Ada pepatah yang mengatakan bahwa
: “waktu yang terbaik untuk menanam adalah dua puluh lima tahun yang lalu….waktu
terbaik kedua adalah hari ini.” Kalau kita artikan bersama mungkin kurang lebih
memberitahukan kepada kita yaitu jika tidak sempat menanam puluhan tahun yang
lalu atau kemarin-kemarin, namun kita masih punya kesempatan untuk menanam hari
ini. Saya percaya jikalau kita menanam sesuatu hari ini lalu merawatnya pasti
suatu saat akan menuai hasilnya….jadi marilah kita menanam hari ini J manfaatkan semaksimal
mungkin lahan di pekarangan kita, mungkin tidak besar atau mungkin tidak ada
sama sekali tapi jangan menyerah begitu saja, berhentilah sejenak untuk
berpikir…..saya percaya pasti selalu ada kesempatan ditengah kesulitan yang
ada.
Kami tidak tahu mengapa ada rasa
getol-getolnya membuat habbit untuk menanam dalam hidup kami berdua J kami tidak punya lahan
pekarangan, kami hanya punya atap rumah dari beton “cor-coran” yang tidak punya
media tanah untuk menanam sama sekali juga tidak punya banyak waktu untuk nantinya
mengurus tanaman…namun lagi-lagi hendaklah kita berpikir bahwa segala sesuatu
pasti ada jalan keluarnya, jadi mari kita berpikir dan temukan jalan keluar itu.
Yup….kami menemukan cara untuk menanam, mudah saja tinggal beli pot plastik dan
ambil tanah di lahan kosong milik orang J
maka jadilah media tanam di atas beton.
Memulai menanam sejak beberapa
bulan lalu dan sudah menuai beberapa hasil yang cukup untuk kami. Tidak perlu
untuk memberi perhatian khusus untuk merawatnya, yang pasti jangan lupa untuk
menyiram dan memberi makan tanaman dengan cara mengubur sampah organik dari
rumah tangga di setiap pot…semua itu hanya bisa kita lakukan dalam hitungan
menit saja. Tidak hanya tuaian yang kita dapatkan tetapi juga pengetahuan
menarik tentang tanaman juga bisa kita dapatkan, contohnya soal tanaman waluh. Pada
awalnya kami senang ketika tanaman waluh muncul banyak bunga, asumsi kami
adalah dengan adanya bunga itu akan muncul buah….tapi sudah di tunggu-tunggu
sedemikian lama bunga itu tidak menjadi buah malahan rontok dan membusuk L sampai kami mendengar
dari teman yang mengatakan untuk menjadi buah diperlukan bertemunya antara
putik dengan benang sari, alias kawinkan bunga waluh laki-laki dengan bunga
waluh perempuan. Tanaman waluh tidak dapat mengawinkan bunga mereka sendiri.
Mereka butuh objek dari luar untuk membantu penyerbukan, biasanya seperti
angin, serangga dan manusia yang membantu mengawinkannya J…jadi teringat
pelajaran waktu berada di bangku sekolah dasar. Dari penjelasan teman kami
tersebut, kami mengambil tindakan jika ada bunga laki-laki dan bunga perempuan
maka kami akan langsung mengawinkannya… selalu berhasil dan selalu menghasilkan
buah, tetapi sedih hati kami jika yang muncul hanya bunga laki-laki saja atau
perempuan saja…tidak lama mereka akan rontok dan membusuk tanpa menghasilkan
buah.
Bunga Laki-laki tampak atas. |
Tampak samping |
Apa yang menjadi kebiasaan
menanam di sekitar rumah ini ternyata menjadi salah satu agenda kerja besar
dari salah satu organisasi yang tidak lain pimpinan dari teman kami sendiri
yang berada di luar pulau sana. Tujuan yang mereka ingin cetak adalah setiap
rumah memiliki tanaman yang berfungsi sebagai apotek hidup dan dapur hidup J sebagaimana untuk
menjadi salah satu cara melawan masa-masa paceklik di daerah tersebut…Selamat
berjuang kawan dan kami akan terus mendukungmu JJ
Bunga perempuan tampak atas. |
tampak samping. |
Mungkin kita tidak menaruh minat
pada hal tanaman dan teman-temannya, namun kita masih bisa menanam hal lain
dalam hidup ini. Ingatlah bahwa kita diciptkan oleh Tuhan dengan benih-benih
potensi yang luar biasa, mari bersama kita tumbuh kembangkan benih-benih
tersebut untuk menjadikan kita sebagai pribadi yang maksimal yang bisa memberi
segala bentuk kebaikan kepada banyak orang. Hari ini mari kita temukan dan
tuliskan potensi tersebut lalu mari bersama-sama berdisplin ria untuk
menumbuhkan sebagai agenda harian hidup kita dan jangan pernah untuk berhenti
menyerah untuk terus melakukannya….mungkin suatu saat kita berhenti karena
suatu alasan….. J
tapi lagi-lagi marilah kita berpikir lagi apakah itu hanyalah alasan yang
dicari-cari oleh kita saja…..mari kita berpikir lagi…sekalipun ada alasan yang
tampaknya sah dan benar, carilah solusi untuk mengatasinya. Jangan cari-cari
alasan untuk menyerah……. Ayo menanam!
“Jangan pernah
menunda-nunda pekerjaan kita”
-peribahasa