Apa sih
Tsunami itu?
Tsunami berasal dari bahasa Jepang, yaitu tsu (pelabuhan) dan
nami (gelombang). Tsunami adalah peristiwa datangnya gelombang laut yang tinggi
dan besar ke daerah pinggir pantai. Peristiwa ini terjadi setelah beberapa saat
terjadi gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tanah longsor di dasar laut
serta dampak meteorit. Istilah ini bermula diciptakan oleh para nelayan Jepang
ketika mereka kembali ke pelabuhan untuk menemukan daerah sekitar pantai yang
di hantam gelombang yang tinggi dan besar.
Bagaimana
Proses Terjadinya Tsunami?
Mekanisme Tsunami |
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut
saat gelombang terjadi. Ketika hal ini terjadi kecepatannya bisa mencapai
ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan
menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak pantai yang di
laluinya.
Ditengah laut, tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm
hingga beberapa meter. Namun, saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa
mencapai puluhan meter. Saat mencapai pantai, tsunami akan merayap masuk
daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter
bahkan bisa beberapa kilometer.
Gelombang tsunami bergerak dari dasar laut hingga permukaan
laut, dan ikut membawa bahan dasar laut
yang biasanya mengandung lumpur berwarna hitam pekat. Gelombang besar
yang memiliki kekuatan sangat besar ini secara berkelanjutan dan bersamaan
bergerak cepat menghantam pelabuhan atau pantai terdekat. Bahkan bisa lebih jauh
tergantung kekuatan tsunami yang dimilikinya. Bahan dasar laut atau lumpur dari
dasar laut ikut tersapu dan terdorong oleh gelombang tsunami. Hal ini menambah
kekuatan tsunami sehingga kerusakan yang ditimbulkan sangat besar. Perhatikan
korban tsunami yang ada di Aceh. Para korban tampak kotor dan agak hitam,
karena berlumuran lumpur yang berasal dari dasar lautan yang ikut bergerak
disapu gelombang tsunami.
Bagaimanakah
Sistem Peringatan Dini Tsunami?
Sistem peringatan dini tsunami sangat penting. Hal ini
dilakukan untuk memberikan informasi serta memperingatkan masyarakat luas
apabila terjadi suatu gempa yang berpotensi tsunami dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya. Dengan demikian kerugian nyawa dan materi diminimalkan. Sistem peringatan tsunami telah diterapkan di kota-kota
sekitar Pasifik, terutama di Jepang dan juga Hawaii. Selain itu di daerah
tersebut juga diterapkan prosedur evakuasi untuk menangani kejadian tsunami.
Tsunami memang sering terjadi di Samudra Pasifik. Hal ini terjadi karena gempa
bumi dan letusan gunung berapi sering terjadi di sana. Bencana tsunami dapat
diprediksi oleh berbagai lembaga pemantau gempa di berbagai penjuru dunia.
Proses terjadinya tsunami juga dapat diamati melalui perangkat yang ada di
dasar atau permukaan laut yang dihubungkan dengan satelit.
alat peringatan dini |
Di mana
Saja Tempat-tempat Terjadinya Tsunami?
Banyak sekali tempat yang di hantam oleh tsunami. Biasanya
tempat-tempat ini berdekatan dengan pantai. Peristiwa tsunami pertama kali
ketika tahun 6100 SM terjadi di lautan Atlantik Utara akibat pergeseran dasar
laut sehingga menimbulkan pergeseran tanah di dasar laut.
Tahun 1650 – terjadi letusan gunung berapi Santorini Yunani
yang mengakibatkan tsunami 100 meter sampai 150 meter yang menghancurkan teluk
utara Pulau Kreta di Yunani.
Tahun 1755 – bencana tsunami terjadi di Lisbon Portugal yang
didahului setengah jam sebelumnya oleh gempa bumi. Sekitar sepertiga penduduk
Lisbon ketika itu menjadi korban keganasan tsunami.
Tahun 1883 – gunung Krakatau meletus yang memuntahkan lahar
panas sehingga mengakibatkan badai tsunami besar. Diperkirakan tinggi tsunami
mencapai 40 meter dari permukaan laut. Bencana ini mengakibatkan meninggalnya
36.000 korban jiwa manusia dan musnahnya kehidupan hewan dan tumbuhan untuk
jangka waktu yang lama.
Tahun 1960 – tsunami Chili sebagai akibat gempa bumi
berkekuatan 9,5 Skala Richter. Tinggi gelombang tsunami mencapai 25 meter.
Bencana tsunami Chili ini merupakan salah satu bencana tsunami paling besar
sepanjang abad 20.
Tahun 1964 – tsunami Alaska yang disebut sebagai tsunami
Jumat, karena terjadi pada hari Jumat. Tsunami ini terjadi karena ada gempa
bumi yang berkekuatan sekitar 9,2 Skala Richter dan tsunami ini memiliki tinggi
gelombang setinggi 6 meter.
Tahun 2004 – tsunami Lautan India atau dikenal dengan Tsunami
Aceh Indonesia, karena korban terbesar adalah wilayah Aceh. Bencana tsunami
Aceh in ada juga yang menyebutnya Tsunami Hari Natal (Christmas Tsunami) karena
terjadi pada tanggal 26 Desember 2004, sehari setelah Hari Natal. Kejadian ini
dimulai dengan gempa bumi berkekuatan 9,0 Skala Richter. Gelombang tsunami
menghantam Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Srilangka, Maldives, Somalia,
Kenya, dan Tanzania di timur Afrika. Jumlah korban jiwa yang diakibatkan
tsunami berkisar 300.000 jiwa.
Dan yang terakhir tahun 2011 - Gempa yang berkekuatan 9,0 SR mengguncang jepang dengan kencang dan menyebabkan tsunami dimana ketinggian air laut diperkirakan mencapai 4 meter. Gempa dan tsunami jepang tersebut merusakan sebagian besar gedung-gedung di kota Tokyo serta menelan korban jiwa maupun harta benda. Fokus gempa bumi dilaporkan berada di lepas pantai Semenanjung Oshika, pantai timur Tohoku pada 11 Maret 2011, pukul 05:46 UTC (14:46 waktu setempat) pada kedalaman 244 kilometer (152 mils). Laporan Japanese National Police Agency (JNPA) menyatakan bahwa 15.269 tewas dan 8.526 lainnya hilang di enam prefektur, meski dikhawatirkan jumlah korban tewas jauh lebih tinggi.
Kota Banda Aceh sebelum dan sesudah tsunami |
Dan yang terakhir tahun 2011 - Gempa yang berkekuatan 9,0 SR mengguncang jepang dengan kencang dan menyebabkan tsunami dimana ketinggian air laut diperkirakan mencapai 4 meter. Gempa dan tsunami jepang tersebut merusakan sebagian besar gedung-gedung di kota Tokyo serta menelan korban jiwa maupun harta benda. Fokus gempa bumi dilaporkan berada di lepas pantai Semenanjung Oshika, pantai timur Tohoku pada 11 Maret 2011, pukul 05:46 UTC (14:46 waktu setempat) pada kedalaman 244 kilometer (152 mils). Laporan Japanese National Police Agency (JNPA) menyatakan bahwa 15.269 tewas dan 8.526 lainnya hilang di enam prefektur, meski dikhawatirkan jumlah korban tewas jauh lebih tinggi.
Penampakan kota sebelum dan sesudah tsunami Jepang |
Kekuatan 9,0 menjadikan gempa ini sebagai gempa terbesar yang mengguncang Jepang dan satu dari empat gempa terbesar di dunia
sejak pencatatan gempa modern dimulai. Gempa ini dianggap sebagai yang terbesar
yang mengguncang Jepang dalam 1.200 tahun terakhir.
Jadi Bagaimanakah Perlakuan Kita Terhadap
Tsunami?
Sebelum terjadi Tsunami.
Sebesar apapun
bahaya tsunami, gelombang ini tidak datang setiap saat, jadi janganlah ancaman
bencana alam ini mengurangi kenyamanan kita dalam menikmati pantai dan lautan. Tsunami tidak bisa diramalkan dengan
tepat kapan terjadinya, akan tetapi kita bisa menerima peringatan akan
terjadinya tsunami sehingga kita masih ada waktu untuk menyelamatkan diri. Anak
Pintar harus memahami gejala dan peringatan dini seperti :
- Gelombang air laut datang secara
mendadak dan berulang dengan energi yang sangat kuat.
- Kejadiannya mendadak dan pada
umumnya di Indonesia didahului dengan gempa bumi besar dan susutnya air
laut.
- Terdapat selang waktu antara
gempa bumi sebagai sumber tsunami dan waktu tiba tsunami di pantai
(mengingat kecepatan gelombang gempa jauh lebih besar dibandingkan
kecepatan tsunami).
Ketika terjadi Tsunami dan gejalanya.
Ketika kita berada di sekitar pantai lalu terasa ada
guncangan gempa bumi, air laut dekat pantai surut secara tiba-tiba sehingga
dasar laut terlihat, maka segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi seperti
perbukitan atau bangunan yang tinggi dan memberi tahu orang-orang lain
disekitar kita sambil berdoa memohon keselamatan kepada Tuhan YME.
Jika kita sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah
laut serta mendengar berita dari pantai telah terjadi tsunami, maka jangan
mendekat ke pantai melainkan mengarahkan perahu ke laut dalam.
Sesudah terjadi Tsunami.
Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan
segera turun ke daerah yang rendah karena biasanya gelombang berikutnya akan
menerjang. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pada
korban. Dan untuk langkah selanjutnya adalah mendukung program dari pemerintah
dalam pelaksanaan strategi mitigasi dan upaya pengurangan bencanan seperti :
ü Peningkatan kewaspadaan dan
kesiapsiagaan terhadap bahaya tsunami.
ü Pendidikan kepada masyarakat terutama
yang tinggal di daerah pantai tentang bahaya tsunami,
pengenalan tanda-tanda tsunami beserta cara-cara penyelamatan diri terhadap
bahaya tsunami..
ü Pembangunan sistem peringatan dini
tsunami.
ü Pembangunan tembok penahan tsunami
pada gari pantai yang beresiko.
ü Penanaman mangrove serta tanaman
lainnya sepanjang garis pantai untuk meredam daya air tsunami.
ü Pembangunan tempat-tempat evakuasi
yang aman disekitar daerah pemukiman yang cukup tinggi dan mudah dilalui untuk
menghindari ketinggian tsunami.
Sumber Pustaka:
Wikipedia.org
Siagabencana.net
Jihandra Jasmine, 2008. Mengenal Gempa Bumi dan Tsunami.
Pustaka Widyatama. Jakarta.
No comments:
Post a Comment