Satu Malam Menikmati Indahnya Gili Meno!
Hey teman, apa janji Firman Tuhan
yang anda hidupi sampai dengan saat ini? Saya yakin itu banyak sekali J btw kita semua pasti
pernah mendengar akan janji-Nya yang berkata: “ Apa yang tidak pernah dilihat
oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul
di hati manusia; semua itu disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia”,
pernah dengarkan? Ya janji yang tertulis di buku I Korintus 2:9 merupakan salah
satu janji-Nya yang saya hidupi dan terus saya nantikan sepanjang hidup ini,
apakah janji itu di tepati-Nya? Sure! Yang pasti tanpa kita sadari sudah banyak
dan sering terjadi janji itu di tepati oleh-Nya dalam hidup saya dan anda J , bagi saya kalau
boleh saya memakai terjemahan bebas salah satu contoh yang paling fresh dari
penggenapan janji tersebut adalah melalui pengalaman saya baru-baru ini yaitu
menikmati Gili Meno! J
Saya tahu Gili Meno! Saya pernah melihatnya tapi saya belum pernah berpikir
untuk bisa bermalam di pulau yang terletak diantara Gili Trawangan dan Gili Air
(Gili Islands Lombok) tersebut, apalagi tinggal di sebuah Villa yang bagus
dengan pemandangan yang indah dan tanpa membayar apapun…itu tidak pernah timbul
dalam hati saya J J.
Sore itu 26 Maret setelah menyelesaikan rangkaian tugas di
Lombok Utara yang kami awali sehari sebelumnya, kami bergegas menuju Dermaga
Bangsal yang tak lain tempat mangkalnya kapal-kapal yang akan menyeberangkan orang-orang
menuju trio gili island (Gili Air, Gili
Meno dan Gili Trawangan)..ya kami ingin menyeberang menuju Gili Meno! Btw
agenda yang satu ini tidak terdapat dalam pembahasan saat pertemuan untuk
persiapan trip tugas kali ini akan tetapi karena ada yang menawari untuk
menikmati Gili Meno tanpa susah-susah harus mikir biaya yang dikeluarkan maka
dari itu kami dalam tim sepakat untuk menambahkan agenda tersebut dalam trip
kali ini J.
Setelah mendapatkan kapal sewa, karena terlalu sore dan kapal untuk umum sudah
berhenti operasi maka kami menyewa kapal untuk membawa kami mengarungi selat kecil
antara pulau Lombok dan Gili tersebut. Cuaca waktu itu sangat mendukung untuk
melakukan penyeberangan dan seperti biasanya setelah mengambil tempat dalam
kapal kamipun poto-poto untuk mengabadikan momen-momen yang kami lewati pada
saat itu J.
O iya untuk tarif penyeberangan kapal adalah Rp. 20.000 per orang untuk public
boat sedangkan untuk tarif sewa kapal ke Gili Meno adalah Rp. 225.000 sampai ke
dermaga Gili Meno dan kalau kita ingin di antar sampai di depan villa dimana
kita menginap akan dikenakan biaya tambahan dan besarnya tergantung berapa jauh
letak villa dengan dermaga juga sangat bergantung pada seberapa jago kita nego
biaya dengan sang kapten kapal.
Setelah kurang lebih 20 menit
terombang-ambing ombak J
kami tiba di perairan pantai tepat di depan Villa dimana kami akan tinggal lalu
tak lama kamipun di sambut oleh teman-teman dari Bali yang sudah tiba sebelum
kami, mereka adalah saudara-saudara seiman kami yang tergabung dalam komunitas
yang sama. Villa yang kami tempati
sangat nyaman ditambah dengan arsitektur rumah adat Joglo Jawa membuat sayapun
serasa di rumah sendiri J.
Saking senangnya, setelah saya menikmati makan malam buatan sendiri (indomie
goreng) sayapun melakukan exploring
pulau dengan berjalan kaki menyusuri jalan “pinggiran” pulau yang terletak dekat
dari bibir pantai bersama teman dengan di bantu cahaya dari sang rembulan untuk
menerangi jalan yang kami tempuh sepanjang kurang lebih 4,5 km untuk
mengelilingi pulau ini. Di pulau ini listrik sudah ada akan tetapi lampu untuk
penerangan jalan tidak ada sama sekali dan juga segala bentuk kendaraan darat
yang menggunakan mesin di larang beroperasi di pulau ini, hanya cidomo sejenis
dokar dan sepeda onthel yang boleh di gunakan untuk alat transportasi. Udara di
pulau ini sangat fresh seperti fresh baunya tai kuda si penarik cidomo
yang bergelimangan di jalan J.
Setelah puas mengitari pulau di malam hari kami beranjak tidur, karena angin
tidak berhembus kencang malam itu maka memudahkan nyamuk berterbangan dan
akhirnya hinggap di tubuh kami lalu menikmati darah laksana vampire yang haus darah akan korbannya J…yiiieeek sangat
mengganggu sekali..jangan lupa bagi anda yang ingin bermalam di sana untuk
tidak lupa membawa lotion anti nyamuk
apalagi yang ingin tidur di luar ruangan dengan bermandikan cahaya rembulan dan
di temani bintang serta di iringi lantunan deburan ombak pantai J..wajib hukumnya bawa lotion anti nyamuk.
Pagi harinya setelah melahap
banyak roti kombinasi susu cokelat, saya nyemplung ke laut untuk menikmati
panorama indah alam laut dengan di bantu peralatan snorkeling…yang pasti panorama itu indah dan tidak bisa kita
temukan di pelataran candi Borobudur J
J J. Snorkeling selesai, saya bersama teman berjalan lagi untuk
mengitari pulau cantik ini, alasannya adalah pengin melihat lagi “ada apa saja”
yang terletak di sepanjang jalan yang kami lewati karena sebelumnya hanya
melihat samar-samar di malam hari. Pastinya
kami bisa melihat dengan jelas deretan penginapan dan restaurant yang ada, bisa
melihat masih banyaknya lahan-lahan kosong dan di tumbuhi vegetasi pantai yang liar,
melihat kampung penduduk lokal yang terlihat sederhana , melihat tai kuda
dengan jelas di sepanjang jalan dan yang menyenangkan bisa menemukan tempat
penangkaran bayi-bayi penyu sebelum di lepas ke lautan bebas. Sangatlah kurang
untuk waktu hanya 2 hari 1 malam untuk kita dapat berhura-hura di pulau ini J kalau boleh maunyasih
tinggal berlama-lama di tempat ini..mungkin 1 atau 2 bulan gitu hahaha… tapi karena
sudah membeli tiket penerbangan pada hari itu maka kamipun harus undur dari
pulau tersebut maksimal jam 3 sore harus sudah cabut, mengingat harus nyeberang
selat dan melakukan perjalanan darat menuju ke Bandara International Lombok
(BIL) yang kurang lebih 2 jam untuk mengejar penerbangan kami ke Bali pukul
18.55 WITA. Sebelum meninggalkan Gili Meno, kami bersama-sama menikmati makan
siang di salah satu restaurant yang berada di dekat dermaga dengan menu
campuran lokal internasional buatan orang-orang lokal di sana setelah itu
teman-teman dari Bali melepas kepergian kami dengan memeluk dan memfoto kami
sebelum dan ketika menaiki boat J,
mereka masih tinggal disana sampai dengan 2 hari kedepan.
Sungguh pengalaman yang
menyenangkan J
kami bersyukur kepada-Mu Tuhan akan semua janji-Mu dalam hidup kami dan yang
kami tahu itu semua ya dan amin. Terimakasih juga karena Engkau memilih untuk
mengasihi kami terlebih dahulu dan memberi kemampuan untuk kami dapat
mengasihi-Mu sepanjang hidup kami. Let us
love Him and stand firm on His promises!.... so what’s next? J