Tuesday, March 19, 2013


Turnamen U-10 ASSBI Denpasar 2013
U-10 Squad

Minggu dini hari itu saya sengaja melewatkan tayangan langsung pertandingan sepakbola antara tim favorit saya yaitu Man-United menghadapi Reading dalam lanjutan liga primer Inggris (EPL) karena memang ingin punya istirahat yang cukup untuk membawa anak didik sepakbola saya (kelompok umur 10 tahun) untuk bertarung pada turnamen 1 hari yang di adakan oleh Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI) cabang kota Denpasar. Pagi itu Minggu 17 Maret 2013, saya terbangun karena alarm handphone berdering yang saya sudah setting pukul 04.30 WITA, lalu beranjak dari tempat tidur untuk cuci muka dan gosok gigi (tidak mandi karena terlalu dingin) dan mengecek semua perlengkapan yang harus dibawa. Istri sayapun juga ikut terbangun, sementara saya mempersiapkan perlengkapan pribadi, sang istri mempersiapkan sarapan pagi untuk saya dengan penuh cinta J. Setelah semua beres, sarapan sudah di telan, motor sudah dipanasin mesinnya, maka sayapun meninggalkan rumah di iringi ciuman hangat dari istri J. Kami seluruh tim akan berkumpul di sebuah tempat dekat lapangan kami berlatih jam 6 WITA, karena saya harus jemput beberapa anak, maka saya beranjak dari rumah jam 5.15. WITA.

Berkumpul

Setelah menjemput satu anak yang tinggal di salah satu panti asuhan yang berada di bukit Jimbaran, saya melanjutkan perjalanan untuk menjemput anak yang lain yang tinggal di dekat pasar Jimbaran dan setelah itu langsung menuju sekretariat SSB Putera Pemenang Bali untuk bertemu dengan 2 rekan saya yang sudah siap dengan mobil dan perlengkapan yang di butuhkan selama turnamen. Dari kantor sekretariat kami langsung menuju “ tempat kumpul” sebelum menuju tempat turnamen, waktu itu kami tiba di “tempat kumpul” sesuai dengan kesepakatan yang kami umumkan dan tertulis di surat pemberitahuan kepada orang tua/wali murid yaitu pukul 06.00 WITA, namun tak satupun anak yang terlihat di tempat itu…what…!!! Nampaknya itu memang harus terjadi lagi, lagi dan lagi….harus rela untuk menjemput mereka dari rumah ke rumah yang tentunya memakan banyak waktu dan emosi J. Akhirnya kami semua berkumpul jam 6.30 WITA yang artinya molor 30 menit dan karena undangan turnamen yang adalah pukul 07.00 WITA maka kamipun langsung menuju lapangan stadion Kompyang Sujana di Denpasar. Beruntung karena pagi itu jalanan belum macet jadi kami hanya terlambat 10 menit J dan sesampainya di sana, saya menggiring anak-anak untuk proses screening dengan membawa beberapa data pribadi anak seperti Akta Kelahiran, Kartu Keluarga dan Ijasah pendidikan terakhir sang anak (semua data adalah asli). Proses screening tersebut dilakukan untuk mengecek apakah benar-benar sang anak ada di kelompok umur tersebut atau tidak, hal ini juga bertujuan menghindari tindakan pencurian umur pada sebuah turnamen serta mengajarkan pada kita semua untuk selalu bertindak jujur dalam segala hal.

Waktunya Bertanding!!!!


 
Setelah melewati proses screening, saya memimpin anak-anak untuk melakukan pemanasan sebelum bertanding karena kami berada di grup A dan akan melakoni pertandingan pertama melawan tim Porba dari Batubulan. Adapun sistem dan peraturan turnamen ini adalah sistem setengah kompetisi dalam grup sebagai babak penyisihan dan dilanjutkan sistem KO untuk delapan besar, semifinal dan final, jumlah pemain 7 vs 7 dengan 5 pergantian pemain, untuk lemparan ke dalam bisa di ulang 2 kali jikalau lemparan yang pertama salah, tidak ada offside tapi aturan backpass tetap berlaku dan waktu pertandingannya adalah 2 x 10 menit. Total semua tim yang ikut bertanding adalah 16 tim yang terbagi dalam 4 grup dimana akan di ambil juara dan runner up grup untuk melanjutkan babak selanjutnya. Kami berada di Grup A bersama PORBA Batubulan, Garuda Dalung dan Bintang Dinamika Denpasar.

Putra Pemenang Bali VS PORBA Batubulan.

                                         
Porba adalah tim yang kuat menurut anak-anak kelompok U-11 kami yang sebelumnya mereka pernah di bantai 4-0 di kompetisi Gothia Cup, jadi anak-anak kami U-11 meremehkan kami kalau kami pasti akan kalah. Namun kami bermain bagus ketika melawan Porba, jual beli serangan terjadi dan kami hampir memenangkan pertandingan jika saja salah satu penyerang kami yang bernama Dega menembak bola ke gawang tanpa bertanya dulu ke wasit J ya..Dega bertanya kepada wasit karena setelah percobaan pertama dia menendang dan bola mengenai tangan bek lawan lalu mantul lagi ke kakinya tinggal di ceploskan ke gawang, akan tetapi sambil mengontrol bola dia berbalik ke arah wasit dan bilang “hands ball” namun wasit tidak bertindak dan mengatakan tetap lanjutkan pertandingan lalu yang terjadi pemain belakang lawang berhasil merebut bola dari Dega. Peluangpun hilang dan golpun tidak terjadi. Dalam pikiran Dega hanyalah ingin membantu tugas wasit dalam sebuah pertandingan tetapi bantuannya tidak di indahkan sang pengadil pertandingan hahaha..tidak apa-apa nak! Terus tetap punya hati yang selalu ingin membantu orang lain tapi kalau main bola dan ada kesempatan tolong hajar dulu baru tunggu keputusan wasit J. Pertandingan itupun berakhir imbang 0-0.

Putra Pemenang Bali VS Garuda Dalung.

 

Dalam pertandingan ini kami memegang penuh kendali , kami berhasil mencetak gol melalui tendangan bebas dari penyerang mungil kami yang bernama Huda akan tetapi dia juga gagal mengeksekusi penalti karena berhasi di blok kiper lawan. Banyak kesempatan gol yang terjadi akan tetapi kami kurang beruntung karena ada kesempatan gol kami yang di gagalkan mistar gawang. Dalam pertandingan ini kami mengunci kemenangan 1-0.

Putra Pemenang Bali vs Bintang Dinamika Denpasar.
                                     
Dalam pertandingan ini kami harus menang untuk memastikan diri untuk lolos ke babak selanjutnya, tim yang kami lawan ini merupakan tim yang kuat karena pada pertandingan sebelumnya mereka menang besar melawan Garuda Dalung dengan skor 6-0 dan menahan imbang PORBA Batubulan dengan skor 1-1, akan tetapi anak-anak tidak gentar. Mereka juga memegang kendali permainan dan menciptakan 5 tembakan ke gawang sedangkan tim lawan hanya 1 saja. Terjadi 2 peluang emas yaitu Huda yang tinggal berhadapan dengan kiper lawan tapi tembakannya hanya melebar tipis dari tiang gawang dan Dega yang tinggal menceploskan bola ke gawang kosong namun tendangannya meleset dari bola yang di kirim oleh Viero dari sayap kiri L. Emosi pada saat memimpin dan mengarahkan anak-anak waktu bertanding itu serupa dengan emosi pada saat saya mendukung tim favorit saya pada saat mereka bertanding. Hasil akhir pertandingan melawan Bintang Dinamika Denpasar adalah 0-0. Dan hasil tersebut gagal membawa kami lolos dari putaran grup karena kami kalah dalam jumlah produktivitas  gol dari lawan L. Berikut klasemen akhir dari grup A:

No. Tim                                Main     Menang   Seri    Kalah     Memasukan-Kemasukan             Nilai

1     Bintang Dinamika          3                 1           2             0                            7-1                                  5

2     PORBA                             3                 1           2             0                            2-1                                  5

3     Putra Pemenang           3                 1           2              0                           1-0                                   5

4     Garuda Dalung              3                 1           2              0                            0-7                                   0

 Sungguh hasil yang kurang memuaskan bagi kami. Kami menguasai pertandingan, tidak pernah kalah dan tidak pernah kemasukkan gol tapi harus tersingkir dari babak penyisihan grup…sungguh terlalu kata bang Roma Irama! J. Mungkin yang saya alami ini kurang lebay J dengan apa yang di alami oleh Sir Alex Ferguson di musim kompetisi 2011-2012 di Liga Premier Inggris dimana kala itu Manchester United sebagai sang juara bertahan harus rela menyerahkan piala dari kasta tertinggi sepakbola di tanah Ratu Elisabeth ini kepada rival sekaligus tetangganya si Manchester City hanya akibat kalah produktivitas gol saja. Memang itu sangat tidak menyenangkan Sir! Saya tahu itu J well…tapi melalui semua proses yang kami lewati melalui kompetisi ini kami bisa mengukur bahwa apa yang kami lakukan mengalami peningkatan baik dalam kami mempersiapkan materi pelatihan, latihan di lapangan, kunjungan dan komunikasi ke orang tua murid, dalam menjaga dan memperhatikan anak-anak ketika berada di tempat turnamen maupun ketika kami belajar memberikan semangat yang positif ke anak-anak semua mengalami kemajuan. Semangat untuk terus berlatih dengan keras dan terus memberikan yang terbaik itulah pelajaran yang berharga yang kami dapatkan dan semoga ini tidak hanya terjadi di sepakbola saja melainkan bisa menular ke semua aspek dan tanggung jawab dalam kehidupan kita semua. Hmmm …selamat bertanding teman-teman dan anak-anakku semua J mari kita raih yang terbaik di dalam hidup ini! Tetap semangat dan terus mengandalkan pertolongan Tuhan yang Empunya bumi dan langit ini! Blessings.


No comments:

Post a Comment