Saturday, March 30, 2013


Satu Malam Menikmati Indahnya Gili Meno!

Hey teman, apa janji Firman Tuhan yang anda hidupi sampai dengan saat ini? Saya yakin itu banyak sekali J btw kita semua pasti pernah mendengar akan janji-Nya yang berkata: “ Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di hati manusia; semua itu disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia”, pernah dengarkan? Ya janji yang tertulis di buku I Korintus 2:9 merupakan salah satu janji-Nya yang saya hidupi dan terus saya nantikan sepanjang hidup ini, apakah janji itu di tepati-Nya? Sure! Yang pasti tanpa kita sadari sudah banyak dan sering terjadi janji itu di tepati oleh-Nya dalam hidup saya dan anda J , bagi saya kalau boleh saya memakai terjemahan bebas salah satu contoh yang paling fresh dari penggenapan janji tersebut adalah melalui pengalaman saya baru-baru ini yaitu menikmati Gili Meno! J Saya tahu Gili Meno! Saya pernah melihatnya tapi saya belum pernah berpikir untuk bisa bermalam di pulau yang terletak diantara Gili Trawangan dan Gili Air (Gili Islands Lombok) tersebut, apalagi tinggal di sebuah Villa yang bagus dengan pemandangan yang indah dan tanpa membayar apapun…itu tidak pernah timbul dalam hati saya J J.


 

Sore itu  26 Maret  setelah menyelesaikan rangkaian tugas di Lombok Utara yang kami awali sehari sebelumnya, kami bergegas menuju Dermaga Bangsal yang tak lain tempat mangkalnya kapal-kapal yang akan menyeberangkan orang-orang  menuju trio gili island (Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan)..ya kami ingin menyeberang menuju Gili Meno! Btw agenda yang satu ini tidak terdapat dalam pembahasan saat pertemuan untuk persiapan trip tugas kali ini akan tetapi karena ada yang menawari untuk menikmati Gili Meno tanpa susah-susah harus mikir biaya yang dikeluarkan maka dari itu kami dalam tim sepakat untuk menambahkan agenda tersebut dalam trip kali ini J. Setelah mendapatkan kapal sewa, karena terlalu sore dan kapal untuk umum sudah berhenti operasi maka kami menyewa kapal untuk membawa kami mengarungi selat kecil antara pulau Lombok dan Gili tersebut. Cuaca waktu itu sangat mendukung untuk melakukan penyeberangan dan seperti biasanya setelah mengambil tempat dalam kapal kamipun poto-poto untuk mengabadikan momen-momen yang kami lewati pada saat itu J. O iya untuk tarif penyeberangan kapal adalah Rp. 20.000 per orang untuk public boat sedangkan untuk tarif sewa kapal ke Gili Meno adalah Rp. 225.000 sampai ke dermaga Gili Meno dan kalau kita ingin di antar sampai di depan villa dimana kita menginap akan dikenakan biaya tambahan dan besarnya tergantung berapa jauh letak villa dengan dermaga juga sangat bergantung pada seberapa jago kita nego biaya dengan sang kapten kapal.
 
 
 
 

Setelah kurang lebih 20 menit terombang-ambing ombak J kami tiba di perairan pantai tepat di depan Villa dimana kami akan tinggal lalu tak lama kamipun di sambut oleh teman-teman dari Bali yang sudah tiba sebelum kami, mereka adalah saudara-saudara seiman kami yang tergabung dalam komunitas yang sama.  Villa yang kami tempati sangat nyaman ditambah dengan arsitektur rumah adat Joglo Jawa membuat sayapun serasa di rumah sendiri J. Saking senangnya, setelah saya menikmati makan malam buatan sendiri (indomie goreng) sayapun melakukan exploring pulau dengan berjalan kaki menyusuri jalan “pinggiran” pulau yang terletak dekat dari bibir pantai bersama teman dengan di bantu cahaya dari sang rembulan untuk menerangi jalan yang kami tempuh sepanjang kurang lebih 4,5 km untuk mengelilingi pulau ini. Di pulau ini listrik sudah ada akan tetapi lampu untuk penerangan jalan tidak ada sama sekali dan juga segala bentuk kendaraan darat yang menggunakan mesin di larang beroperasi di pulau ini, hanya cidomo sejenis dokar dan sepeda onthel yang boleh di gunakan untuk alat transportasi. Udara di pulau ini sangat fresh seperti fresh baunya tai kuda si penarik cidomo yang bergelimangan di jalan J. Setelah puas mengitari pulau di malam hari kami beranjak tidur, karena angin tidak berhembus kencang malam itu maka memudahkan nyamuk berterbangan dan akhirnya hinggap di tubuh kami lalu menikmati darah laksana vampire yang haus darah akan korbannya J…yiiieeek sangat mengganggu sekali..jangan lupa bagi anda yang ingin bermalam di sana untuk tidak lupa membawa lotion anti nyamuk apalagi yang ingin tidur di luar ruangan dengan bermandikan cahaya rembulan dan di temani bintang serta di iringi lantunan deburan ombak pantai J..wajib hukumnya bawa lotion anti nyamuk.
 
 
 
 

Pagi harinya setelah melahap banyak roti kombinasi susu cokelat, saya nyemplung ke laut untuk menikmati panorama indah alam laut dengan di bantu peralatan snorkeling…yang pasti panorama itu indah dan tidak bisa kita temukan di pelataran candi Borobudur J J J. Snorkeling selesai, saya bersama teman berjalan lagi untuk mengitari pulau cantik ini, alasannya adalah pengin melihat lagi “ada apa saja” yang terletak di sepanjang jalan yang kami lewati karena sebelumnya hanya melihat samar-samar di malam hari.  Pastinya kami bisa melihat dengan jelas deretan penginapan dan restaurant yang ada, bisa melihat masih banyaknya lahan-lahan kosong dan di tumbuhi vegetasi pantai yang liar, melihat kampung penduduk lokal yang terlihat sederhana , melihat tai kuda dengan jelas di sepanjang jalan dan yang menyenangkan bisa menemukan tempat penangkaran bayi-bayi penyu sebelum di lepas ke lautan bebas. Sangatlah kurang untuk waktu hanya 2 hari 1 malam untuk kita dapat berhura-hura di pulau ini J kalau boleh maunyasih tinggal berlama-lama di tempat ini..mungkin 1 atau 2 bulan gitu hahaha… tapi karena sudah membeli tiket penerbangan pada hari itu maka kamipun harus undur dari pulau tersebut maksimal jam 3 sore harus sudah cabut, mengingat harus nyeberang selat dan melakukan perjalanan darat menuju ke Bandara International Lombok (BIL) yang kurang lebih 2 jam untuk mengejar penerbangan kami ke Bali pukul 18.55 WITA. Sebelum meninggalkan Gili Meno, kami bersama-sama menikmati makan siang di salah satu restaurant yang berada di dekat dermaga dengan menu campuran lokal internasional buatan orang-orang lokal di sana setelah itu teman-teman dari Bali melepas kepergian kami dengan memeluk dan memfoto kami sebelum dan ketika menaiki boat J, mereka masih tinggal disana sampai dengan 2 hari kedepan.
 

Sungguh pengalaman yang menyenangkan J kami bersyukur kepada-Mu Tuhan akan semua janji-Mu dalam hidup kami dan yang kami tahu itu semua ya dan amin. Terimakasih juga karena Engkau memilih untuk mengasihi kami terlebih dahulu dan memberi kemampuan untuk kami dapat mengasihi-Mu sepanjang hidup kami. Let us love Him and stand firm on His promises!.... so what’s next? J

 

                                                                                                                                                                            

 

 

No comments:

Post a Comment