Thursday, February 28, 2013

Sebuah Realita Kehidupan

Kuta – Bali! Siapa dong yang tidak kenal wilayah ini? Walaupun belum pernah menginjakkan kaki, tapi setidaknya kita pernah mendengar lah J …yoi Kuta-Bali merupakan daerah tujuan wisata yang menjadi daya tarik utama bagi banyak orang yang sempat singgah ke Bali yang juga di sebut pulau seribu dewa ini, baik mereka yang dari negeri seberang nan jauh dimata maupun mereka-mereka yang berasal dari dalam negeri kita tercinta ini. Kuta-Bali, selain menawarkan keelokkan pantai dan berbagai atraksi tradisional kebudayaan Bali, wilayah ini juga didukung oleh berbagai fasilitas-fasilitas yang memanjakkan setiap orang  dimana setiap fasilitas-fasilitas tersebut berteknologi modern dan berstandarkan internasional. Oleh karena itu tidaklah mengherankan kalau banyak orang berbondong-bondong untuk menginjakkan kaki di wilayah ini dan ber-having fun-ria bersama keluarga, teman ataupun kenalan baru mereka J.

Well…berdasarkan semua alasan tersebut diatas mungkin kita semua akan cenderung berpikir dan mempercayai bahwa masyarakat yang hidup di wilayah ini akan mengalami kemakmuran tingkat tinggi! Betul sekali, pasti ada banyak orang yang mendapatkan itu tetapi apakah semua orang yang tinggal di kawasan ini mendapatkannya? Hmmmm…tunggu dulu, ternyata ini realitanya..dibalik puluhan hotel dan restoran yang berjejer ria di sepanjang pantai dengan berbagai atraksi wisatanya ternyata masih terdapat keluarga-keluarga miskin yang tidak berdaya, banyak diantara mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetap; hidup dan tinggal di lingkungan yang seadanya; banyak di antara mereka dari mulai anak-anak sampai orang tua tidak bisa baca tulis dan juga kejadian sekolah putus di tengah jalan banyak terjadi pada anak-anak mereka. Secuil informasi-informasi tersebut di atas saya dapatkan dan benar-benar melihatnya sendiri ketika saya dan istri berkunjung ke tempat tinggal salah seorang teman kami yang tinggal di wilayah kuta. Teman kami ini merupakan kenalan dari istri saya, mereka bertemu di wilayah pantai Kuta yang pada saat itu si istri J sedang jalan-jalan dan si teman kami ini sedang “bekerja”, karena kebetulan waktu itu istri saya membawa makanan lalu di bagilah makanan tersebut kepada  teman kami itu dan dari peristiwa tersebut keduanya terlibat dalam obrolan yang membuat mereka semakin dekat. Singkat cerita,  teman itu mengajak kami untuk singgah di kediamannya lalu kamipun mengiyakannya dan dari kesempatan ini menjadikan kami tahu sebuah realita yang terjadi di wilayah Daerah Tujuan Wisata di Bali ini, dimana tempat yang sanggup menarik pelancong untuk mengunjungi Bali berulang kali tanpa bosan ini masih “menyimpan” ketidak-adilan sosial bagi masyarakatnya.

Teman kami dan keluarganya serta tetangga-tetangga di sekitarnya memang jauh dari kehidupan yang serba kecukupan, mereka masih memerlukan kebaikan orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kehidupan mereka terus berorientasi pada bagaimana cara untuk mendapatkan uang setiap harinya untuk menghidupi semua anggota keluarga dan tentunya berpikir untuk masa depan yang lebih baikpun jauh dari angan-angan mereka…bagi mereka mentas dari kondisi yang terjadi pada hidup mereka saat ini adalah hal yang sangat mustahil. What can we do to help them huh? Saya tidak tahuuuuuuuuuuuuu…….saya bukan orang dari pemerintahan…saya bukan orang kaya yang banyak uang… L………… apakah ada ide dari anda untuk melakukan sesuatu untuk mereka? Anyway….apa yang di alami teman saya ini mengingatkan pada kehidupan saya sebelumnya, saya pernah mengalami apa yang pernah mereka alami…..hidup dibawah standar kenyamanan….kluntang-klantung dan tidak tahu untuk apa tujuan dari hidup ini…tapi keberuntungan berpihak pada saya karena adanya pertolongan dari orang-orang yang baik hati di tambah keajaiban karya Tuhan yang akhirnya menjadikan hidup saya ini lebih hidup J…anyway lagi….sayapun punya keyakinan yang sama bahwa keberuntungan yang saya dapatkan itu bisa terjadi pada mereka, dengan terus melakukan sesuatu untuk mereka dan terus berdoa untuk keajaiban Tuhan bekerja pada hidup mereka kami percaya kehidupan mereka bisa berubah ke arah yang lebih baik. Saya dan istri sekarang ini belajar untuk komitmen membantu mereka, tapi kami bukanlah pahlawan yang sanggup untuk mengentaskan mereka dari segala permasalahan yang ada. Kami belajar untuk melakukan sesuatu yang bisa kami lakukan untuk mereka sembari terus membawa mereka dalam doa kami untuk keajaiban Tuhan supaya terjadi pada mereka, sampai dengan saat ini kami berkomitmen untuk datang ke tempat mereka secara rutin untuk belajar bersama dengan mereka akan bagaimana membaca, menulis dan berhitung. sambil terus mengingat bahwa hidup kita ini tidak pernah lepas dari pertolongan orang lain maka kamipun belajar untuk terus untuk menjadi mata rantai yang tidak terputus untuk meneruskan kebaikkan yang kami terima dari orang lain kepada orang-orang lain di sekitar kami…mungkin tindakan kita hanyalah hal-hal kecil nan sepele tapi siapa tahu dari hal kecil tersebut sanggup mendatangkan keajaiban Tuhan bagi mereka yang memerlukannya. Hmmm….Sudahkah hari ini kita berbuat kebaikan pada orang lain?


 

= People helping people =

Monday, February 25, 2013


Tai Kucing!

Teman, apakah anda punya masalah dengan tai kucing? Bentuknya..teksturnya…aromanya…atau keberadaannya? J Baaaahh!..Saya dan istri punya masalah dengan bentuk, tekstur, aroma dan keberadaan tai kuncing L. Belakangan ini kami sering kena “terror” bau tak sedap di pagi hari ketika membuka jendela kamar tidur setelah beranjak dari istirahat sepanjang malam..bau itu sangat tidak enak dan menusuk hidung serta membuat kami terasa pengin muntah J, dan tentunya pastinya jelasnya terror tersebut berasal dari tai kucing ..fiuuuh.. mengapa bisa ada tai kucing dekat kamar kami? Hmmmm…begini ceritanya, di rumah yang kami sewa di daerah Jimbaran Bukit ini punya garasi, lalu di pojokkan garasi tersebut terdapat gundukkan pasir bangunan kepunyaan pemilik rumah yang lumayan banyak dan kira-kira bisa memenuhi 1 bak mobil pick-uplah, so pasti pasir tersebut menjadi bagian dalam masalah ini J karena seperti yang kita ketahui bersama kalau kucing itu memang nyaman berak di pasir, kenapa bisa begitu? Entahlah dan entahlah….anyway kami tidak memelihara kucing, tapi para tetangga tercinta kamilah Tuan si empunya kucing-kucing kampung tersebut, mereka merawatnya dengan memberi makan dan tempat untuk kucing-kucing tersebut beristirahat namun tuan-tuan itu tidak memberikan “jamban” buat  kucing-kucing itu merelease tai-tainya…dan wajarlah gundukkan pasir yang ada di garasi rumah kamilah menjadi tujuan utama mereka untuk buang hajat secara bergantian L. Beruntungnya dari kejadian tersebut adalah letak kamar kami yang tepat bersebelahan dengan garasi dan beruntungnya lagi 2 jendela besar kami menjadi “connecting” nya J..buka jendela..melihat pasir..dan dapatlah bonus aroma “fresh” itu di pagi hari.

Dari beberapa tai yang kami jumpai di gundukan pasir tersebut sepertinya membantu kami untuk bisa mengira-mengira jenis karakter apa yang kucing-kucing itu miliki hahahaha.. sebagai contohnya : kucing sopan; kucing tersebut mengubur tainya sehabis berak, lalu ada kucing teledor yang terus-terusan lupa untuk mengubur tainya, ada juga jenis karakter lainnya yaitu kucing yang suka show off karena dengan sengaja berak di tempat yang mudah di lihat oleh mata kita dan sengaja tidak menguburnya dan juga warna tainya sangat “eye catching” J.

 

Oke kembali ke terror lagi, kami terus mencoba membunuh aroma tersebut (bukan kucingnya J) dengan segera mungkin mengambil tai kucing itu dengan menggunakan skop lalu membuangnya di semak-semak di belakang perumahan, tetapi kebiasaan itu tidak menyelesaikan masalah L karena kucing terus melanjutkan buang hajatnya dan membagikan aroma tainya kepada kami…fiuuuh..sampai pada akhirnya kami mendapatkan cara hasil dari tanya-tanya banyak sumber J, ternyata caranya mudah sekali yaitu dengan terus membuat pasir terasa basah buat si kucing dengan cara menyiram saja itu pasir dengan air secara merata J karena kita tahu kucing tidak suka dengan air, maka hal-hal yang bersinggungan dengan air membuat kucing enggan menyentuhnya..jadi saya selalu memastikan setiap hari gundukan pasir itu harus dalam keadaan basah! Selain membuat kucing tidak senang, juga dengan cara membasahi pasir kita bisa mengurangi debu yang berhamburan karena tiupan angin keras yang akhir-akhir ini menggila ria di wilayah Bali J oh iya kita juga bisa menambahkan cara lain yaitu menaburi kapur barus di sekitar pasir dimana dipercayai bahwa bau dari kapur barus tersebut sangat tidak di sukai si kucing dan membuat mereka tidak mendekat. Syukurlah cara itu sangat jitu dan membuat hidup kami yang bahagia ini menjadi lebih bahagia hahaha. So kalau anda punya masalah yang sama dengan saya, anda tahu apa yang harus anda perbuat J
                                       
 

J setiap masalah yang terjadi tidak pernah melebihi kekuatan kita

dan itu semua pasti ada jalan keluarnya J

Monday, February 11, 2013


Istriku Pemakan Segalanya.

Ouw Thank’s God sudah memberi seorang istri yang cantik, pintar, sedikit gila J dan bisa makan makanan apa saja yang di hidangkan! Sungguh bule satu ini dalam urusan makan tidak memilah dan memilih jenis makanan, mau masakan lokal atau interlokal, mau di bakar, di goreng atau di rebus pasti di sikat habis olehnya lol. Tentunya kebiasaan ini sangat membantu mengerem pengeluaran untuk hal makan-memakan di keluarga kecil kami yang baru kami mulai J hal ini bisa kami ketahui dari hasil laporan keuangan bulanan yang si Bule buat, contoh di bulan Januari lalu kami menghabiskan uang untuk urusan makan sebesar Rp. 950.000 untuk kami berdua yang artinya dalam sehari kami menghabiskan kurang lebih Rp. 32.000 dan kami makan 3 kali sehari yang juga berarti sekali makan kurang lebih Rp. 11.000 untuk 2 orang J. Karena Si Bule juga bekerja sebagai sukarelawan “health care” yang pasti membuat semua makanan yang kami makan mengandung unsur 4 sehat 5 sempurna..hmmm..kadang-kadang tidak selalu sih J tapi yang pasti sekali makan harus ada sayur, daging dan buah J

Kok bisa ya ngirit begitu? Sebab…J kami belanja sendiri lalu memasak sendiri di rumah itu sudah! Akhir-akhir ini kepercayaan diri saya meningkat tajam, saya mulai tertarik akan masak-memasak dan setiap hari tidak pernah saya lewatkan tanpa memasak hahahaha. Saya di bantu sama Mas Google untuk mencari resep-resep masakan “rumahan” yang sederhana dan sehat lalu saya mencoba memasaknya dan hasilnya cukup memuaskan bagi kami J. Saya dan istri sehat, berat badan bertambah juga tentunya lingkar perut saya tambah membesar, kami bahagia dan bisa terus menambung uang setiap bulan J.  O iya tentang resep menu dari Mas G. baru-baru ini saya berhasil memasak Opor Ayam buat Si Bule dan saya, resep saya pilih yang paling sederhana dan tampak mudah J berikut resepnya, siapa tahu anda ingin mencobanya J dan jangan lupa terus kurangi konsumsi MSG karena MSG tidak baik buat tubuh kita (kata si Bule_red) :

 

Resep Opor Ayam

Bahan Memasak Opor Ayam :
  • 1 ekor Ayam sedang
  • 1 liter Santan encer
  • 1/2 liter Santan kental
  • 1 batang Sere dimemarkan
  • 2 lembar Daun salam
  • 2 lembar Daun jeruk purut
Bumbu yang dihaluskan :
  • 8 buah Bawang merah
  • 4 siung Bawang putih
  • 1 sdt Ketumbar
  • 1/2 sdt Jinten
  • 1/2 jari Lengkuas
  • 5 buah Kemiri
  • Lada, garam dan gula secukupnya
Cara Membuat Opor Ayam :

  1. Ayam dibersihkan, potong-potong menurut selera, cuci dan bersihkan.
  2. Tumis bumbu yang dihaluskan sampai baunya harum, tambahkan daun salam, sere dan beri sedikit vitsin (tapi alangkah baiknya no vitsin. vitsin = MSG).
  3. Ayam masukkan, aduk sampai rata, biarkan sampai layu, tambahkan santan encer.
  4. Setelah agak surut tambahkan santan kental, bila sudah empuk baru diangkat.
  5. Untuk memasak opor sebaiknya dipakai tempat yang bahannya stenlis atau tidak luntur, karena bumbu yang kita pakai ini berwarna putih

Harapan kami : Semoga kebiasaan ini terus berlanjut bagi si bule untuk bertindak “gampang” dalam soal makan-memakan makanan sehat dan murah meriah hahaha dan juga terus mendukung saya untuk tetap bereksperimen dalam masak-memasak untuk keluarga kecil kami yang bahagia ini J. Dari pengalaman “koki dadakan” dan semoga nantinya bisa jadi “koki andalan” J saya belajar untuk terus berani mencoba segala sesuatu yang baru, seringkali perasaan ragu dan takut menghampiri kita ketika kita di perhadapkan dengan situasi yang mungkin baru buat kita..oke itu wajar dalam kehidupan manusia tapi alangkah baiknya untuk kita melawan perasaan itu dengan berani mencoba melakukan hal-hal baru tersebut, ingat dan percaya semua mendatangkan kebaikan ; hal-hal baru muncul pada kehidupan kita untuk menolong kita memaksimalkan semua potensi yang kita miliki. So mari kita terus mengembangkan hidup kita ini! Tetap berani mencoba, kalau gagal coba lagi sampai bisa! Jikalau hari ini memasak dan hasilnya kurang enak atau gosong, besok coba lagi sampai masakkannya  berasa lezat tiada tara hahahaha.

 

Makna hidup bukanlah meraih kemakmuran melainkan mengembangkan jiwa”

– Alexander Solzhenitsyn -
                                               -          Penulis dan pemenang hadiah nobel    -