Waterbom Kuta Bali!
Akhirnya datang juga kesempatan untuk menjajal waterbom kuta setelah hampir 1 tahun 6 bulan tinggal di Pulau Dewata J Hari senin kemarin 9 Juli 2012 saya menikmati sensasi wahana permainan
air Kuta Bali ini yang sudah dikenal
luas oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Selama ini Waterbom yang
terletak di jantung wisata kuta menjadi alternatif utama liburan Bali khususnya
bagi pelancong dari Luar negeri, ketika ada di tempat ini saya merasa berada di
negeri orang lain karena hampir 80% dari pengunjungnya adalah turis-turis asing
mulai dari anak-anak, muda, dewasa sampai orang tua ada di waterbom ini. Harga Tiket Masuk untuk dewasa Rp. 180.000 dan untuk
anak-anak Rp. 120.000 tentunya sangat terjangkau bagi pelancong-pelancong yang
memang berlibur di Bali tetapi mungkin tidak untuk orang-orang yang domisili di
sekitar Kuta hahaha.
Lunch time with the gang |
Hari itu saya bisa ketempat ini karena di undang oleh salah satu teman
dari Amerika yang tinggal di Pulau Sumba NTT untuk menemaninya yang kebetulan
beliau membawa anak-anak didiknya yang semua asli Sumba berlibur di Bali, sayapun
menjadi orang ke-21 dari rombongan ini. Ngomong-ngomong setelah beberapa kali
mencoba wahana yang ada di waterbom
ini, saya teringat akan pelajaran seputar kepemimpinan yang ada di buku 21 Ciri
Pokok Seorang Pemimpin karangan John C. Maxwell di bab yang membahas tentang keberanian.
Bab ini mengatakan untuk meningkatkan keberanian, kita di sarankan untuk keluar
dan melakukan sesuatu untuk menumbuhkan keberanian kita. Misalnya, skydiving (terjun payung), berbicara di
depan orang banyak (merupakan ketakutan kebanyakan orang), main sandiwara,
arung jeram, ataupun mendaki gunung. Tidak masalah apapun yang kita lakukan
selama itu dapat membuat kita menghadapi rasa takut kita. Yaah Waterbom itu
menakutkan! Setiap wahana gila membawa saya untuk menghadapi keputusan sulit
yang menantang J.
Kembali ke buku pak John C. Maxwell, buku ini mengajarkan kita ketika
menghadapi berbagai keputusan sulit yang menantang, sebaiknya kita sadari akan
kebenaran-kebenaran tentang keberanian berikut ini yang tentunya saya alami
ketika mencoba setiap wahana gila waterbom
kuta J :
1. Keberanian
dimulai dengan pergumulan batin. Setiap
ujian yang kita hadapi dimulai dari dalam diri kita, demikian juga dengan
ujian keberanian. Keberanian bukanlah berarti tidak ada rasa takut,
keberanian adalah melakukan apa yang kita takuti dan maju terus ke dalam
wilayah baru. Wahana yang pertama kali saya coba adalah race track, bagi saya ini
pergumulan batin L meluncur bebas dengan tangan menyilang di dada begitupun dengan
kaki yang harus menyilang dengan sudut kemiringan 80 derajat dari
ketinggian kurang lebih 50 meter dengan 3 lekukan. Pada saat berada di
posisi meluncur saya banyak ngobrol dengan pool attendant untuk
mengulur-ulur waktu, sengaja saya buat karena saya takut. Pool
attendant menyuruh saya segera meluncur karena di belakang saya menunggu
puluhan orang yang mengantri untuk wahana ini, sayapun meluncur dan tak
lupa teriak sekencang-kencangnya huuuuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa……yeah
akhirnya menang atas pergumulan batin saya walaupun startnya tidak heroic J
Wahana smash down, boogie dan race track |
2. Keberanian
tidak berada pada zona aman. Pemimpin
hak sipil, Martin Luther King Jr., menyatakan, “ukuran tertinggi dari
seseorang bukanlah dimana ia berdiri di masa-masa nyaman serta
menyenangkan, melainkan dimana ia berdiri di masa-masa penuh tantangan
serta kontroversi.” Saya punya pilihan untuk berdiri lalu mundur dari
wahana race track pada saat berada di posisi akan meluncur dan turun menuju
kursi malas dengan alasan ouw saya tidak enak badan biar saya santai di wahana lazy river atau duduk di
kursi ini dan menjaga barang-barang bawaan teman saya. Seandainya saya
melakukan itu, bisa dipastikan
kalau tidak bertobat dan tidak merubah kebiasaan itu saya akan
menjadi orang yang tidak pernah bisa menghadapi kenyataan hidup dan selalu
mencari zona aman yang meninabobokan saya. Jadi apakah kita ingin melatih
keberanian kita? So tinggalkanlah apa yang menjadi zona aman kita J
Wahana lazy river |
3. Keberanian
dalam diri kita membangkitkan keberanian orang lain. “Keberanian itu menular,” kata seorang
pewarta kabar baik Billy Graham, “Jika seorang pemberani memegang tinggi
prinsipnya, maka yang lain pun akan turut berani.” Keberanian yang
diperlihatkan oleh siapa pun akan menjadikan yang lainnya berani. Hal ini
tampak ketika saya mencoba wahana smash
down, sama meluncur bebas dengan tangan kaki menyilang seperti race track akan tetapi smash down lebih tinggi dan sudut
kemiringan hampir 90 derajat. Lagi-lagi saya menang atas pergumulan batin
dan saya melakukan ini 7 kali berturut-turut tanpa jeda..setelah meluncur naik
lagi lalu meluncur lagi lalu naik lagi sampai 7 kali, dan hasilnya dari
keberanian ini teman-teman sumba yang kebanyakkan anak perempuan yang
masih duduk di bangku SMP termotivasi dan tertular untuk menghadapi wahana
ini juga berturut-turut seperti saya J. Sungguh memang benar keberanian itu menular!
Tawa gadis-gadis pemberani |
4. Kehidupan
kita berkembang menurut keberanian kita. Rasa takut akan membatasi kita, mungkin itu sebabnya mengapa
teolog Inggris, John Henry Newman, mengatakan, “Jangan takut hidup Anda
berakhir, takutlah hidup anda tidak pernah dimulai.” Keberanian tidak saja
memberikan awal yang baik, tetapi juga memberi kita masa depan yang lebih
baik. Dengan keberanian menghadapi wahana race track membuat saya lapar akan wahana lainnya dan sayapun berhasil menjinakkan hampir
semua wahana yang ada di waterbom ini termasuk the
tough one! Yaitu wahana climax,
wahana paling gila dimana saya masuk dalam tabung dengan posisi tangan dan
kaki menyilang lalu dalam hitungan ketiga papan dimana saya berpijak
terbuka dan membuat saya jatuh meluncur deras kebawah dengan sudut
kemiringan mungkin 88 derajat yang berhasil membuat seakan-akan nyawa saya
masih tertinggal di atas J wuaaaaaaaaaaaah.........kalian harus coba wahana ini!
Antre untuk menghadapi climax |
Senyum sang pemberani :) |
Buku ini juga menyatakan betapa ironisnya, mereka
yang tidak memiliki keberanian untuk mengambil resiko maupun yang berani
mengambil resiko sama-sama memiliki rasa takut dalam hidupnya. Satu-satunya
perbedaan diantara keduanya adalah bahwa mereka yang tidak berani mengambil
resiko sebenarnya hanya mengkhawatirkan hal-hal sepele. Jika nantinya kita
memang harus mengatasi rasa takut dan keraguan kita, jangan takut untuk
mengambil resiko. Juga ada hal lain yang saya dapatkan dari pengalaman fun time
di waterbom ini adalah ketika saya pertama kali mencoba salah satu wahana
memang terasa menakutkan, akan tetapi setelah berhasil melalui percobaan
pertama maka selanjutnya percobaan ke-2, ke-3 dan selanjutnya akan terasa
mudah..tak ayal saya pun bisa mencoba salah satu wahana sampai 7 kali
berturut-turut. Jadi pelajaran yang bisa kita aplikasikan dalam hidup ini
adalah jangan pernah kita takut untuk mencoba sesuatu yang baru! Hadapi rasa
takut kita dan mari kita sama-sama bertumbuh untuk menjadikan hidup lebih menggairahkan!
No comments:
Post a Comment