Saturday, June 15, 2013


Happy Anniversary yang ke- 6 (bulan) Sayangku :D

 

Dulu…hari-hari terasa sunyi ku lewati tanpa hembusan nafas rindumu. Hidup ini penuh dengan rasa hampa tanpa adanya senyuman dari wajahmu, diri ini menjadi lemah lesu tanpa jiwamu yang penuh kasih, langkahkupun menjadi gelap tanpa lentera dari cintamu. Kini…kau buat aku penuh dengan keyakinan untuk melangkah, kau telah memberiku segenggam harapan baru, kau selalu warnai hari-hariku dengan pelangi kasih sayangmu, kau hapuskan airmataku dengan gelombang cintamu yang tanpa syarat...Happy anniversary sweety! (yang pasti saya tidak ngomong itu ke istriku) J, tapi memang betul kalau saya mengucapkan ulang tahun pernikahan kami yang ke – 6 tahun…eh maaf yang ke – 6 bulan ke istri saya pagi ini. Bukan dengan perkataan seperti di atas sebelumnya tapi dengan perkataan yang benar-benar nyata tapi romantis..saya pikir romantis.. Pagi ini setelah bangun dari tidur saya mendapati istri saya sedang jongkok di closet, lalu saya menghampirinya dengan memeluk dan mencium keningnya serta berkata : happy anniversary 6 months sayangku! Terimakasih banyak sudah menjadi istriku yang mengasihiku dan yang terus mengasahku menjadi pribadi yang lebih dewasa lagi..terimakasih banyak dan Tuhan memberkatimu…, tapi tak lama dia menendangku keluar karena ingin menyelematkanku dari aroma yang tidak sedap dari lubang closet! Romantis bukan…. J peace!

Melongok setiap peristiwa yang kami lalui selama 6 bulan pernikahan ini, saya teringat pada hari-hari sebelum naik ke pelaminan tepatnya pada saat menjalani konseling pranikah. Waktu itu saya bertanya pada diri sendiri, mengapa saya dan pasangan yang lain pada umumnya harus menjalani konseling ini? Bayangkan saja waktu yang di ambil lumayan panjang, belum lagi harus atur-atur jadwal di sela-sela kesibukan saya dan calon istri pada saat itu serta di sela-sela kesibukan pemimpin yang memberikan konseling, juga di tambah diskusi-diskusi seputar pernikahan plus bonus pekerjaan rumah yang harus di bawa pulang dan di selesaikan untuk dibahas di pertemuan selanjutnya….aduh males sekali bukan? Dalam benak saya waktu itu melintas; inikan pernikahan kami berdua dan kedua pihak keluarga kami sudah merestuinya…udah deh langsung saja bikin pesta, nyanyi-nyanyi dan didoakan, lalu undang pegawai catatan sipil dan selanjutnya terima akta nikah beres.…selesai sudah, Honeymoon time menanti! Gitu aja kok repot! Hahahahahaha.

Namun….sekarang….saat ini… detik ini saya sangat berterimakasih pada pemimpin kami yang bersedia memberikan waktu untuk memberikan wejangannya yang luar biasa dalam sesi konseling pranikah dan yang tetap setia memberikan waktunya dalam masa-masa pasca pernikahan serta bersedia memonitor dan berdoa untuk kehidupan pernikahan saya dan istri J Tuhan memberkatimu pak!

Saya meyakini apa yang dilakukan pemimpin kami itu baik adanya dan sekali lagi kami sebenarnya berhak untuk memilih mau menjalankan itu semua atau tidak sama sekali dan berjalan sendiri mengarungi bahtera rumah tangga ini tanpa campur tangan dari mereka….namun, saya dan istri sangat meng-apreciate apa yang mereka lakukan dan sepakat membuka hati kami seluas-luasnya untuk wejangan-wejangan yang powerfull untuk kami berdua. Mungkin kehidupan pernikahan mereka tidaklah pernah lepas dari masalah…mungkin tidak semulus yang kita bayangkan…mungkin tidak sehebat kehidupan pasangan dari orang – orang yang pernah kita dengar melalui infotainment atau yang pernah kita baca melalui media massa J… tapi ingatlah faktanya! Mereka orang-orang yang sudah menikah lebih lama dari kita, kalau pepatah bilang mereka sudah banyak makan asam garam dunia pernikahan dan ingatlah mereka melakukan ini semua untuk kebaikan kita! Sayapun berani bilang kalau konseling pra dan pasca nikah dilakukan muncul karena adanya banyak kegagalan dalam berumah tangga pada jaman-jaman dulu sebelum konseling ini muncul J makanya untuk mengantisipasi dan mencegahnya dibuatlah konseling ini bagi yang mau JJ. Saya tidak mau gagal dalam berumah tangga!! btw Saya tidak mengompori untuk kita semua mengikuti ide-ide ini, tapi alangkah baiknya menilik apa yang buku kuno katakan yaitu jauh lebih baik punya banyak penasehat daripada tidak sama sekali.

Lah..lah..kok jadi melebar kesana ceritanya JJ anyway, saya dan istri bersyukur untuk 6 bulan yang sudah kami lewati bersama..setiap konflik yang ada yang muncul dari segala antah berantah dalam kehidupan kami berdua, kami belajar menyingkapinya bukan sebagai masalah yang membebankan melainkan masalah yang memberikan proses untuk kami berdua berkembang menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Terimakasih Allah Bapa atas kasih-Mu yang terus berlaku pada kami juga buat masa depan yang sempurna yang sudah Bapa tetapkan pada kehidupan pernikahan kami.... Happy 6 months dan Engkau memberi hadiah! Matur nuwun buat ticket dan akomodasi buat honeymoon yang kesekian kalinya tapi yang pertama kalinya ke SIN…dan yang luar biasa buat hadiah yang sudah ada di rahim Tina sejak 9 minggu lalu! Tuhan memberkati buah kandungan istriku..AMEN! juga terimakasih buat uang ticket untuk membawa kami dan jagoan kami nanti untuk bertemu dengan kakek nenek dan keluarga besar di NZ…Tuhanku Engkau luar biasa! Tidak hanya penyediaanmu saja tetapi juga kesetiaan-Mu berjalan bersama kami selamanya! Sungguh Engkau memang baik!

 

Dalam pernikahan tidaklah cukup hanya mengandalkan cinta saja tapi juga dibutuhkan otak yang sadar untuk berpikir jernih dan jiwa yang kuat untuk membunuh keakuan serta terus berharap pada Sang Kuasa untuk berkah dan hidayah -Nya.
-          Agung setelah 6 bulan menikah J

No comments:

Post a Comment