Monday, September 23, 2013

Anak Pintar Club : Materi Gempa Bumi.


 Apa sih Gempa Bumi itu?

Permukaan bumi ini terbagi atas kira-kira 20 pecahan besar yang disebut lempeng. Ketebalannya sekitar 70 km. lempeng-lempeng ini terus bergerak seperti ban berjalan yang berukuran besar. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia tetapi terukur sebesar 0-15 cm pertahun. Pergerakan lempeng-lempeng bumi ini mengakibatkan tekanan. Akibat tekanan tersebut bebatuan pada kerak bumi rapuh dan pecah sehingga membentuk retakan yang dinamakan patahan.
Patahan.
Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci. Batuan pada lempeng tidak lagi kuat menahan gerakan. Selanjutnya tekanan meningkat sampai pada tingkat tertentu. Akibatnya terjadilah pergerakan mendadak dan terbentuklah patahan baru. Seiring terjadinya tekanan, sejumlah besar energipun dilepaskan. Energi yang dilepaskan ini menyebabkan batuan sekitarnya bergetar. Getarannya terasa di permukaan bumi. Nah, getaran ini yang selanjutnya disebu Gempa Bumi.
Titik dimana batuan menggelincir atua pecah untuk pertama kalinya, sehingga menyebabkan gempa bumi dinamakan fokus. Tempat di permukaan bumi yang berada tepat di atas fokus di sebut episentrum.


Bagaimanakah Gelombang Gempa Bumi itu?

Tahukan Anak Pintar bahwa getaran sebuah gempa merambat melintasi bumi? Rambatan ini membentuk gelombang. Ilmuwan menyebutnya gelombang gempa atau gelombang seismik.

Pada saat gempa bumi mulai terjadi, keluarlah gelombang gempa dengan jenis berbeda-beda. Ada tiga jenis gelombang gempa :

  1. Gelombang Primer atau gelombang P.

Gelomban ini menekan dan memulur batuan yang dilintasi. Gelombang P merupakan gelombang tercepat, melintas dengan kecepatan 8 km per detik. Saat melintas, gelombang P menekan dan meremas partikel-partikel batuan.

  1. Gelombang Sekunder atau gelombang S.

Gelombang ini menggerakkan batuan naik turun seperti roller coaster, dan menyamping pada saat yang sama. Gelombang S melintas dengan kecepatan kira-kira 4,5 km per detik. Gelombang S menyebabkan batuan bergetar naik dan turun serta menyamping.

  1. Gelombang Permukaan.

Gelombang ini mempunyai beberapa akibat goncangan lainnya. Gelombang ini tidak terjadi pada semua gempa bumi. Namun apabila terjadi, gelombang ini mampu mengakibatkan kerusakkan hingga ke tempat yang jaraknya jauh dari episentrum. Gelombang permukaan merambat dengan kecepatan kira-kira 1,5 km per detik. Beberapa gelombang permukaan menggulung partikel-partikel batuan berulang kali seperti gelombang samudra.

Bagaimanakah Cara Mengukur Kekuatan Gempa Bumi?


Seismograf

Para Seismolog menggunakan peralatan yang disebut dengan seismograf untuk mencatat gerakan tanah dan mengukur besarnya suatu gempa. Alat tersebut akan memantau gerakan-gerakan bumi dan mencatatnya dalam seismogram. Seismolog menggunakan skala Richter untuk menggambarkan besaran dan kekuatan gempa. Angka-angka pada skala menunjukkan besarnya gempa atau sejumlah energy yang dilepaskan pada fokus.


Para seismolog juga mencatat intensitas sebuah gempa. Intensitas gempa adalah jumlah goncangan yang terjadi pada permukaan di tempat yang berbeda-beda. Besaran yang menunjukkan intensitas gempa adalah skala Mercalli. Pengukuran tersebut berdasarkan pada informasi-informasi yang dihimpun para saksi mata tentang akibat goncangan dan kerusakan yang ditimbulkan.

Diwilayah Manakah Kita Tinggal?

Kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng utama dunia yaitu lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik. Lempeng Eurasia dan Australia bertumbukkan di lepas pantai barat Pulau Sumatra, lepas pantai selatan pulau Jawa, lepas pantai selatan kepulauan Nusa Tenggara, dan berbelok ke arah utara menuju perairan Maluku sebelah selatan. Antara lempeng Australia dan Pasifik terjadi tumbukkan di sekitar Pulau Papua. Sementara pertemuan antara ketiga lempeng itu terjadi di sekitar Sulawesi. Itulah sebabnya mengapa di pulau-pulau sekitar pertemuan tiga lempeng tersebut sering terjadi gempa bumi.

Berikut ini adalah 25 daerah wilayah rawan Gempa Bumi Indonesia, yaitu : Aceh, Sumatra Utara – Simeulue, Sumatra Barat – Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten Pandeglang, Jawa Barat, Bantar Kawung, Yogjakarta, Lasem, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Aru, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sangir Talaud, Maluku Utara, Maluku Selatan, Kepala Burung – Papua utara, Jayapura, Nabire, Wamena, dan Kalimantan Timur.
Bagaimana Perlakuan Kita terhadap Gempa Bumi?

Kapan dan dimana gempa bumi akan terjadi sebenarnya sulit untuk di perkirakan dengan tepat. Bahkan oleh seorang ilmuwan sekalipun. Ada baiknya, kita mempersiapkan diri untuk menghindari dari korban bencana ini.

Sebaiknya yang Anak Pintar lakukan sebelum terjadi gempa bumi?

v  Memastikan benda yang berat berada di bawah.

v  Mengecek kestabilan benda tergantung, misalnya lampu.

v  Mematikan aliran air, gas, dan listrik apabila sedang tidak digunakan.

v  Menyimpan bahan yang mudah terbakar. Simpanlah pada tempat yang aman dan tidak mudah pecah, hal ini untuk menghindari terjadi kebakaran.

v  Apabila anak pintar sedang berada di suatu ruangan, perhatikan letak pintu dan tangga darurat. Hal ini di lakukan sebagai persiapan diri. Anak Pintar dapat mengetahui jalan keluar bangunan atau tempat paling aman untuk berlindung.

Sebaiknya yang Anak Pintar lakukan saat terjadi gempa bumi?

Bila berada di dalam rumah:

  • Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur.
  • Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
  • Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela.
  • Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya.

Bila berada di luar ruangan:

  • Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.
  • Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
  • Jauhi rak-rak dan kaca jendela.

Bila berada di dalam ruangan umum:

  • Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.
  • Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca jendela dan sebagainya.

Bila sedang mengendarai kendaraan:

  • Segera hentikan di tempat yang terbuka.
  • Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.

Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop dan lantai dasar mall:

  • Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.
  • Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.

Bila sedang berada di dalam lift:

  • Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik menggunakan tangga darurat.
  • Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol.
  • Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah.
  • Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.

Bila sedang berada di dalam kereta api:

  • Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak
  • Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta
  • Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan

Bila sedang berada di gunung/pantai:

  • Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman.
  • Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika Anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.

Sebaiknya yang Anak Pintar lakukan setelah gempa bumi?

Ø  Untuk sementara waktu beradalah di luar bangunan. Jangan masuk ke dalam bangunan yang sudah rusak akibat gempa. Hindarilah kemungkinan bangunan tersebut akan runtuh sewaktu-waktu.

Ø  Jangan berjalan di sekitar reruntuhan bangunan gempa. Hindarilah kemungkinan bangunan yang tersisa akan runtuh saat terjadi gempa susulan.

Ø  Pastikan peralatan berikut selalu ada :

1.      Kotak P3K lengkap dengan obat-obatannya.

2.      Senter atau lampu baterai.

3.      Radio.

4.      Makanan suplemen dan air.

5.      Peluit atau Kentongan.

Ø  Membantu untuk memberi pertolongan kepada orang lain.

Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar Anda.

Ø  Mendengarkan Informasi.

Saat gempa bumi terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Kalian dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi yang tidak jelas.
 

 
Sumber Pustaka :

Wikipedia.org
Doddys.wordpress.com
Jihandra Jasmine, 2008. Mengenal Gempa Bumi dan Tsunami. Pustaka Widyatama, Jakarta.

No comments:

Post a Comment