Turnamen Persahabatan antar SSB
yang di gelar Putera Pemenang Bali seri 2 yang menampilkan tim U – 11 dan U –
14 berkesudahan dengan lancar pada hari Minggu 10 November 2013 di lapangan
sepakbola Desa Adat Kelan. Tim U – 11 dari SSB Persi Putra dan Tim Putera
Pemengan Bali A U-14 keluar sebagai jawara di kelompok mereka masing-masing. Namun
jalannya turnamen mini ini sedikit tercoreng karena adanya ulah dari beberapa
penonton yang terlihat keras memprotes keputusan wasit pemimpin pertandingan,
tidak hanya dengan ucapan kasar saja melainkan juga diiringi tindakan yang
kurang sportif. Hal tersebut sangatlah di sayangkan, karena terbukti memberi
pengaruh ke anak-anak untuk ikut-ikutan memprotes dan memaki-maki wasit. Padahal
kalau di cermati wasit melakukan tugasnya dengan baik, hanya mungkin ada
kesalahan-kesalahan kecil yang biasa terjadi namun tidak bisa di terima oleh
tim yang di rugikan dimana pada saat itu sedang dalam keadaan tertinggal.
Kenapa bisa begitu ya? Apakah itu sebuah
cara yang benar untuk merespon suatu
keadaan yang tidak kita harapkan seperti kekalahan dalam pertandingan? Ya semua
kembali ke pilihan kita bagaimana cara merespon. Kita bisa memilih untuk memaki
wasit plus mengancam untuk membunuhnya, bisa juga menyalahkan pemain yang tidak
bermain secara maksimal serta bisa mengkritik strategi pelatih yang amburadul
sehingga tim menderita kekalahan. Namun, ada baiknya kita bersikap positif
dalam segala keadaan termasuk saat menderita kekalahan.
Belajar tentang sikap positif,
marilah kita belajar dari seorang yang bernama Thomas Edison. Majalah Life
menyebutnya sebagai orang terhebat sepanjang millenium ini. Jumlah penemuannya
sungguh luar biasa: 1.093. Ia memegang hak paten lebih banyak daripada siapapun
di dunia, ia mematenkan setidaknya satu penemuan setiap tahun selama enam puluh
lima tahun berturut-turut. Kebanyakan orang mengatakan kemampuan Edison itu
berkat kejeniusannya yang kreatif, namun menurut Edison sendiri, itu adalah
berkat kerja keras. “Jenius,” katanya, “Sembilan puluh Sembilan persen kerja
keras dan satu persen ide.” Dan juga adalah berkat faktor ketiga yaitu sikap
positif. Ketika harus mencoba sepuluh ribu kali untuk menemukan bahan yang
tepat untuk dijadikan lampu pijar, ia tidak memandangnya sebagai kegagalan.
Pada tahun 1914 laboratorium kesayangannya terbakar. Sementara ia berdiri di luar
dan menyaksikannya, ia berkata, “Anak-anak, panggilkan ibu kalian. Ia takkan
pernah melihat api sebesar ini lagi.”
Kebanyakan orang pasti hancur
hatinya. Edison tidak. “Saya memang berusia enam puluh tujuh tahun,” katanya
setelah tragedi itu, “namun belum terlalu tua untuk memulainya kembali. Sayakan
sudah sering mengalami hal ini.” Ia pun membangun kembali laboratoriumnya dan
terus bekerja selam tujuh belas tahun lagi. Ia meninggal di usia delapan puluh
empat tahun. Seandainya Edison bukan orang sangat positif, ia takkan pernah
dapat mencapai kesuksesan seperti itu sebagai penemu. Jika kita memperhatikan
seseorang yang berhasil meraih kesuksesan jangka panjang dalam profesi apapun,
kita akan menemukan bahwa mereka hampir selalu memiliki pandangan hidup yang positif.
Melalui kisah Edison, saya
berharap kita bisa mengambil hikmahnya dan menerapkannya dalam hidup kita
khususnya bagi para penggiat pembinaan usia dini. Dalam keadaan apapun, entah
itu kekalahan atau masalah non teknis dan teknis marilah bersama-sama kita
mencoba untuk berpikir positif. Pembinaan sepakbola usia dini bukanlah hanya
urusan melatih anak-anak bermain bola lalu meraih kemenangan demi kemenangan namun
juga lebih ke urusan yang membantu kita dan anak-anak dalam mengembangkan jiwa
yang berkarakter sehat. Pembinaan sepakbola usia dini tidak lebih adalah
program membekali generasi mendatang dengan nilai-nilai luhur untuk kehidupan
yang lebih baik di masa yang akan datang. Perlu diingat bahwa tidak semua
anak-anak yang tergabung dalam sepakbola nantinya mereka semua akan atau mau
menjadi atlet sepak bola, namun tidak ada salahnya menanamkan sikap positif
dalam diri mereka sejak dini melalui sepakbola. Mari kita tetap bersikap
positif kawan! Majulah pembinaan sepakbola usia dini…Majulah sepakbola negriku…Majulah
bangsaku!
JADWAL dan HASIL
PERTANDINGAN
|
|||||||
NO
|
WAKTU
|
LAPANGAN
|
TIM YANG BERTANDING
(SKOR)
|
USIA
|
|||
1
|
07.30 – 08.00
|
A
|
PPB GARUDA
|
0
|
0
|
ARTANTA
|
U - 11
|
2
|
07.30 – 08.00
|
B
|
PPB RAJAWALI
|
1
|
2
|
PERSI PUTRA
|
U - 11
|
3
|
08.00 – 08.30
|
A
|
PPB U – 14 A
|
5
|
0
|
ARTANTA U -
14
|
U – 14
|
4
|
08.00 – 08.30
|
B
|
PPB B U – 14 B
|
1
|
1
|
PERSI PUTRA U - 14
|
U – 14
|
5
|
08.30 – 09.00
|
A
|
PPB GARUDA
|
0
|
1
|
PERSI PUTRA
|
U - 11
|
6
|
08.30 – 09.00
|
B
|
PPB RAJAWALI
|
4
|
0
|
ARTANTA
|
U - 11
|
7
|
09.00 – 09.30
|
A
|
PPB U – 14 A
|
3
|
1
|
PERSI PUTRA U - 14
|
U – 14
|
8
|
09.00 – 09.30
|
B
|
PPB U – 14 B
|
4
|
1
|
ARTANTA U -
14
|
U – 14
|
9
|
09.30 – 10.00
|
A
|
PPB GARUDA
|
0
|
0
|
PPB RAJAWALI
|
U - 11
|
10
|
09.30 – 10.00
|
B
|
ARTANTA
|
0
|
3
|
PERSIPUTRA
|
U - 11
|
11
|
10.00 – 10.30
|
A
|
PPB U – 14 A
|
5
|
1
|
PPB U – 14 B
|
U – 14
|
12
|
10.00 – 10.30
|
B
|
ARTANTA U -
14
|
2
|
3
|
PERSI PUTRA U - 14
|
U – 14
|
KLASEMEN U – 11
NO
|
TIM
|
MAIN
|
MENANG
|
SERI
|
KALAH
|
SELISIH GOL
|
NILAI
|
1
|
SSB Persi Putra
|
3
|
3
|
0
|
0
|
6 - 1
|
9 *
|
2
|
PPB Rajawali
|
3
|
1
|
1
|
1
|
5 - 2
|
4
|
3
|
PPB Garuda
|
3
|
0
|
2
|
1
|
0 - 1
|
2
|
4
|
SSB Artanta
|
3
|
0
|
1
|
2
|
0 - 7
|
1
|
KLASEMEN U – 14
NO
|
TIM
|
MAIN
|
MENANG
|
SERI
|
KALAH
|
SELISIH GOL
|
NILAI
|
1
|
PPB A
|
3
|
3
|
0
|
0
|
13 - 2
|
9*
|
2
|
PPB B
|
3
|
1
|
1
|
1
|
6 - 7
|
4
|
3
|
SSB Persi Putra
|
3
|
1
|
1
|
1
|
5 - 6
|
4
|
4
|
SSB Artanta
|
3
|
0
|
0
|
3
|
3 - 12
|
0
|
No comments:
Post a Comment