Apa sih Banjir itu?
Banjir bukanlah air yang
tiba-tiba turun dari langit. Banjir bukan pula semata-mata luapan air sungai
yang menyapu daratan. Banjir adalah genangan air di permukaan tanah. Genangan
terjadi akibat tidak baiknya sistem drainase,
sehingga tumpahan air hujan atau kiriman air dari daerah hulu tidak
tertampung oleh sungai.
Banjir dapat terjadi dimana-mana.
Secara alamiah, dilihat dari segi geografis dan geologis, Indonesia adalah
kawasan rawan banjir. Indonesia memiliki 5.590 sungai. Sebanyak 600 sungai
memiliki potensi banjir. Sekitar 30% sungai tersebut melintasi wilayah penduduk
padat. Lebih dari 220 juta penduduk tinggal di daerah rawan banjir. Umumnya
banjir terjadi di Indonesia bagian barat. Indonesia bagian barat menerima curah
hujan lebih tinggi dibandingkan Indonesia bagian Timur.
Banjir Bukan Arena Bermain!
Genangan air itu sepintas tampak
seperti danau. Inilah pandangan pertama yang dapat menggodamu untuk bermain di
sana. Sekali tergoda, kamu dapat terlena dengan permainan-permainan yang
mengasyikkan. Kamu dapat menjadikan area banjir itu untuk tempat bermain.
Akan tetapi, tahukah kamu bahwa
air yang tergenang itu sesungguhnya sangat kotor? Dalam genangan air itu
terdapat banyak bakteri, virus, parasit, dan bibit penyakit lainnya, termasuk
juga unsur-unsur kimia yang berbahaya. Jadi, hentikan segera kebiasaanmu
bermain di daerah banjir.
Dampak Buruk Banjir.
Banjir membawa dampak buruk bagi
kehidupan manusia. Pada saat itulah kita baru dapat merasakan betapa susahnya
bila terjadi banjir. Inilah beberapa dampak banjir:
- Menimbulkan korban jiwa.
Banjir dapat
membuat ketahanan tubuh manusia berkurang. Tenaga dan pikiran kita banyak
terkuras untuk urusan banjir. Ketahanan tubuh yang lemah dapat memudahkan
penyakit menyerang tubuh kita. Manusia akan jatuh sakit dan bahkan meninggal
dunia.
- Kegiatan belajar di sekolah terganggu.
Halaman sekolah
dan ruang-ruang kelas yang kotor, lembab, dan penuh dengan genangan air tentu
membuat suasana belajar tidak nyaman. Kegiatan belajar terganggu. Sulit untuk memusatkan
perhatian pada pelajaran. Buku-buku sekolahpun kadang tidak luput dari incaran
banjir. Oleh karena itu, gara-gara banjir kegiatan belajar di sekolah terpaksa
di tiadakan.
- Roda perekonomian terhambat.
Banjir membuat
lalu lintas macet. Banyak kendaraan mogok. Kegiatan perekonomian pun menjadi
terhambat. Orang malas pergi ke pasar karena jalan becek dan banyak genangan
air. Para pedagang keliling seperti tukang bakso harus berhati-hati mendorong
gerobaknya agar tidak terperosok lubang-lubang jalan. Genangan air menghalangi
penglihatan mata sehingga sulit dibedakan jalan yang berlubang atau rata.
- Hasil pertanian merosot.
Banjir yang
melanda lahan perkebunan, persawahan, dan tegalan dapat merugikan petani atau
pekebun. Sayuran dan buah-buahan menjadi cepat busuk dan mati. Banyak tanaman
yang hanyut dalam genangan air.
Mengapa Bisa Terjadi Banjir?
Mengeluh terus tanpa ada upaya
untuk mencari tahu penyebab banjir hanya akan menambah beban pikiran. Sebagai
anak pintar, kamu harus meneliti apa sebenarnya yang menyebabkan banjir. Apakah
banjir secara tiba-tiba datang dari langit? Apakah banjir di lingkungan kita
disebabkan oleh selokan yang mampat? Yuk mari kita selidiki dari mana
asal-muasal banjir.
ü Peristiwa
alam.
Berhati-hatilah
pada musim penghujan. Pada musim ini curah hujan berlangsung lama dan tinggi.
Hujan deras menyebabkan sungai meluap. Luapan air sungai ini dapat membanjiri
perkampungan-perkampungan.
ü Alih
fungsi lahan yang tidak terencana.
Pohon-pohon
ditebangi tanpa perencanaan yang matang. Hutan menjadi gundul. Tanah yang
dahulu terbuka kini tertutup paving block. Akibatnya, air hujan tidak meresap.
Terlebih lagi bila terjadi luapan air sungai, tak ada lagi yang dapat
menghalangi gerakan air. Dengan mudahnya air mengalir memasuki perkampungan dan
perkotaan.
ü Drainase
(saluran air) yang tidak terpelihara.
Sungai dan
selokan dibiarkan kotor dan penuh sampah. Sampah-sampah ini dapat menyumbat
aliran air. Sungai menjadi dangkal dan sempit. Akibatnya, bila terjadi hujan,
air akan meluap ke atas hingga daratan.
ü Tidak
ada sumur peresap.
Inilah
pentingnya sumur peresap. Ketiadaan sumur peresap membuat air tetap menggenang.
Oleh karena itu, sebaiknya di setiap kantor dan rumah dibangun sumur peresap.
Bagaimana Perlakuan Kita terhadap Banjir?
Banjir seringkali datang secara
tiba-tiba. Kita menjadi panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Kita hanya
mengeluh dan menyalahkan orang lain. Padahal, boleh jadi, kitapun turut andil
atas terjadinya banjir. Tanpa sadar kita sering membuang sampah sembarangan.
Kita malas memelihara selokan yang ada di sekitar rumah. Selokan itu kita
biarkan kotor, dipenuhi sampah dan bebatuan. Oleh karena itu, mulailah dari
diri sendiri untuk belajar mencintai lingkungan kita. So apa yang kita akan
lakukan ketika :
Sebelum
terjadi banjir
- Membersihkan Selokan dan Sungai.
Secara
bergotong-royong, bersihkan selokan-selokan yang ada di lingkungan sekitar
rumah kita. Anak pintar dapat mengajak ayah, ibu, tetangga dan teman-teman
bermainmu untuk membersihkannya. Bersihkan selokan dari sampah dan bebatuan
yang dapat menghambat aliran air.
- Melakukan Penghijauan.
Bila ada lahan
kosong dirumahmu, tanamilah lahan itu dengan tanaman-tanaman. Tanaman dapat
menyerap air dan mencegah terjadinya banjir. Secara beramai-ramai dapat pula
anak pintar lakukan penanaman pohon di hutan, tepi sungai dan pantai.
- Memantau Kondisi Lingkungan Setempat.
Pengawasan
lingkungan tidak hanya dilakukan pemerintah dan orang-orang dewasa. Anak
pintarpun dapat memantau lingkungan sekitar kalian. Bila menemukan sampah
tercecer, segera buanglah pada tempatnya. Bila kamu melihat orang-orang
mengotori sungai, segera laporkan pada pengurus RT setempat.
- Menandai Ketinggian Air.
Tancapkan
beberapa potong bamboo dipinggir sungai atau jembatan yang rendah. Potongan
bambu ini dapat digunakan untuk menandai ketinggian air dan sekaligus
peringatan bagi orang-orang yang ingin melewati jembatan.
- Mencari informasi tentang Keadaan Alam dan Cuaca.
Jangan
segan-segan untuk bertanya kepada Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). BMG
akan memberitahu perkiraan cuaca di daerahmu. Waspadalah bila kamu tinggal di
daerah yang sering terjadi banjir.
Penanganan
Saat terjadi banjir dan sesudahnya.
- Jangan panik dan berdoalah kepada Tuhan.
Jika terjebak
banjir atau memang rumahmu terkena banjir, anak pintar tidak perlu panik.
Tenangkanlah perasaan dan pikiranmu. Berdoalah kepada Tuhan agar anak pintar
dan keluarga diberi keselamatan.
- Selamatkan surat-surat penting dan barang-barang berharga.
Jika banjir
melanda rumah kita, segera selamatkan akta kelahiran, rapor, ijazah, BPKB, dan
dokumen berharga lainnya, serta selamatkan pula barang-barang berharga lainnya.
Simpanlah di tempat yang kedap air.
- Matikan listrik dan kompor.
Jangan lupa
matikan listrik dan kompor. Hal ini dilakukan untuk menghindari bencana yang
lebih besar yaitu kebakaran.
- Tetap berada dekat dengan orangtuamu.
Dalam keadaan
darurat orangtuamu harus mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Jangan
berada jauh dari orangtuamu. Boleh jadi, orangtuamu segera mengajakmu pergi
mengungsi.
- Tanyakan kepada orang tuamu apa yang bisa kamu bantu.
Untuk
meringankan perkerjaan orangtua, tanyakanlah apa yang dapat anak pintar bantu.
Namun, jangan terlalu banyak bertanya karena dapat membuat orangtuamu menjadi
marah dan pusing.
- Stop bermain dengan genangan air banjir.
Ingatlah,
genangan air itu sangat kotor. Jangan pertaruhkan kesehatan anak pintar demi
kesenangan sesaat.
- Hubungi segera lembaga, instansi, atau organisasi yang terkait dengan bencana alam.
Anak pintar
dapat menghubungi :
o Kelompok
Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB).
KMPB terdiri
atas anggota-anggota masyarakat yang pembentukannya adalah hasil dari keputusan
masyarakat bersama.
o Search
and Rescue (SAR).
SAR adalah
lembaga yang bertugas dalam hal melakukan pencarian, pertolongan, dan
penyelamatan terhadap orang yang mengalami musibah atau diperkirakan hilang
dalam suatu bencana.
o Dinas
Sosial.
Dinas Sosial
(DINSOS) adalah instansi pemerintah yang menangani bidang kesejahteraan dalam
membantu masyarakat yang dilanda bencana.
o TNI
dan POLRI
TNI dan POLRI
dapat segera memberikan pertolongan dan mengamankan keadaan setempat.
o Palang
Merah Indonesia (PMI)
PMI adalah
lembaga yang bertugas untuk membantu masyarakat dalam meringankan penderitaan
masyarakat yang dilanda bencana.
o Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM)
LSM lokal bisa
bekerja sama dengan masyarakat dalam menanggulangi bencana dan membantu
masyarakat untuk membina hubungan ke luar.
o Media
Massa.
Media Massa
Cetak maupun Elektronik (televise dan radio) bisa menyebarkan berita tentang
bencana dan bisa membantu untuk mencari bantuan.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Teruslah berkarya untuk negrimu anak-anak pintar!
Sumber Pustaka:
Hotimah, 2008. Mengapa Terjadi Banjir?. Pustaka
Widyatama. Yogyakarta
Wikipedia.org
Siagabencana.net
3.bp.blogspot.com
No comments:
Post a Comment