LISENSI D NASIONAL

 

Yaaaaay…! Saya dapat lisensi melatih Sepakbola dari PSSI! jadi saya tidak takut di ciduk oleh yang berwajib karena illegal :-P btw itu hanyalah perasaan yang terbawa dari cerita nyata oleh rekan pelatih saya yang berasal dari Brazil, kalau di negerinya sana ada orang yang berani melatih sepakbola tanpa lisensi dari CBF atau PSSInya Brazil di sebuah klub baik level professional maupun sekolah sepakbola maka hukumannya adalah kena denda dan kurungan penjara! Itu beneran lho..kalau tidak percaya tanya deh kenalan atau temen anda yang dari Brazil yang setidaknya tau akan sepakbola J. Lain negeri lain cerita dan aturannya J di Indonesia tidak se-saklek seperti itu, walaupun memang ada aturan kalau membuat atau melatih di level SSB harus memiliki lisensi dari PSSI. Namun pada kenyataannya di lapangan banyak terdapat pelatih-pelatih yang tidak berlisensi yang sudah melatih bertahun-tahun seperti saya J lumayan 3 tahun melatih tanpa lisensi :-P. Mungkin karena hukuman yang tidak jelas dan belum ada orang di Indonesia di kurung hanya gara-gara melatih tanpa lisensi, maka banyak pelatih yang urung mengambil lisensi dari PSSI dan beberapa alasan lainnya yaitu pelatih tidak memiliki waktu dan biaya yang mahal untuk dikeluarkan dalam mengambil lisensi tersebut.

Welcome to Jogja.

Puji syukur saya naikkan kehadirat Tuhan YME, hanya karena berkahnya saya dan beberapa teman bisa mengikuti pelatihan dari PSSI untuk mendapatkan lisensi D di Jogjakarta pada tanggal 1 – 6 Desember 2013. Ada 4 tahapan pelatihan yang diberikan kepada seorang Pelatih yang ingin mengembangkan ilmu kepelatihannya oleh induk organisasi sepakbola negeri kita ini, yaitu lisensi D, lisensi C, lisensi B dan lisensi A. Untuk lisensi D cukup untuk melatih SSB dan klub yang berkompetisi di level divisi III nasional.

Otw dan Sesi praktek di Lapangan



Pergi ke stadion untuk belajar menganalisa pertandingan.

Bagi saya sangat melelahkan mengikuti pelatihan lisensi D pada saat itu J karena setiap peserta harus memakan habis menu kegiatan yang di buat oleh pengurus PSSI cabang DIY tersebut, mulai dari bangun pagi untuk memulai sesi tentang teknik dan skill bermain bola di lapangan jam 5 sampai kurang lebih jam 9 pagi, selanjutnya mengikuti kelas dari siang sampai malam dan di tutup dengan diskusi plus kerja kelompok untuk membuat log book materi teknik dan skill yang di ajarkan pada setiap harinya di lapangan. Belum lagi harus mempersiapkan diri untuk tes teori dan tes melatih di lapangan. Sangat melelahkan dan membuat saya rasanya ingin cepat-cepat pulang ke rumah J…tapi itu semua baik adanya, disisi lain memperlengkapi kita dalam bagaimana menjadi seorang pelatih yang baik dalam artian memiliki rencana pelatihan dan tahu bagaimana merealisasikan rencana pelatihannya tersebut dengan cara yang benar dan juga kita di pupuk untuk memiliki mental yang kuat dalam melatih dalam pelatihan tersebut…ya semua baik dan semua mendatangkan kebaikkan.

Pelatihan lisensi D Nasional tersebut di ikuti oleh 23 peserta, tapi sayangnya ada satu teman kami yang tidak bisa mengikuti sampai selesai karena anak dari teman kami tersebut sakit dan sebagai bapak yang baik, beliau memilih mundur dari pelatihan untuk mengurus anaknya terlebih dahulu dan mencoba bergabung lagi di pelatihan lisensi D nasional di lain waktu dan kesempatan. Good luck for you sir! Sisanya yang 22 termasuk saya berhasil merampungkan seluruh kegiatan dan lolos dari tes praktek dan teori maka kamipun berhasil menyandang predikat sebagai pelatih berlisensi D dari PSSI J. Kami senang sekali, namun kami tahu ini hanya sebuah permulaan dari setiap kami. Kami berharap apa yang sudah kami dapatkan dari pelatihan ini bisa kami pertanggungjawabkan dengan baik dan kami berjanji untuk memberikan yang terbaik pada setiap kesempatan dimana kami turun untuk melatih serta terus haus lapar untuk mengembangkan kemampuan dalam melatih! Semoga kami di beri kesempatan lagi untuk dapat menimba ilmu lagi di lisensi C, B dan A untuk kemajuan sepakbola di negeri ini dan juga untuk kesempatan berbuat baik ke sebanyak-banyaknya orang melalui sepakbola. Amin.

 

Foto bareng peserta, instruktor dan ketum PSSI DIY