Tuesday, July 10, 2012


Waterbom Kuta Bali!



Akhirnya datang juga kesempatan untuk menjajal waterbom kuta setelah hampir 1 tahun 6 bulan tinggal di  Pulau Dewata J Hari senin kemarin 9 Juli 2012 saya menikmati sensasi wahana permainan air Kuta Bali ini  yang sudah dikenal luas oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Selama ini Waterbom yang terletak di jantung wisata kuta menjadi alternatif utama liburan Bali khususnya bagi pelancong dari Luar negeri, ketika ada di tempat ini saya merasa berada di negeri orang lain karena hampir 80% dari pengunjungnya adalah turis-turis asing mulai dari anak-anak, muda, dewasa sampai orang tua ada di waterbom ini. Harga Tiket Masuk untuk dewasa Rp. 180.000 dan untuk anak-anak Rp. 120.000 tentunya sangat terjangkau bagi pelancong-pelancong yang memang berlibur di Bali tetapi mungkin tidak untuk orang-orang yang domisili di sekitar Kuta hahaha.
Lunch time with the gang
Hari itu saya bisa ketempat ini karena di undang oleh salah satu teman dari Amerika yang tinggal di Pulau Sumba NTT untuk menemaninya yang kebetulan beliau membawa anak-anak didiknya yang semua asli Sumba berlibur di Bali, sayapun menjadi orang ke-21 dari rombongan ini. Ngomong-ngomong setelah beberapa kali mencoba wahana yang ada di waterbom ini, saya teringat akan pelajaran seputar kepemimpinan yang ada di buku 21 Ciri Pokok Seorang Pemimpin karangan John C. Maxwell di bab yang membahas tentang keberanian. Bab ini mengatakan untuk meningkatkan keberanian, kita di sarankan untuk keluar dan melakukan sesuatu untuk menumbuhkan keberanian kita. Misalnya, skydiving (terjun payung), berbicara di depan orang banyak (merupakan ketakutan kebanyakan orang), main sandiwara, arung jeram, ataupun mendaki gunung. Tidak masalah apapun yang kita lakukan selama itu dapat membuat kita menghadapi rasa takut kita. Yaah Waterbom itu menakutkan! Setiap wahana gila membawa saya untuk menghadapi keputusan sulit yang menantang J.


Kembali ke buku pak John C. Maxwell, buku ini mengajarkan kita ketika menghadapi berbagai keputusan sulit yang menantang, sebaiknya kita sadari akan kebenaran-kebenaran tentang keberanian berikut ini yang tentunya saya alami ketika mencoba setiap wahana gila waterbom kuta J :
1. Keberanian dimulai dengan pergumulan batin. Setiap ujian yang kita hadapi dimulai dari dalam diri kita, demikian juga dengan ujian keberanian. Keberanian bukanlah berarti tidak ada rasa takut, keberanian adalah melakukan apa yang kita takuti dan maju terus ke dalam wilayah baru. Wahana yang pertama kali saya coba adalah race track, bagi saya ini pergumulan batin L meluncur bebas dengan tangan menyilang di dada begitupun dengan kaki yang harus menyilang dengan sudut kemiringan 80 derajat dari ketinggian kurang lebih 50 meter dengan 3 lekukan. Pada saat berada di posisi meluncur saya banyak ngobrol dengan pool attendant untuk mengulur-ulur waktu, sengaja saya buat karena saya takut. Pool attendant menyuruh saya segera meluncur karena di belakang saya menunggu puluhan orang yang mengantri untuk wahana ini, sayapun meluncur dan tak lupa teriak sekencang-kencangnya huuuuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa……yeah akhirnya menang atas pergumulan batin saya walaupun startnya tidak heroic J 
Wahana smash down, boogie dan race track
2. Keberanian tidak berada pada zona aman. Pemimpin hak sipil, Martin Luther King Jr., menyatakan, “ukuran tertinggi dari seseorang bukanlah dimana ia berdiri di masa-masa nyaman serta menyenangkan, melainkan dimana ia berdiri di masa-masa penuh tantangan serta kontroversi.” Saya punya pilihan untuk berdiri lalu mundur dari wahana race track pada saat berada di posisi akan meluncur dan turun menuju kursi malas dengan alasan ouw saya tidak enak badan biar saya santai di wahana lazy river atau duduk di kursi ini dan menjaga barang-barang bawaan teman saya. Seandainya saya melakukan itu, bisa dipastikan  kalau tidak bertobat dan tidak merubah kebiasaan itu saya akan menjadi orang yang tidak pernah bisa menghadapi kenyataan hidup dan selalu mencari zona aman yang meninabobokan saya. Jadi apakah kita ingin melatih keberanian kita? So tinggalkanlah apa yang menjadi zona aman kita J
Wahana lazy river
3. Keberanian dalam diri kita membangkitkan keberanian orang lain. “Keberanian itu menular,” kata seorang pewarta kabar baik Billy Graham, “Jika seorang pemberani memegang tinggi prinsipnya, maka yang lain pun akan turut berani.” Keberanian yang diperlihatkan oleh siapa pun akan menjadikan yang lainnya berani. Hal ini tampak ketika saya mencoba wahana smash down, sama meluncur bebas dengan tangan kaki menyilang seperti race track akan tetapi smash down lebih tinggi dan sudut kemiringan hampir 90 derajat. Lagi-lagi saya menang atas pergumulan batin dan saya melakukan ini 7 kali berturut-turut tanpa jeda..setelah meluncur naik lagi lalu meluncur lagi lalu naik lagi sampai 7 kali, dan hasilnya dari keberanian ini teman-teman sumba yang kebanyakkan anak perempuan yang masih duduk di bangku SMP termotivasi dan tertular untuk menghadapi wahana ini juga berturut-turut seperti saya J. Sungguh memang benar keberanian itu menular!


Tawa gadis-gadis pemberani

4. Kehidupan kita berkembang menurut keberanian kita. Rasa takut akan membatasi kita, mungkin itu sebabnya mengapa teolog Inggris, John Henry Newman, mengatakan, “Jangan takut hidup Anda berakhir, takutlah hidup anda tidak pernah dimulai.” Keberanian tidak saja memberikan awal yang baik, tetapi juga memberi kita masa depan yang lebih baik. Dengan keberanian menghadapi wahana race track membuat saya lapar akan wahana lainnya dan sayapun berhasil menjinakkan hampir semua wahana yang ada di waterbom ini termasuk the tough one!  Yaitu wahana climax, wahana paling gila dimana saya masuk dalam tabung dengan posisi tangan dan kaki menyilang lalu dalam hitungan ketiga papan dimana saya berpijak terbuka dan membuat saya jatuh meluncur deras kebawah dengan sudut kemiringan mungkin 88 derajat yang berhasil membuat seakan-akan nyawa saya masih tertinggal di atas J wuaaaaaaaaaaaah.........kalian harus coba wahana ini!
Antre untuk menghadapi climax
Senyum sang pemberani :)
Buku ini juga menyatakan betapa ironisnya, mereka yang tidak memiliki keberanian untuk mengambil resiko maupun yang berani mengambil resiko sama-sama memiliki rasa takut dalam hidupnya. Satu-satunya perbedaan diantara keduanya adalah bahwa mereka yang tidak berani mengambil resiko sebenarnya hanya mengkhawatirkan hal-hal sepele. Jika nantinya kita memang harus mengatasi rasa takut dan keraguan kita, jangan takut untuk mengambil resiko. Juga ada hal lain yang saya dapatkan dari pengalaman fun time di waterbom ini adalah ketika saya pertama kali mencoba salah satu wahana memang terasa menakutkan, akan tetapi setelah berhasil melalui percobaan pertama maka selanjutnya percobaan ke-2, ke-3 dan selanjutnya akan terasa mudah..tak ayal saya pun bisa mencoba salah satu wahana sampai 7 kali berturut-turut. Jadi pelajaran yang bisa kita aplikasikan dalam hidup ini adalah jangan pernah kita takut untuk mencoba sesuatu yang baru! Hadapi rasa takut kita dan mari kita sama-sama bertumbuh untuk menjadikan hidup lebih menggairahkan!

No comments:

Post a Comment