Wednesday, September 25, 2013

Anak Pintar Clubs : Materi Tsunami.




Apa sih Tsunami itu?
Tsunami berasal dari bahasa Jepang, yaitu tsu (pelabuhan) dan nami (gelombang). Tsunami adalah peristiwa datangnya gelombang laut yang tinggi dan besar ke daerah pinggir pantai. Peristiwa ini terjadi setelah beberapa saat terjadi gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tanah longsor di dasar laut serta dampak meteorit. Istilah ini bermula diciptakan oleh para nelayan Jepang ketika mereka kembali ke pelabuhan untuk menemukan daerah sekitar pantai yang di hantam gelombang yang tinggi dan besar.
Bagaimana Proses Terjadinya Tsunami?




Mekanisme Tsunami
Tsunami dapat terjadi ketika terdapat gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air. Gangguan tersebut seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami diakibatkan gempa bumi bawah laut.
Gerakan vertical pada kerak bumi dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada diatasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut. Ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut saat gelombang terjadi. Ketika hal ini terjadi kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak pantai yang di laluinya.
Ditengah laut, tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter. Namun, saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter. Saat mencapai pantai, tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gelombang tsunami bergerak dari dasar laut hingga permukaan laut, dan ikut membawa bahan dasar laut  yang biasanya mengandung lumpur berwarna hitam pekat. Gelombang besar yang memiliki kekuatan sangat besar ini secara berkelanjutan dan bersamaan bergerak cepat menghantam pelabuhan atau pantai terdekat. Bahkan bisa lebih jauh tergantung kekuatan tsunami yang dimilikinya. Bahan dasar laut atau lumpur dari dasar laut ikut tersapu dan terdorong oleh gelombang tsunami. Hal ini menambah kekuatan tsunami sehingga kerusakan yang ditimbulkan sangat besar. Perhatikan korban tsunami yang ada di Aceh. Para korban tampak kotor dan agak hitam, karena berlumuran lumpur yang berasal dari dasar lautan yang ikut bergerak disapu gelombang tsunami.
Bagaimanakah Sistem Peringatan Dini Tsunami?


alat peringatan dini
Sistem peringatan dini tsunami sangat penting. Hal ini dilakukan untuk memberikan informasi serta memperingatkan masyarakat luas apabila terjadi suatu gempa yang berpotensi tsunami dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Dengan demikian kerugian nyawa dan materi diminimalkan.
Sistem peringatan tsunami telah diterapkan di kota-kota sekitar Pasifik, terutama di Jepang dan juga Hawaii. Selain itu di daerah tersebut juga diterapkan prosedur evakuasi untuk menangani kejadian tsunami. Tsunami memang sering terjadi di Samudra Pasifik. Hal ini terjadi karena gempa bumi dan letusan gunung berapi sering terjadi di sana. Bencana tsunami dapat diprediksi oleh berbagai lembaga pemantau gempa di berbagai penjuru dunia. Proses terjadinya tsunami juga dapat diamati melalui perangkat yang ada di dasar atau permukaan laut yang dihubungkan dengan satelit.
Di mana Saja Tempat-tempat Terjadinya Tsunami?
Banyak sekali tempat yang di hantam oleh tsunami. Biasanya tempat-tempat ini berdekatan dengan pantai. Peristiwa tsunami pertama kali ketika tahun 6100 SM terjadi di lautan Atlantik Utara akibat pergeseran dasar laut sehingga menimbulkan pergeseran tanah di dasar laut.
Tahun 1650 – terjadi letusan gunung berapi Santorini Yunani yang mengakibatkan tsunami 100 meter sampai 150 meter yang menghancurkan teluk utara Pulau Kreta di Yunani.
Tahun 1755 – bencana tsunami terjadi di Lisbon Portugal yang didahului setengah jam sebelumnya oleh gempa bumi. Sekitar sepertiga penduduk Lisbon ketika itu menjadi korban keganasan tsunami.
Tahun 1883 – gunung Krakatau meletus yang memuntahkan lahar panas sehingga mengakibatkan badai tsunami besar. Diperkirakan tinggi tsunami mencapai 40 meter dari permukaan laut. Bencana ini mengakibatkan meninggalnya 36.000 korban jiwa manusia dan musnahnya kehidupan hewan dan tumbuhan untuk jangka waktu yang lama.
Tahun 1960 – tsunami Chili sebagai akibat gempa bumi berkekuatan 9,5 Skala Richter. Tinggi gelombang tsunami mencapai 25 meter. Bencana tsunami Chili ini merupakan salah satu bencana tsunami paling besar sepanjang abad 20.
Tahun 1964 – tsunami Alaska yang disebut sebagai tsunami Jumat, karena terjadi pada hari Jumat. Tsunami ini terjadi karena ada gempa bumi yang berkekuatan sekitar 9,2 Skala Richter dan tsunami ini memiliki tinggi gelombang setinggi 6 meter.
Tahun 2004 – tsunami Lautan India atau dikenal dengan Tsunami Aceh Indonesia, karena korban terbesar adalah wilayah Aceh. Bencana tsunami Aceh in ada juga yang menyebutnya Tsunami Hari Natal (Christmas Tsunami) karena terjadi pada tanggal 26 Desember 2004, sehari setelah Hari Natal. Kejadian ini dimulai dengan gempa bumi berkekuatan 9,0 Skala Richter. Gelombang tsunami menghantam Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Srilangka, Maldives, Somalia, Kenya, dan Tanzania di timur Afrika. Jumlah korban jiwa yang diakibatkan tsunami berkisar 300.000 jiwa.

Kota Banda Aceh sebelum dan sesudah tsunami
 

Dan yang terakhir tahun 2011 - Gempa yang berkekuatan 9,0 SR  mengguncang jepang dengan kencang dan menyebabkan tsunami dimana ketinggian air laut diperkirakan mencapai 4 meter. Gempa dan tsunami jepang tersebut merusakan sebagian besar gedung-gedung di kota Tokyo serta menelan korban jiwa maupun harta benda. Fokus gempa bumi dilaporkan berada di lepas pantai Semenanjung Oshika, pantai timur Tohoku pada 11 Maret 2011, pukul 05:46 UTC (14:46 waktu setempat) pada kedalaman 244 kilometer (152 mils). Laporan Japanese National Police Agency (JNPA) menyatakan bahwa 15.269 tewas dan 8.526 lainnya hilang di enam prefektur, meski dikhawatirkan jumlah korban tewas jauh lebih tinggi.
 

Penampakan kota sebelum dan sesudah tsunami Jepang

Kekuatan 9,0 menjadikan gempa ini sebagai gempa terbesar yang mengguncang Jepang dan satu dari empat gempa terbesar di dunia sejak pencatatan gempa modern dimulai. Gempa ini dianggap sebagai yang terbesar yang mengguncang Jepang dalam 1.200 tahun terakhir.
 
Jadi Bagaimanakah Perlakuan Kita Terhadap Tsunami?
Sebelum terjadi Tsunami.



Sebesar apapun bahaya tsunami, gelombang ini tidak datang setiap saat, jadi janganlah ancaman bencana alam ini mengurangi kenyamanan kita dalam menikmati pantai dan lautan. Tsunami tidak bisa diramalkan dengan tepat kapan terjadinya, akan tetapi kita bisa menerima peringatan akan terjadinya tsunami sehingga kita masih ada waktu untuk menyelamatkan diri. Anak Pintar harus memahami gejala dan peringatan dini seperti :
  • Gelombang air laut datang secara mendadak dan berulang dengan energi yang sangat kuat.
  • Kejadiannya mendadak dan pada umumnya di Indonesia didahului dengan gempa bumi besar dan susutnya air laut.
  • Terdapat selang waktu antara gempa bumi sebagai sumber tsunami dan waktu tiba tsunami di pantai (mengingat kecepatan gelombang gempa jauh lebih besar dibandingkan kecepatan tsunami).
Ketika terjadi Tsunami dan gejalanya.
Ketika kita berada di sekitar pantai lalu terasa ada guncangan gempa bumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, maka segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi seperti perbukitan atau bangunan yang tinggi dan memberi tahu orang-orang lain disekitar kita sambil berdoa memohon keselamatan kepada Tuhan YME.
Jika kita sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, maka jangan mendekat ke pantai melainkan mengarahkan perahu ke laut dalam.
Sesudah terjadi Tsunami.
Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah karena biasanya gelombang berikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pada korban. Dan untuk langkah selanjutnya adalah mendukung program dari pemerintah dalam pelaksanaan strategi mitigasi dan upaya pengurangan bencanan seperti :
ü  Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya tsunami.
ü  Pendidikan kepada masyarakat terutama yang tinggal di daerah pantai tentang bahaya tsunami, pengenalan tanda-tanda tsunami beserta cara-cara penyelamatan diri terhadap bahaya tsunami..
ü  Pembangunan sistem peringatan dini tsunami.
ü  Pembangunan tembok penahan tsunami pada gari pantai yang beresiko.
ü  Penanaman mangrove serta tanaman lainnya sepanjang garis pantai untuk meredam daya air tsunami.
ü  Pembangunan tempat-tempat evakuasi yang aman disekitar daerah pemukiman yang cukup tinggi dan mudah dilalui untuk menghindari ketinggian tsunami.
 
 
Sumber Pustaka:
Wikipedia.org
Siagabencana.net
Jihandra Jasmine, 2008. Mengenal Gempa Bumi dan Tsunami. Pustaka Widyatama. Jakarta.

No comments:

Post a Comment