Happy Anniversary yang
ke- 6 (bulan) Sayangku :D
Dulu…hari-hari terasa sunyi ku lewati
tanpa hembusan nafas rindumu. Hidup ini penuh dengan rasa hampa tanpa adanya senyuman
dari wajahmu, diri ini menjadi lemah lesu tanpa jiwamu yang penuh kasih,
langkahkupun menjadi gelap tanpa lentera dari cintamu. Kini…kau buat aku penuh
dengan keyakinan untuk melangkah, kau telah memberiku segenggam harapan baru,
kau selalu warnai hari-hariku dengan pelangi kasih sayangmu, kau hapuskan
airmataku dengan gelombang cintamu yang tanpa syarat...Happy anniversary
sweety! (yang pasti saya tidak ngomong
itu ke istriku) J, tapi
memang betul kalau saya mengucapkan ulang tahun pernikahan kami yang ke – 6
tahun…eh maaf yang ke – 6 bulan ke istri saya pagi ini. Bukan dengan perkataan
seperti di atas sebelumnya tapi dengan perkataan yang benar-benar nyata tapi romantis..saya
pikir romantis.. Pagi ini setelah bangun dari tidur saya mendapati istri saya
sedang jongkok di closet, lalu saya menghampirinya dengan memeluk dan mencium
keningnya serta berkata : happy anniversary 6 months sayangku! Terimakasih
banyak sudah menjadi istriku yang mengasihiku dan yang terus mengasahku menjadi
pribadi yang lebih dewasa lagi..terimakasih banyak dan Tuhan memberkatimu…,
tapi tak lama dia menendangku keluar karena ingin menyelematkanku dari aroma
yang tidak sedap dari lubang closet! Romantis bukan…. J peace!
Melongok setiap peristiwa yang kami lalui selama 6 bulan
pernikahan ini, saya teringat pada hari-hari sebelum naik ke pelaminan tepatnya
pada saat menjalani konseling pranikah. Waktu itu saya bertanya pada diri
sendiri, mengapa saya dan pasangan yang lain pada umumnya harus menjalani
konseling ini? Bayangkan saja waktu yang di ambil lumayan panjang, belum lagi
harus atur-atur jadwal di sela-sela kesibukan saya dan calon istri pada saat
itu serta di sela-sela kesibukan pemimpin yang memberikan konseling, juga di
tambah diskusi-diskusi seputar pernikahan plus bonus pekerjaan rumah yang harus
di bawa pulang dan di selesaikan untuk dibahas di pertemuan selanjutnya….aduh
males sekali bukan? Dalam benak saya waktu itu melintas; inikan pernikahan kami
berdua dan kedua pihak keluarga kami sudah merestuinya…udah deh langsung saja bikin
pesta, nyanyi-nyanyi dan didoakan, lalu undang pegawai catatan sipil dan selanjutnya
terima akta nikah beres.…selesai sudah, Honeymoon time menanti! Gitu aja kok
repot! Hahahahahaha.
Namun….sekarang….saat ini… detik ini saya sangat
berterimakasih pada pemimpin kami yang bersedia memberikan waktu untuk memberikan
wejangannya yang luar biasa dalam sesi konseling pranikah dan yang tetap setia
memberikan waktunya dalam masa-masa pasca pernikahan serta bersedia memonitor
dan berdoa untuk kehidupan pernikahan saya dan istri J Tuhan memberkatimu pak!
Saya meyakini apa yang dilakukan pemimpin kami itu baik adanya
dan sekali lagi kami sebenarnya berhak untuk memilih mau menjalankan itu semua
atau tidak sama sekali dan berjalan sendiri mengarungi bahtera rumah tangga ini
tanpa campur tangan dari mereka….namun, saya dan istri sangat meng-apreciate apa yang mereka lakukan dan sepakat
membuka hati kami seluas-luasnya untuk wejangan-wejangan yang powerfull untuk kami berdua. Mungkin
kehidupan pernikahan mereka tidaklah pernah lepas dari masalah…mungkin tidak
semulus yang kita bayangkan…mungkin tidak sehebat kehidupan pasangan dari orang
– orang yang pernah kita dengar melalui infotainment atau yang pernah kita baca
melalui media massa J… tapi ingatlah faktanya! Mereka orang-orang yang
sudah menikah lebih lama dari kita, kalau pepatah bilang mereka sudah banyak
makan asam garam dunia pernikahan dan ingatlah mereka melakukan ini semua untuk
kebaikan kita! Sayapun berani bilang kalau konseling pra dan pasca nikah
dilakukan muncul karena adanya banyak kegagalan dalam berumah tangga pada jaman-jaman
dulu sebelum konseling ini muncul J makanya untuk mengantisipasi dan
mencegahnya dibuatlah konseling ini bagi yang mau JJ. Saya tidak mau gagal dalam berumah tangga!! btw Saya tidak mengompori untuk kita semua
mengikuti ide-ide ini, tapi alangkah baiknya menilik apa yang buku kuno katakan yaitu
jauh lebih baik punya banyak penasehat daripada tidak sama sekali.
Lah..lah..kok jadi melebar kesana ceritanya JJ anyway, saya dan istri bersyukur
untuk 6 bulan yang sudah kami lewati bersama..setiap konflik yang ada yang
muncul dari segala antah berantah dalam kehidupan kami berdua, kami belajar
menyingkapinya bukan sebagai masalah yang membebankan melainkan masalah yang
memberikan proses untuk kami berdua berkembang menjadi pribadi yang jauh lebih baik
dari sebelumnya. Terimakasih Allah Bapa atas kasih-Mu yang terus berlaku pada
kami juga buat masa depan yang sempurna yang sudah Bapa tetapkan pada kehidupan
pernikahan kami.... Happy 6 months dan Engkau memberi hadiah! Matur nuwun buat
ticket dan akomodasi buat honeymoon yang kesekian kalinya tapi yang pertama
kalinya ke SIN…dan yang luar biasa buat hadiah yang sudah ada di rahim Tina sejak
9 minggu lalu! Tuhan memberkati buah kandungan istriku..AMEN! juga terimakasih
buat uang ticket untuk membawa kami dan jagoan kami nanti untuk bertemu dengan kakek
nenek dan keluarga besar di NZ…Tuhanku Engkau luar biasa! Tidak hanya penyediaanmu
saja tetapi juga kesetiaan-Mu berjalan bersama kami selamanya! Sungguh Engkau
memang baik!
Dalam pernikahan tidaklah cukup hanya mengandalkan cinta saja tapi
juga dibutuhkan otak yang sadar untuk berpikir jernih dan jiwa yang kuat untuk
membunuh keakuan serta terus berharap pada Sang Kuasa untuk berkah dan hidayah -Nya.
-
Agung setelah 6 bulan menikah J
No comments:
Post a Comment