Friday, August 30, 2013

Singapura : Hari terakhir.

Perasaan untuk tinggal lebih lama di Singapura terasa sangat kuat. Berat rasanya meninggalkan negara ini karena belum semua tempat kami kunjungi J. Hari itu tanggal 1 Agustus 2013 kami harus meninggalkan Singapura untuk kembali ke Indonesia, urusan utama pembuatan visa sosbud untuk istri sudah selesai dan tiket pulang sudah di booked mau tidak mau kami harus pulang.

Bukit Gombak Market

Rencananya kami ingin bermain ke Johor Bahru bagian wilayah negara Malaysia yang paling dekat dengan Singapura hari itu, namun mengingat flight kami sore hari jam 4 maka keinginan itu kami batalkan takut gak keburu lalu ketinggalan pesawat malah bisa jadi bencana lokal yang akan kami ingat sepanjang masa nantinya J. Sebagai gantinya kami memilih untuk belanja di pasar lokal dekat apartemen dimana kami tinggal. Pasar traditional disana mirip-mirip dengan pasar tradisional di negara kita hanya saja oleh pemerintah sana di buatkan tempat yang lebih rapi, teratur dan bersih. Di pasar yang bernama Bukit Gombak Neighbourhood Centre kami berburu makanan lokal dan tak lupa mencari pakaian untuk ibu hamil. Setelah berlelah-lelah di pasar, kami kembali ke apartemen untuk beres-beres dan merapikan apartemen untuk di buat keadaannya kurang lebih seperti waktu ketika kami datang. “Saya yang menyapu dan kamu yang mengepel ya”: kata istri saya untuk memulai waktu beres-beres apartemen.

Kurang lebih pukul 12.20 siang kami meninggalkan apartemen dan menuju Changi Airport dengan menggunakan kereta MRT. Dari stasiun Bukit Gombak sampai dengan Changi harus melewati puluhan stasiun karena jarak antara kedua stasiun itu berjauhan, Bukit Gombak di barat dan Changi ada di wilayah timur Singapura. Capek rasanya berdiri terus di gerbong MRT karena saking penuhnya penumpang kami tidak dapat tempat duduk L. Sesampainya di stasiun MRT di Changi yang berada di Teriminal 2 Changi Airport, kami langsung menuju Terminal 1 dengan menggunakan Sky Train dan sesampainya disana kami langsung menuju counter check in maskapai yang akan kami tumpangi untuk menuju Denpasar.

Changi Apt.

Check in dan proses imigrasi selesai, kami menuju ke Gate 36 dimana kami akan boarding melalui pintu tersebut. Kami di kejutkan karena Gate tersebut tidak ada petugas yang siap melayani kami dan pintu masuknya pun tertutup rapat L padahal waktu itu adalah jam untuk para penumpang melewati proses boarding. Tidak lama kemudian terdengar pengumuman yang mengatakan pesawat yang kami tumpangi mundur jam terbangnya, dari jadwal sebelumnya yaitu pukul 04.00 sore ke pukul 21.45 malam. “what the………” teriak kami berdua J… “fiuuh kalau tahu seperti ini, seharusnya kita bisa main dulu ke Johor Bahru” : pikir saya. Ya sudahlah mau tidak mau kami harus menunggu sampai nanti malam untuk terbang ke Bali. Pihak maskapai memberikan voucher makanan di sebuah restoran di Changi Airport kepada setiap penumpang sebagai bentuk permohonan maaf mereka. Para penumpang berbondong-bondong menyerbu restoran yang dimaksudkan untuk melahap makanan untuk rehat sejenak dan membuang kekesalan seperti yang kami lakukan J.

Pesawat mania :)

Waktu-waktu dalam penantian pesawat kami lakukan untuk explroring salah satu bandara paling sibuk di dunia itu. Menikmati toko-toko yang ada, jalan-jalan di taman buatan, lihat-lihat pesawat turun naik, menonton acara televisi di ruang tunggu sampai sempat tertidur di kursi malas yang di sediakan bandara untuk para penumpang yang mungkin transit atau mengalami delay untuk waktu yang cukup lama. Sampai waktupun menunjukkan hampir jam 9 malam waktu Singapura dan sayup-sayup jelasJ terdengar pengumuman yang di tujukan kepada para penumpang maskapai dengan tujuan Bali untuk harap segera melakukan boarding karena pesawat sudah tiba dan siap mengangkut semua penumpangnya, kamipun bergegas menuju gate yang dimaksud dan siap pulang ke tanah air tercinta.  Syukur kami ucapkan kepada-Mu untuk semua ini, kami kagum dan menikmati semua perbuatan-MU. Sampai berjumpa kembali Singapura.

No comments:

Post a Comment