Thursday, October 17, 2013

Anak Pintar Clubs : Materi Banjir


Apa sih Banjir itu?

 
Banjir bukanlah air yang tiba-tiba turun dari langit. Banjir bukan pula semata-mata luapan air sungai yang menyapu daratan. Banjir adalah genangan air di permukaan tanah. Genangan terjadi akibat tidak baiknya sistem drainase, sehingga tumpahan air hujan atau kiriman air dari daerah hulu tidak tertampung oleh sungai.

Banjir dapat terjadi dimana-mana. Secara alamiah, dilihat dari segi geografis dan geologis, Indonesia adalah kawasan rawan banjir. Indonesia memiliki 5.590 sungai. Sebanyak 600 sungai memiliki potensi banjir. Sekitar 30% sungai tersebut melintasi wilayah penduduk padat. Lebih dari 220 juta penduduk tinggal di daerah rawan banjir. Umumnya banjir terjadi di Indonesia bagian barat. Indonesia bagian barat menerima curah hujan lebih tinggi dibandingkan Indonesia bagian Timur.

Banjir Bukan Arena Bermain!

Genangan air itu sepintas tampak seperti danau. Inilah pandangan pertama yang dapat menggodamu untuk bermain di sana. Sekali tergoda, kamu dapat terlena dengan permainan-permainan yang mengasyikkan. Kamu dapat menjadikan area banjir itu untuk tempat bermain.

Akan tetapi, tahukah kamu bahwa air yang tergenang itu sesungguhnya sangat kotor? Dalam genangan air itu terdapat banyak bakteri, virus, parasit, dan bibit penyakit lainnya, termasuk juga unsur-unsur kimia yang berbahaya. Jadi, hentikan segera kebiasaanmu bermain di daerah banjir.

Dampak Buruk Banjir.

Banjir membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia. Pada saat itulah kita baru dapat merasakan betapa susahnya bila terjadi banjir. Inilah beberapa dampak banjir:

  1. Menimbulkan korban jiwa.

Banjir dapat membuat ketahanan tubuh manusia berkurang. Tenaga dan pikiran kita banyak terkuras untuk urusan banjir. Ketahanan tubuh yang lemah dapat memudahkan penyakit menyerang tubuh kita. Manusia akan jatuh sakit dan bahkan meninggal dunia.

  1. Kegiatan belajar di sekolah terganggu.

Halaman sekolah dan ruang-ruang kelas yang kotor, lembab, dan penuh dengan genangan air tentu membuat suasana belajar tidak nyaman. Kegiatan belajar terganggu. Sulit untuk memusatkan perhatian pada pelajaran. Buku-buku sekolahpun kadang tidak luput dari incaran banjir. Oleh karena itu, gara-gara banjir kegiatan belajar di sekolah terpaksa di tiadakan.

  1. Roda perekonomian terhambat.

Banjir membuat lalu lintas macet. Banyak kendaraan mogok. Kegiatan perekonomian pun menjadi terhambat. Orang malas pergi ke pasar karena jalan becek dan banyak genangan air. Para pedagang keliling seperti tukang bakso harus berhati-hati mendorong gerobaknya agar tidak terperosok lubang-lubang jalan. Genangan air menghalangi penglihatan mata sehingga sulit dibedakan jalan yang berlubang atau rata.

  1. Hasil pertanian merosot.

Banjir yang melanda lahan perkebunan, persawahan, dan tegalan dapat merugikan petani atau pekebun. Sayuran dan buah-buahan menjadi cepat busuk dan mati. Banyak tanaman yang hanyut dalam genangan air.

Mengapa Bisa Terjadi Banjir?

Mengeluh terus tanpa ada upaya untuk mencari tahu penyebab banjir hanya akan menambah beban pikiran. Sebagai anak pintar, kamu harus meneliti apa sebenarnya yang menyebabkan banjir. Apakah banjir secara tiba-tiba datang dari langit? Apakah banjir di lingkungan kita disebabkan oleh selokan yang mampat? Yuk mari kita selidiki dari mana asal-muasal banjir.

ü  Peristiwa alam.

Berhati-hatilah pada musim penghujan. Pada musim ini curah hujan berlangsung lama dan tinggi. Hujan deras menyebabkan sungai meluap. Luapan air sungai ini dapat membanjiri perkampungan-perkampungan.

ü  Alih fungsi lahan yang tidak terencana.

Pohon-pohon ditebangi tanpa perencanaan yang matang. Hutan menjadi gundul. Tanah yang dahulu terbuka kini tertutup paving block. Akibatnya, air hujan tidak meresap. Terlebih lagi bila terjadi luapan air sungai, tak ada lagi yang dapat menghalangi gerakan air. Dengan mudahnya air mengalir memasuki perkampungan dan perkotaan.

ü  Drainase (saluran air) yang tidak terpelihara.

Sungai dan selokan dibiarkan kotor dan penuh sampah. Sampah-sampah ini dapat menyumbat aliran air. Sungai menjadi dangkal dan sempit. Akibatnya, bila terjadi hujan, air akan meluap ke atas hingga daratan.

ü  Tidak ada sumur peresap.

Inilah pentingnya sumur peresap. Ketiadaan sumur peresap membuat air tetap menggenang. Oleh karena itu, sebaiknya di setiap kantor dan rumah dibangun sumur peresap.

Bagaimana Perlakuan Kita terhadap Banjir?

Banjir seringkali datang secara tiba-tiba. Kita menjadi panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Kita hanya mengeluh dan menyalahkan orang lain. Padahal, boleh jadi, kitapun turut andil atas terjadinya banjir. Tanpa sadar kita sering membuang sampah sembarangan. Kita malas memelihara selokan yang ada di sekitar rumah. Selokan itu kita biarkan kotor, dipenuhi sampah dan bebatuan. Oleh karena itu, mulailah dari diri sendiri untuk belajar mencintai lingkungan kita. So apa yang kita akan lakukan ketika :

Sebelum terjadi banjir

  • Membersihkan Selokan dan Sungai.

Secara bergotong-royong, bersihkan selokan-selokan yang ada di lingkungan sekitar rumah kita. Anak pintar dapat mengajak ayah, ibu, tetangga dan teman-teman bermainmu untuk membersihkannya. Bersihkan selokan dari sampah dan bebatuan yang dapat menghambat aliran air.

  • Melakukan Penghijauan.

Bila ada lahan kosong dirumahmu, tanamilah lahan itu dengan tanaman-tanaman. Tanaman dapat menyerap air dan mencegah terjadinya banjir. Secara beramai-ramai dapat pula anak pintar lakukan penanaman pohon di hutan, tepi sungai dan pantai.

  • Memantau Kondisi Lingkungan Setempat.

Pengawasan lingkungan tidak hanya dilakukan pemerintah dan orang-orang dewasa. Anak pintarpun dapat memantau lingkungan sekitar kalian. Bila menemukan sampah tercecer, segera buanglah pada tempatnya. Bila kamu melihat orang-orang mengotori sungai, segera laporkan pada pengurus RT setempat.

  • Menandai Ketinggian Air.

Tancapkan beberapa potong bamboo dipinggir sungai atau jembatan yang rendah. Potongan bambu ini dapat digunakan untuk menandai ketinggian air dan sekaligus peringatan bagi orang-orang yang ingin melewati jembatan.

  • Mencari informasi tentang Keadaan Alam dan Cuaca.

Jangan segan-segan untuk bertanya kepada Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). BMG akan memberitahu perkiraan cuaca di daerahmu. Waspadalah bila kamu tinggal di daerah yang sering terjadi banjir.

Penanganan Saat terjadi banjir dan sesudahnya.

  • Jangan panik dan berdoalah kepada Tuhan.

Jika terjebak banjir atau memang rumahmu terkena banjir, anak pintar tidak perlu panik. Tenangkanlah perasaan dan pikiranmu. Berdoalah kepada Tuhan agar anak pintar dan keluarga diberi keselamatan.

  • Selamatkan surat-surat penting dan barang-barang berharga.

Jika banjir melanda rumah kita, segera selamatkan akta kelahiran, rapor, ijazah, BPKB, dan dokumen berharga lainnya, serta selamatkan pula barang-barang berharga lainnya. Simpanlah di tempat yang kedap air.

  • Matikan listrik dan kompor.

Jangan lupa matikan listrik dan kompor. Hal ini dilakukan untuk menghindari bencana yang lebih besar yaitu kebakaran.

  • Tetap berada dekat dengan orangtuamu.

Dalam keadaan darurat orangtuamu harus mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Jangan berada jauh dari orangtuamu. Boleh jadi, orangtuamu segera mengajakmu pergi mengungsi.

  • Tanyakan kepada orang tuamu apa yang bisa kamu bantu.

Untuk meringankan perkerjaan orangtua, tanyakanlah apa yang dapat anak pintar bantu. Namun, jangan terlalu banyak bertanya karena dapat membuat orangtuamu menjadi marah dan pusing.

  • Stop bermain dengan genangan air banjir.

Ingatlah, genangan air itu sangat kotor. Jangan pertaruhkan kesehatan anak pintar demi kesenangan sesaat.

  • Hubungi segera lembaga, instansi, atau organisasi yang terkait dengan bencana alam.

Anak pintar dapat menghubungi :

o   Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB).

KMPB terdiri atas anggota-anggota masyarakat yang pembentukannya adalah hasil dari keputusan masyarakat bersama.

o   Search and Rescue (SAR).

SAR adalah lembaga yang bertugas dalam hal melakukan pencarian, pertolongan, dan penyelamatan terhadap orang yang mengalami musibah atau diperkirakan hilang dalam suatu bencana.

o   Dinas Sosial.

Dinas Sosial (DINSOS) adalah instansi pemerintah yang menangani bidang kesejahteraan dalam membantu masyarakat yang dilanda bencana.

o   TNI dan POLRI

TNI dan POLRI dapat segera memberikan pertolongan dan mengamankan keadaan setempat.

o   Palang Merah Indonesia (PMI)

PMI adalah lembaga yang bertugas untuk membantu masyarakat dalam meringankan penderitaan masyarakat yang dilanda bencana.

o   Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

LSM lokal bisa bekerja sama dengan masyarakat dalam menanggulangi bencana dan membantu masyarakat untuk membina hubungan ke luar.

o   Media Massa.

Media Massa Cetak maupun Elektronik (televise dan radio) bisa menyebarkan berita tentang bencana dan bisa membantu untuk mencari bantuan.

Semoga informasi ini bermanfaat. Teruslah berkarya untuk negrimu anak-anak pintar!

 

Sumber Pustaka:

 

Hotimah, 2008. Mengapa Terjadi Banjir?. Pustaka Widyatama. Yogyakarta

Wikipedia.org

Siagabencana.net

3.bp.blogspot.com

 

No comments:

Post a Comment