic tapi beda pabrikan kami menuju rumah bapak Keliyan yang memimpin banjar dimana kami tinggal, sesampainya di depan rumah bapak Keliyan kami di sambut 2 ekor anjing kampung yang terus menggonggong keras dan terus mendekat ke arah kami, karena sedikit takut kamipun berteriak permisi dengan lantang supaya ada orang keluar dari dalam rumah untuk membuat tenang anjing-anjing tersebut. Tidak lama kemudian seorang anak paruh baya muncul dan menenangkan anjing-anjingnya. Setelah tenang kamipun memberitahukan maksud dan tujuan kami datang ke tempatnya yaitu untuk bertemu dengan sang ayah untuk mengurus kartu identitas, namun lagi-lagi seperti yang sudah-sudah selalu ada saja kendala yang membuat kami dan bapak pemimpin itu tidak bisa bertemu dan kali ini alasannya adalah karena bapak itu terlalu sibuk malam itu lalu memberitahukan supaya kami datang lagi besok Sabtu setelah jam 5 sore, pesan tersebut disampaikannya melalui anak yang keluar dari dalam rumah bapak itu…ya sudah kamipun menyerah dan taat akan titah tersebut L. Ketika hendak keluar halaman dari rumah bapak Keliyan, anjing-anjing yang tadinya tenang itu kalap lagi dan mengejar kami…beruntung buat teman saya dan anaknya karena mereka melaju duluan tapi buntung buat saya J asem saya dapat gigit dari arah belakang tepatnya di kaki kecil saya sebelah kiri bagian belakang lutut tepat di lekukan antara paha dengan kaki dengan 2 luka tusukkan yang lumayan dalam dari gigi anjing itu….fiuuuuh perih sekali! Celana panjang kain saya bolong dan ketika saya memacu motor, anjing tersebut masih menggigit saya akibatnya celana saya terlepas jahitannya dan robek kurang lebih 30 cm panjangnya padahal celana tersebut baru saya cuci dan setrika tadi siang J.

Pengalaman di gigit anjing kali ini merupakan yang kedua kalinya dan saya ingat betul akan pesan pak mantri yang menangani pada saat di gigit anjing pertama kalinya, beliau bilang kalau di gigit anjing lagi cepat - cepat bersihkan luka dengan sabun selain supaya lukanya bersih juga sabun berfungsi menarik kuman penyakit yang masuk melalui luka…entah benar atau tidak tapi saya ingat betul perkataan bapak mantri begitu adanya dan seperti pasien pada umumnya, waktu itu saya percaya saja tanpa banyak tanya dan berkata iya kepada pak Mantri kalau saya di gigit anjing lagi saya akan segera mencuci luka itu dengan sabun…hmmmm seharusnya saya bilang ke bapak Mantri pada waktu itu demikian : “Tidak pak Mantri saya tidak mau di gigit anjing lagi!”  karena apa yang kamu katakan itu yang akan terjadi J J oke then sesampainya di rumah teman saya, sayapun langsung mencuci luka itu dengan air sabun lalu mengolesnya dengan betadine sesudah itu sebagai komunikator yang baik saya mengirim pesan ke banyak orang kalau saya ini barusan di gigit anjing J alhasil teman-teman saya banyak yang agak panik dan menyuruh saya segera ke dokter untuk mendapatkan suntikkan anti rabies..what!!! saya pikir tidak perlu karena pada pengalaman pertama dokter hanya memberi saya obat generic untuk di minum 3 kali sehari tanpa ada suntik-suntikan dan rencana besok paginya saya akan ke apotek untuk beli obat tersebut hmmmm…tapi karena teman saya terus mendesak untuk segera pergi ke dokter dengan memberi info bahwa banyak sekali anjing-anjing di Bali terjangkit virus rabies  dan  pacar sayapun yang pada saat itu ada di luar kota untuk tugas menyarankan saya segera ke dokter secepatnya via telepon…waduh malas sekali karena waktu saat itu menunjukkan pukul 10 malam tapi ya weslah daripada terjadi apa-apa yang tidak diinginkan akhirnya sayapun menuju rumah sakit terdekat untuk mendapatkan injeksi.

Sesampainya di RS sayapun mendaftarkan diri dan memberitahu keluhan yang saya derita kepada perawat kalau saya barusan di gigit anjing, formulir pendaftaran sudah terisi dan saya mendapatkan nomor antrian lalu di persilahkan duduk dekat ruang pemeriksaan untuk menunggu panggilan dokter. Karena banyak pasien yang antri pada malam itu sayapun harus menunggu 25 menit untuk giliran saya, setelah di panggil sayapun masuk ke ruang pemeriksaan dan dokter serta asistennya tersenyum kecil karena tahu kalau saya ini korban gigitan anjing. Dokter itu tidak mengecek saya bahkan menyentuhpun tidak, dia hanya menyuruh saya duduk di tempat tidur dan menyuruh perawat menyuntikkan vaksin anti rabies di kedua lengan kiri-kanan saya itu saja, lalu menyuruh saya meninggalkan ruangan untuk menuju kasir tempat pembayaran. Sesampainya di kasir saya di suruh menunggu sebentar, tidak lama setelah itu si petugas kasir memberitahukan total biaya yang harus saya bayar……waduuuuh tambah lemas jadinya saya melihat tagihan itu fiuuuuuuh total semuanya Rp. 398.050! dengan rincian biaya administrasi Rp. 7.500, biaya periksa dokter Rp. 35.000 walah-walah padahal dokternya cuman senyum doang dari meja kerjanya ke arah saya….jadi tahu sekarang kenapa mengambil studi tentang kedokteran mahal bayarnya karena kalau sudah jadi dokter gampang cari duitnya, buktinya pakai senyumanpun bisa menghasilkan uang hahahaha, lalu rincian biaya lainnya adalah Rp. 345.550 untuk vaksin dan Rp. 10.000 untuk biaya si perawat sebagai imbalan karena sudah menyuntik saya. Fiuuuh ludes deh uang di dompet ini. Apakah normal segitu biaya untuk suntik anti rabies? Atau RS itu kelewat mahal kasih harga ke pasien?

 
Well…tetaplah saya mengucap syukur karena saya dapat luka 2 tusuk saja tidak 3 atau 4 atau 5 atau kaki saya ini tidak rompal karena kalau rompal saya tidak bisa maen bola lagi dong J lalu ada berkat yang mencukupkan saya untuk membayar tagihan tersebut (iklas saya iklas no fiuuuuh lagi) dan tentunya kejadian ini melatih iman saya kepada Tuhan bahwa tidak akan terjangkit virus rabies dalam tubuh ini melalui vaksin yang sudah di suntikkan ke tubuh saya dan akhir kata saya mengucapkan : well done anjing! Kamu sudah melakukan tugasmu dengan baik J karena untuk itulah kamu di pelihara J J

Saturday, September 8, 2012


Bali : Tidak hanya Surga bagi Wisatawan tapi juga Surga bagi Layang-Layang.

Pernahkah anda melihat layang-layang sebesar gaban? Lalu menaikannya? Atau terganggu perjalanan anda karena layang-layang tersebut? J kalau semua pengalaman tersebut belum pernah anda rasakan, maka saya sarankan untuk mengunjungi pulau dewata Bali dengan seribu pesonanya pada bulan Agustus! Waduuuuh terlambat dong kasih infonya? Ya memang…sayapun juga melewati musim layang-layang tahun ini karena harus ada tugas ke luar negeri lol..anyway ambil positifnya saja kalau kita bisa mulai kumpul uang dari sekarang untuk trip tahun depan di bulan Agustus, betulkan? Uang terkumpul banyak, liburan bisa berlama-lama dan bisa beli oleh-oleh yang beraneka ragam yang nantinya di bagikan ke teman-teman supaya kebutuhan akan rasa ingin di akui oleh sesama bisa terpenuhi..”Eh aku barusan dari Bali lho, ini aku belikan oleh-oleh untuk kamu…jangan di lihat dari bentuk dan harganya ya…lihat saja ketulusan hati saya dan semoga oleh-oleh itu bisa mengingatkan kamu kalau aku ini pernah ke Bali” hahahahhahaha J.

Oke balik maning ke layang-layang, bagi masyarakat asli Bali layang-layang merupakan bagian dari budaya yang diturunkan dari nenek moyang mereka, sayangnya tidak ada sumber tertulis yang mencatat kapan budaya ini mulai muncul dan dipopulerkan, tetapi yang pasti kalau kita bertanya ke mereka selalu jawaban yang di dapat adalah layang-layang muncul sejak jaman bahulak J. Hobi atau permainan layang-layang ini sangat di gemari oleh masyarakat Bali, tidak peduli baik mereka dari kalangan berduit ataupun dari kalangan pas-pasan, dari anak-anak sampai pekak-pekak (kakek_red), pria dan wanita sama getolnya karena dalam kepercayaan masyarakat Hindu Bali permainan layang-layang merupakan bentuk ibadah mereka kepada dewa Rare Angon yang bertugas memberi perlindungan sawah para petani dari berbagai macam serangan hama seperti : hama wereng, hama tikus ,hama burung dan hama-hama lainnya.
 



Pada bulan Agustus yang baru saja kita lewati ini merupakan festival layang-layang bali yang ke-34, dimana dalam acara tersebut panitia melombakan layang-layang tradisional yang masyarakat Bali miliki seperti: bebean (bentuk ikan), pecukan (bentuk daun), janggan (bentuk burung) dan bentuk-bentuk kreasi baru anak-anak Bali lainnya dengan ukuran yang bervariasi mulai dari ukuran 5 sampai 10 meter. Saya kurang tahu tepatnya tentang penilaian dari juri lomba tapi yang saya dengar dari teman saya yang mengikuti lomba tahun lalu dan pas kebetulan waktu itu saya ada dan melihat langsung perlombaan tersebut, teman itu bilang bahwa penilaian di dasarkan pada bisa tidaknya layang-layang terbang lalu kalau sudah terbang layang-layang tersebut tenang di atas awan ataukah oleng ke kanan dan ke kiri, bentuk keunikkan layang-layangpun juga di perhitungkan dan tidak luput juga dari penilaian dewan juri kepada setiap tim yang mengikuti lomba dimana masing-masing tim yang beranggotakan kurang lebih 10 orang dan yang wajib mengenakan atribut busana traditional Bali ini apakah mereka kompak dan kreatif dalam menaikkan layang-layang tersebut. Hobi dan perlombaan ini merupakan kegiatan musiman dan selalu puncaknya di bulan Agustus mengingat cuaca cerah dan angin kencang di dapati di bulan kemerdekaan bangsa Indonesia kita yang tercinta ini.


 
Seperti pada umumnya dalam setiap kegiatan selalu ada yang bersikap mendukung dan ada juga yang bersikap tidak mendukung..pro dan kontralah, di tengah-tengah gegap gempita masyarakat Bali menghiasi langit mereka dengan sejuta layang-layang ada saja masyarakat yang kurang nyaman dengan aktivitas atau hobi ini dengan alasan karena layang-layang ukurannya sangat besar! Lho lalu kenapa gan? Karena saking besar ukurannya kalau layang-layang itu putus lalu hinggap di atas rumah maka bisa di pastikan banyak genteng yang menganga, lalu ada juga kasus lain misalkan seperti banyak antena TV atau radio amatir yang rusak akibat layang-layang yang nyangkut, dan layang-layang pun bisa jadi seperti si-komo yang bikin macet J biasanya layang-layang di buat di balai-balai banjar (desa adat)  perlu mobil pick-up atau truck besar untuk mengangkutnya ke tempat perlombaan dan ukuran layang-layang tersebut selalu lebih besar dari kapasitas bak mobil ataupun truck…entah ekornya lebih panjang atau sayapnya lebih besar, hal itulah yang membuat macet jalanan karena pengendara di belakangnya susah untuk melewatinya di sebabkan tidak ada ruang untuk mendahului dan juga dari arah berlawanan banyak antrean kendaraan yang sedang menunggu kendaraan pengangkut layang-layang tersebut lewat duluan dan  tidak bisa dipungkiri dalam lalu-lintas tersebut bunyi-bunyi unikpun bermunculan baik bunyi klakson berkepanjangan dari setiap kendaraan juga tak ketinggalan bunyi sumpah serapah dari setiap pengendara yang terjebak dalam kemacetan itu..”what the h*^%”. Layang-layangpun juga memakan korban nyawa manusia seperti yang terjadi di festival tahun ini dimana seorang anak berumur 8 tahun tewas akibat terhantam layang-layang berukuran 5 x 8 meter. Memang sangat di sayangkan peristiwa-peristiwa yang merugikan tersebut terjadi dan harapanya adalah semoga dari pengalaman tersebut masyarakat Bali bisa lebih bijaksana lagi untuk mengurangi dampak negatif kedepannya dalam menjalankan hobi mereka yang mereka warisi dari para leluhurnya tersebut.



Dari cerita ini, khususnya pada saat masyarakat Bali menaikkan layang-layang itu merupakan bentuk ibadah mereka kepada sang dewa sayapun juga teringat akan pengajaran yang pernah saya dapatkan bahwa ketika kita melakukan segala bentuk aktivitas dalam hidup ini lakukanlah seakan-akan semua itu untuk Tuhan yang mengasihi hidup kita tanpa syarat. Saya juga percaya ketika kita melakukan sesuatu untuk Tuhan pastilah semua itu merupakan hal yang baik untuk kita pribadi dan hidup orang lain, Tuhan itu baik dan apapun yang Dia kerjakan selalu mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihi-Nya dan ketika kita melakukan sesuatu untuk Tuhan, percayalah buah yang baik akan kita hasilkan. Tuhan tolonglah saya ini untuk terus bisa berpikir dan bertindak dengan memberikan yang terbaik dalam setiap kesempatan dan tanggung jawab yang yang ada dan biarlah semua itu saya lakukan untuk memuliakan Engkau. Bagaimana dengan hidup anda teman, Sudahkan anda melakukan semua itu untuk Tuhan? Mari sama-sama kita belajar J. Have a gud day!

 



 

 

Thursday, September 6, 2012


Akhirnya Putera Pemenang Menang!
 

Yayyy..akhirnya dahaga kemenangan itu terhapus sudah! Sejak dari berdirinya SSB ini sudah beberapa kali kami melakukan pertandingan baik dalam lingkup persahabatan maupun kompetisi resmi yang di adakan oleh PSSI tingkat Kabupaten dan Propinsi, namun dari semua pertandingan yang kami lakoni itu berakhir dengan kekalahan…semua....ya semua kalah hahahha. Menurut catatan diary SSB hehehe kami nampaknya sudah sering melakukan pertandingan, debut pertama adalah pada saat mengadakan persahabatan dengan Putera Mumbul, dalam laga tersebut ada 2 kelompok umur yang di helat yaitu U-12 kami kalah 3 – 5 dan U-14 kami kalah 1 – 2 setelah itu di minggu berikutnya U – 14 kembali mengadakan uji coba melawan Putera Kelana dan mengalami kekalahan 1 – 4. Bulan Juni kami beruji coba lagi melawan tim dari Bintang Denpasar hasilnya untuk U-12 terhempas lagi dengan skor 0 – 1 dan U-14 kalah 2 – 3. Pada bulan Juli Putera Pemenang mengikuti kompetisi resmi untuk memperebutkan piala Gubernur Bali kategori U-15 yang di prakarsai oleh PSSI Kabupaten Badung dan di ikuti oleh SSB se-Bali dan beberapa dari Jawa, hasilnya kami pulang lebih awal karena tidak lolos di fase grup hasil dari di lumat Putra Perkanthi Jimbaran 0 – 4 dan kalah tipis dari Jima Denpasar 0 – 1. Tapi  hasil kekalahan dari semua pertandingan tersebut tidak mempengaruhi anak-anak didik untuk terus rajin berlatih, mereka tetap semangat dan termotivasi untuk meraih kemenangan di pertandingan-pertandingan yang akan datang.

Harapan itu akhirnya menjadi kenyataan, ada kemenangan yang kami raih dalam pertandingan! J Tepatnya pada hari Minggu 2 September 2012 Putera Pemenang Bali kembali mengadakan uji coba melawan Putera Mumbul, karena jumlah anak didik kami bertambah banyak maka kamipun mengadakan 5 pertandingan berdasarkan 5 kelompok umur yaitu U-10, U-11, U-12, U-13 dan U-14 dan hasilnya adalah sebagai berikut :

U-10

Tim ini merupakan tim paling junior, masih cute dan unyu-unyu serta baru terbentuk seminggu sebelum uji coba. Kalau anda mengalami kegalauan, bosan dan butuh refreshing maka saya sarankan untuk datang ke lapangan dan melihat U-10 bertanding dan saya pastikan anda akan mendapatkan penghiburan J saya tidak bisa cerita detail apa yang terjadi tapi saya siap memberi tahu kapan  mereka akan melakoni pertandingan lagi supaya anda bisa datang ke lapangan untuk menyaksikan mereka bertanding dan sekali lagi dipastikan pada saat anda pulang tidak seperti pada saat anda datang, anda akan pulang membawa sukacita yang besar J Mereka dapat hajar 0 – 6 tapi mereka tetap semangat bahkan di akhir pertandingan anak-anak menghampiri lawan mereka untuk mengucapkan selamat J dan juga mereka tidak kapok untuk bermain bola lagi. Mereka tetap semangat dan mau belajar dari pertandingan tersebut untuk menjadi lebih baik kedepannya. that's my kids!

U-11

Tim ini memiliki masa depan cerah J walaupun terhitung masih baru akan tetapi mereka sudah mengerti strategi yang di terapkan pelatih, mereka bermain dengan percaya diri dan tahu posisi serta tahu kemana arah bola harus di bagikan. Mereka cerdik dan berhasil menghempas tim lawan dengan skor 2 – 0 yang di cetak oleh 2 penyerang mungil kami Dimas dan Githa. Terimakasih anak! Kalian sudah mencatatkan diri sebagai tim yang memberi kemenangan pertama pada SSB kita yang tercinta ini J J kami tunggu kemenangan-kemenangan berikutnya ya J.

U-12

Nampaknya tim ini perlu banyak pembenahan, masih saja emosi ketika di langgar lawan dan berusaha membalas lawan dengan cara yang sama yang telah mereka lakukan..gigi ganti gigi mata ganti mata L serta masih menyalahkan teman satu tim ketika diantara mereka melakukan kesalahan. U-12 tidak berhasil membalas kekalahan mereka di pertemuan pertama, mereka kalah dengan skor 1 – 4. Buat pak pelatih banyak PR nih. piss..

U-13

Tim ini memberi kemenangan telak 5 – 0, tapi hasil ini tidak memuaskan coach Jason karena lawan yang di hadapi kalah postur tubuh dan para pemain masih tampil individual serta belum menemukan koordinasi yang baik antar lini. Besok-besok tolong dengar-dengaran dong untuk apa kata pelatih J. Well anyway congrats kids!

U-14

Kami senang melihat tim ini, mereka sedang ada di performa terbaik. Mereka bertumbuh dalam skill dan kerja sama antar lini serta rasa saling memiliki satu diantara yang lain sebagai satu tim sudah mulai nampak. Tim yang di pimpin Megayana ini menutup rentetan pertandingan di hari Minggu itu dengan skor 2 – 0.

Dari 5 pertandingan yang di helat minggu itu berkesudahan 3 kemenangan untuk Putera Pemenang Bali dan 2 untuk Putra Mumbul J bagi kami kemenangan memang terasa penting tapi itu semua bukan menjadi fokus utama SSB ini, kami hanya ingin melihat anak-anak didik kami menikmati setiap latihan dan pertandingan yang ada, mereka dapat belajar untuk memberi yang terbaik dalam setiap kesempatan dan tanggung jawab mereka (tentunya tidak hanya di sepakbola tapi juga setiap kesempatan dan tanggung jawab dalam hidup mereka) serta menjadi pribadi yang terus menabur hal positif ke orang lain. Well…minggu-minggu ini kami sedang menyiapkan tim untuk menghadapi kompetisi yang di adakan oleh PSSI Kab. Badung pada awal bulan Oktober mendatang, kami akan mengirim tim U-10, U-12 dan U-14 untuk bertanding di kompetisi ini. Kami semua sangat antusias untuk ada dalam kompetisi tersebut. So..tetap semangat dan beri yang terbaik anak-anak! Wish you all luck!

PS. Tolong untuk para pelatih juga terus semangat ya, meskipun panas-panasan dan tidak ada gaji lol.

 

Monday, September 3, 2012


(masih) Selandia Baru : merawat anak orang lain, Why not?

 

Masih seputar The Cullens sang pemilik peternakan yang sangat luas sekali itu J ternyata mereka tidak hanya menaruh kecintaan dalam merawat hewan-hewan yang ada di peternakan tetapi mereka juga menaruh kecintaan yang sangat besar untuk mengurus dan merawat anak manusia dari lain peternakan J J, hmmm…saya percaya kalau yang satu ini sudah menjadi masalah umum di jagat raya kita dan artinya setiap negara pasti memiliki masalah tersebut, yaitu “keluarga yang bermasalah” dimana kebanyakan yang sering menuai ketidakadilan alias jadi korban utamanya adalah anak-anak. Di Indonesia banyak kita jumpai, lalu bagaimana di Selandia Baru? Jawabannya juga sangat banyak sekali keluarga yang bermasalah yang dapat di jumpai di negeri kiwi ini, beragam contoh masalah kita dapat temukan di sana seperti : keluarga dimana hubungan antara kedua orang tua tidak harmonis akhirnya menuju ke pintu perceraian, lalu ada juga keluarga dimana salah satu figur orang tua baik ayah atau ibu tidak berada di rumah karena di penjara, meninggal dan kabur begitu saja dan akibat langsung figur orang tua satunya menjadi depresi dan tidak menginginkan keberadaaan anak-anak, ada juga keluarga dimana orang tua sama-sama kecanduan drugs dan anak-anak menjadi tidak terurus serta tidak sedikit dari mereka menjadi korban penganiayaan orang tuanya. Melihat fenomena tersebut the Cullens bertindak dengan membuka rumahnya untuk menerima dan merawat anak-anak korban dari keluarga yang bermasalah seperti mereka merawat anak-anak mereka sendiri.

Semua ini berawal kurang lebih 15 tahun yang lalu, Mrs. Sheryl Cullen seperti menjerit hatinya setelah melihat banyak sekali anak-anak di kotanya terlantarkan dan tidak terurus karena di sebabkan masalah yang terjadi dalam keluarga, anak-anak itu tidak mendapat perlindungan, tidak mendapatkan cinta dan bimbingan dari figur orang tua yang semestinya layak untuk mereka dapatkan. Pada waktu itu dia hanya menganggap perasaan itu semua sebagai naluri yang muncul dari seorang Ibu saja, akan tetapi setiap hari bertambah kuat lalu iapun berdoa dan membagikannya kepada Wes sang suami. Singkat cerita Ibu muda itu mendapati kalau sebuah naluri atau passion atau hasrat atau keinginan dari hati ini hanya di biarkan begitu saja tanpa di ikuti tindakan maka tidak akan berdampak apa-apa, naluri yang membuat hatinya menjerit itu tidak akan pernah membuat anak-anak yang terlantarkan di kotanya menjadi lebih baik sampai dia melakukan sesuatu tindakan nyata yang bisa menjawab kebutuhan daripada anak-anak tersebut. Maka dari itu Sheryl mengambil ketetapan hati untuk membuka hidupnya dan rumahnya untuk menjadi tempat dimana anak-anak dari keluarga bermasalah itu mendapati kebutuhan mereka, dan hal itu mendapat dukungan penuh dari sang suami walaupun masa itu merupakan masa awal-awal pernikahan mereka..hmmm nampaknya naluri seorang wanita telah membuka hati sang pria itu untuk memiliki passion yang sama..sungguh memang metal keluarga ini J J

Di negeri Kiwi bagi masyarakatnya yang ingin membuka pintu rumahnya untuk menampung dan merawat anak-anak orang lain haruslah mendapat legalitas ataupun ijin dari pemerintah, atas dasar tersebut the Cullens mengajukan diri ke pemerintah untuk mendapat ijin guna merealisasikan passion yang mereka miliki. Berbagai prosedur banyak di lewati dalam proses ini seperti : orang dari pemerintahan akan meninjau tentang seberapa “sehat”kah keluarga ini, adakah catatan-catatan kriminal, kelayakkan rumah hunian dan sampai kekayaanpun di tinjau oleh mereka. Alasan-alasan tersebut bukannya untuk mempersulit keluarga-keluarga di Selandia Baru untuk fostering anak-anak dari keluarga yang bermasalah akan tetapi ini bukti keseriusan dari pemerintah negeri itu dalam menanggapi fenomena ini, pemerintah Selandia Baru mempercayai bangsa yang kuat merupakan produk dari keluarga yang kuat karena keluarga yang kuat akan menghasilkan generasi-generasi yang baik yang nantinya akan memimpin bangsa mereka ke arah yang lebih baik dan sebaliknya jika keluarga-keluarga yang ada merupakan keluarga yang bermasalah maka akan munculah generasi yang bermasalah, lalu yang terjadi adalah jika bangsa mereka di pimpin oleh generasi yang bermasalah maka tidak akan lama Selandia Baru ada di ambang kehancuran. Jadi pemerintah benar-benar selektif dalam memilih keluarga-keluarga yang ingin melakukan fostering tersebut di sisi lain pemerintah juga memiliki wewenang yang kuat untuk mengambil alih kepengurusan anak dalam artian jika pemerintah mendapati sebuah keluarga yang bermasalah dan mendapati kepentingan anak-anak mereka terabaikan maka mereka akan bertindak, pemerintah melalui staffnya akan turun tangan menolong keluarga bermasalah tersebut untuk mengangkat akar permasalahan dan jikalau semua itu menemui jalan buntu serta dinilai masalah tidak terselesaikan maka pemerintah berhak untuk mengambil alih hak asuh anak mereka lalu pemerintah merawat anak-anak tersebut di panti asuhan dan juga merujuknya kepada keluarga-keluarga lain yang ingin merawat anak-anak tersebut. Well..setelah melewati semua proses yang ada, The Cullens pun mendapat ijin dari pemerintah untuk menjadikan keluarga dan rumahnya menjadi rumah dan keluarga baru bagi anak-anak dari keluarga bermasalah yang ada di kotanya.

Sampai saat ini sudah belasan anak-anak yang keluar masuk di rumah mereka. Tidak ada program ataupun metode khusus dalam fostering ini, semua hanyalah berjalan secara normal sebagaimana yang kita lihat pada proses merawat anak pada umumnya. Mereka sejak usia anak-anak di rawat dan di bekali nilai-nilai kehidupan dan agama, sampai di nilai sudah dewasa dan mandiri maka the Cullens merelease anak-anak tersebut untuk memulai petualangan baru di hidup mereka, dan tidak diragukan kalau semua itu membutuhkan banyak sekali pengorbanan yang di keluarkan baik secara material maupun spiritual J..tapi yang saya dengar melalui the Cullen, semua pengorbanan itu menjadi kesukaan tersendiri bagi mereka karena mereka sudah mengerjakan bagiannya dan mengikuti dorongan hati yang ada pada mereka. Ketika saya berada bersama mereka, sayapun sempat menanyakan akan biaya-biaya yang dibutuhkan dalam fostering ini dan pasti sangat besar sekali, lalu dari mana mereka mendapatkannya? Mereka menjawab “bahwa selalu ada berkat yang mencukupkan dan tidak tau datangnya darimana..tapi selalu dan selalu ada berkat yang mencukupkan”…hmmm sayapun tanya lagi akan “keberhasilan”dalam fostering yang mereka lakukan : apakah semua anak-anak yang datang berhasil mereka ubahkan dan menjadikan pribadi yang dewasa serta mandiri? Jawabannya No! banyak juga yang “tidak berhasil” seperti kabur, masih mempertahankan kebiasaan buruk, dan pastinya membuat mereka stress dan bertanya why…why? Padahal mereka sudah mencoba yang terbaik tapi tetap saja tidak ada perubahan..tetapi sikap yang menyenangkan tetap saja ada pada the Cullens kalau semua permasalahan itu tidak menyurutkan passionnya dalam terus melakukan fostering malahan menjadikannya sebagai bahan evaluasi diri untuk menjadikan mereka semakin baik dalam merawat anak-anak kedepannya. Saat ini Wes dan Sheryl Cullen memiliki 4 anak kandung tapi itu tidak membuat mereka punya alasan untuk stop fostering anak-anak lain korban dari keluarga yang bermasalah malahan mendidik anaknya untuk punya passion yang sama seperti mereka: mengasihi orang lain seperti kita mengasihi diri sendiri dan saya lihat anak-anak mereka tidak punya masalah dengan keberadaan anak-anak lain di rumah mereka malahan enjoy dalam kehidupan keseharian dengan hak dan kewajiban yang sama.

Saya juga percaya kalau keluarga seperti the Cullens juga banyak kita temui di negeri kita tercinta Indonesia ini..ya banyak sekali keluarga-keluarga di Indonesia mengambil bagian untuk menerima dan merawat anak-anak yang terbuang dari keluarga asal mereka. Biarlah kisah dari the Cullens dan keluarga-keluarga di Indonesia yang mengambil bagian dalam fostering itu mengispirasi kita untuk melakukan tindakan nyata dari permasalahan yang kita temui di sekitar kita…kita di ciptakan sebagai mahkluk sosial yang artinya kita tidak bisa hidup tanpa keberadaan orang lain, hmmm…orang lain memegang peranan penting dalam hidup kita dong… so saya pikir tidak ada salahnya ya kalau kita menempatkan mereka sebagai pribadi yang layak mendapatkan cinta dari kita…tidak peduli siapa dan latar belakang mereka. Mari tabur cinta ke semua orang! J  

 

People Helping People