Saturday, July 28, 2012


Saya Cinta Sepak Bola.

Sungguh sepak bola itu tidak bisa dilepaskan dari hidup saya J sampai sekarang saya cinta sepakbola…saya menaruh perhatian terhadap sepak bola..saya masih melakukan kegiatan yang berhubungan dengan sepak bola! Dan saya tidak akan mengijinkan siapapun untuk mengganggu kecintaan saya terhadap sepak bola J saya menyatakan perang dengan siapapun yang menendang sepak bola dari hidup saya hahahaha.  Kalau saya ingat-ingat dengan susah payah lol kenapa saya suka sepak bola maka munculah nama tetangga saya semasa kecil, namanya mas Amat Mustaqim. Si mas ini pada waktu itu berumur kurang lebih 15 tahunan dan saya seumuran anak yang masih duduk di awal-awal bangku SD, dia adalah pemain antar kampung yang punya obsesi masuk skuad kategori junior dari klub ternama di kota kami pada saat itu yaitu PSIS Semarang yang berkompetisi di Liga Perserikatan (kompetisi sepak bola Indonesia yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 1931 dan berakhir di tahun 1994). Guna mencapai obsesinya itu Si mas itu “memperalat” saya J selesai pulang sekolah saya selalu di carinya untuk di ajak ke lapangan bola tapi bukannya di ajak bermain bola tapi suruh jagain sepeda dia sedangkan dia enak-enakan bermain si kulit bundar huuuf…contoh lain lagi; dia dribbling bola lalu saya di paksa merebut bola dari kaki dia sampai berhasil, tapi nampaknya saya tidak pernah berhasil. Bagaimana bisa berhasil dia orang badannya segede gaban J, ada juga adu sprint yang pasti saya di suruh lari duluan sampai batas jarak tertentu, istilahnya di voor lah  tapi masih saja saya yang kalah…kurang aseeeeeeeem! Tapi asyiknya diri saya tidak jengkel atau kapok, malahan sangat menikmati waktu-waktu itu.

Singkatnya dari pengalaman itu membuat saya ketagihan bermain bola, akhirnya saya mencari teman sebaya untuk bermain bola bersama lalu mencari lawan dari kelompok lain untuk bertanding J dan saya ingat aktivitas ini mengiringi saya dari SD sampai SMA. Saya juga pernah punya obsesi untuk menjadi pemain sepakbola maka dari itu saya pernah bergabung di Sekolah Sepak Bola (SSB) untuk memperdalam skill sepak bola dan menikmati kompetisi antar SSB di wilayah kota Semarang dimana melalui kegiatan ini bakat mengolah si kulit bundar saya bisa terlihat oleh tim pencari bakat dari klub-klub besar di Indonesia…TETAPI…. Faktanya sama sekali tidak ada yang melirik saya J akhirnya sayapun memutuskan untuk gantung sepatu dari SSB dan memilih main santai saja untuk cari keringat bersama teman-teman tetangga rumah …ouh poor Agung! Setelah lulus SMA sudah mulai jarang bermain, tetapi tidak bisa dikatakan saya meninggalkan dunia sepakbola J saya aktif mengikuti dan memantau perkembangan sepakbola di dunia dan menikmati turnamen-turnamen kelas dunia yang ada setiap tahunnya. Saya fans berat dari klub Manchester “the red devils” United dan untuk tim nasional saya mendukung tim nasional negeri Ratu Elisabeth, lha..lalu tim nasional negeri sendiri tidak di dukung? Tidak mau!! Tim nasional Indonesia mainnya jelek dan sering kalah hahahahhahaaha. Anyway walaupun kurang bagus saya tetap mengikuti perkembangan tim kebanggaan masyarakat pecinta sepak bola Indonesia ini dan juga perkembangan sepak bola secara umum di negeri ini : mulai dari apa yang terjadi di tubuh organisasi yang menaungi sepak bola, kompetisi lokal  yang ada, kejuaraan internasional yang di ikuti, proses pembinaan de el el..dan yang saya tahu tidak sedikit suara-suara negatif syarat dengan kritik banyak terdengar untuk sepak bola Indonesia ini. Okelah itu tidak salah, itu hak semua orang karena kebebasan dalam bersuara memang di atur dalam UU, akan tetapi yang masih kurang adalah semua itu tidak di imbangi dengan masukan atau solusi terhadap masalah yang ada… so sekaranglah waktunya kita insan yang cinta sepak bola memotivasi diri kita untuk berdoa dan bekerja sesuai dengan kemampuan dan kapasitas kita untuk memberikan “sesuatu” untuk kemajuan sepak bola di negeri ini sekalipun itu tampaknya kecil J


Lalu apa yang kamu lakukan Gung? J saya melakukan hal kecil yang pada umumnya sudah banyak dilakukan oleh orang-orang di negeri ini yaitu membuat Sekolah Sepak Bola (SSB). Saya dan 2 teman dari Brazil serta 1 teman dari Kanada membuat SSB yang bernama Putera Pemenang Bali di bulan Mei 2012, Lapangan untuk tempat berlatih kami sewa Lapangan sepak bola dari desa adat Kelan Tuban persis samping landasan pacu Bandara Ngurah Rai. Jadwal latihan rutin kami adalah hari Rabu dan Jumat pukul 14.30 – 17.00 WITA serta hari Minggu pukul 07.00 – 09.00 WITA. Sebelum membentuk SSB ini saya dan teman-teman memperlengkapi diri kami dengan ilmu kepelatihan sepak bola, teman saya dari Brazil pulang ke negaranya dan mengambil kursus kepelatihan yang di adakan oleh CBF (PSSI-nya Brazil) sedangkan saya mengambil kursus kepelatihan sepak bola di Bandung yang di adakan oleh asosiasi pelatih dari Eropa yang mendapat sertifikasi A dari UEFA (organisasi sepak bola Eropa) yang di adakan setiap tahun dan mengambil magang di salah satu klub lokal yang ada di wilayah Jimbaran Bali selama satu setengah tahun.


Kami berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam SSB ini. Kami benar-benar mempersiapkan setiap menu latihan guna mempertajam skil dalam bermain sepakbola, kami memberikan pengajaran-pengajaran yang semoga bisa membuat anak-anak didik memiliki jiwa seorang pemenang, pemenang bagi kami adalah seorang yang menghidupi nilai-nilai yang ada pada slogan kami yaitu CHAMPIONS. Terjemahan secara singkatnya adalah C untuk Character yang berbicara setiap kita haruslah memiliki karakter yang baik dan seteguh batu karang, H untuk Honesty dimana dalam hal apapun kita harus bersikap jujur, A untuk Attitude berbicara Sikap yang benar sebagai seorang pribadi terhadap diri kita dan orang lain, M untuk Motivate berbicara kita harus menjadi seorang motivator yang baik untuk kita dan orang lain, P untuk Perseverance  berbicara tentang ketekunan dalam belajar untuk mencapai mimpi kita, I untuk Initiative berbicara kita harus selalu mencari peluang dan siap mengambil tindakan, O untuk Others yang berbicara orang lain lebih penting dari kita pribadi, N untuk Not afraid yang berbicara untuk kita semua harus berani melawan rasa takut yang datang dalam hidup kita dan S untuk Success yang berbicara tentang keberhasilan kita menjadi seperti diri kita sendiri dan mengembangkan semua potensi yang nantinya kita gunakan untuk membantu sebanyak-banyaknya orang lain di sekitar kita. Kami juga tak lupa untuk membuat Fun Time untuk semua yang terlibat dalam SSB ini seperti yang sudah kami lakukan yaitu makan siang bersama yang kami bagi sesuai kelompok umur, bermain Play Station, nonton film, santai di pantai juga outbound dengan permainan-permainan yang punya nilai-nilai dari CHAMPIONS.




Harapan kami adalah apa yang kami lakukan bisa membantu anak-anak meningkatkan kemampuan bermain sepak bola dan menjadikan mereka sebagai pribadi seorang pemenang yang nantinya akan berkecimpung dalam dunia sepak bola dan membawa harum nama bangsa ini. Kami memimpikannya..kami menghidupi harapan itu…dan kami percaya itu semua bisa terjadi. Majulah sepak bola negeriku! Garuda selalu ada di dadaku...sekali lagi aku cinta sepak bola :)

Sunday, July 22, 2012


Lombok  #12 : Potret Pendidikan Daerah, Air Terjun dan Lagu Baru.

Lombok lagi! Ya inilah perjalanan yang saya akan lakukan bersama tim setiap bulan untuk melaksanakan “program” daripada organisasi kami bernaung dimana mengusung salah satu tema people helping people , sepertinya kayaknya kalau tidak salah J program in masih ada 4 tahun lagi soalnya yang saya tahu organisasi kami ada komitmen 5 tahun untuk membantu sebanyak-banyaknya orang khususnya di Lombok Utara terhitung sejak tahun lalu yang bekerja sama dengan salah satu LSM internasional yang memiliki "pekerjaan" di wilayah ini. Perjalanan di bulan Juli 2012 ini jatuh pada tanggal 17-18 dan seperti biasa kami datang untuk memberikan sedikit banyak akan  pengetahuan tentang seluk beluk pengertian kebencanaan dan yang menjadi targetnya adalah anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar juga menyempatkan waktu sedikit untuk “mengunjungi” daya tarik wisata yang ada di wilayah ini J. Inilah cerita singkat perjalanan saya, Sisi, Dharma, Maya dan Putra yang adalah teman kami seorang gitaris handal yang menyempatkan waktunya untuk bergabung dengan kami.

Day 01

Setelah mendarat di Bandara International Lombok (BIL) kami langsung menuju mataram untuk bertemu teman rekan saya yaitu Dharma dan Maya sekaligus makan siang sebelum bertolak ke utara untuk mengajar di salah satu Sekolah Dasar  yang di jadwalkan jam 2 siang. Setiap bulan kami mendatangi sekolah-sekolah yang berbeda dan setiap bulan kami selalu mendapatkan pengalaman baru yang berharga, kunjungan di hari pertama kami mendapat kesempatan untuk berbagi dengan anak-anak SD di desa Sambik Elen di Lombok Utara. Desa ini terletak di kaki gunung Rinjani, kami perlu bertanya berulang kali kepada penduduk yang kami temui untuk mendapati lokasi wilayah yang terletak jauh dari jalan utama dan harus melalui jalanan sepi yang membelah perkebunan warga desa ini. Singkat cerita kamipun berhasil menemukan desa ini dan sekolah dasar mereka yang akan kami gunakan untuk pelatihan. Dalam membagikan pengetahuan ini kami menggunakan metode yang sama tapi ada sedikit improvisasi, yang jelas basicnya adalah memberikan pengertian tentang bencana, membagi kelas dalam kelompok kecil dan mengajak mereka melihat cuplikan video kasus bencana lalu menuntun mereka untuk berdiskusi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar pengertian bencana dan hal-hal yang ada dalam video kasus lalu di akhiri dengan presentasi dari perwakilan masing-masing kelompok. Hasilnya menurut kami mereka sangat menikmati waktu ini dan membuat mereka yakin bahwa mereka mampu memberikan sumbangsih kepada masyarakat untuk kedepannya. Kamipun percaya akan hal itu. Pasti segala sesuatu yang kami lakukan tidak akan pernah kembali sia-sia.
Sekolah Dasar yang kami tuju di hari pertama.

Di hari pertama ini kami mendapati pengalaman yang benar-benar membuka mata kami akan potret pendidikan yang buram di sejumlah daerah di Indonesia, mengapa kami berpikir seperti ini? Hal pertama ketika kami melihat bangunan dan lingkungan Sekolah Dasar ini adalah bergumam ..”waduh kok kayak gini ya bentuknya?” Sekolah Dasar yang kami kunjungi ini jauh dari sempurna jika kita bandingkan dengan Sekolah Dasar yang biasa kami temui di perkotaan. Dari segi bangunan, hanya terdiri dari 3 ruang yang di pakai untuk 2 ruang kelas, 1 ruang guru. Ruang kelas sangat sederhana sekali, walaupun sudah menggunakan whiteboard tetapi bangku dan meja belajar masih apa adanya juga semua jendela yang ada mlompong tanpa ada kaca ataupun kawat ventilasi yang sungguh mengganggu dalam pemutaran video karena kelas terang benderang dengan banyaknya intesitas cahaya yang menerobos bebas melalui jendela. Halaman daripada Sekolah Dasar ini juga masih apa adanya, tanahnya tidak rata alias bergelombang dan banyak di tumbuhi semak-semak tanaman liar. Papan nama Sekolah juga tampil asal ada hanyalah papan putih yang di cetak tangan bertuliskan nama SD saja dan sudah mulai luntur serta yang unik sekali kami tidak melihat adanya toilet di sekitar bangunan SD ini akan tetapi ada kebun luas di belakang bangunan J yes I did!. Mendengar tentang Kegiatan Proses Belajar Mengajar di Sekolah ini kamipun juga sedih, satu kelas di gunakan untuk menampung 2 sampai 3 tingkatan kelas yang ada seperti contoh kelas 5 dan 6 bisa duduk di kelas yang sama dan juga seringnya ketidakhadiran dari tenaga pengajar yang ada.

Bergaya bersama untuk kenang-kenangan :)
Kemajuan suatu bangsa salah satunya dapat terlihat dari pencapaian hasil pembangunannya, untuk dapat melakukan pembangunan yang berkesinambungan dipastikan perlu sumber daya manusia yang unggul. Dalam mewujudkan sumber daya manusia unggul unsur yang paling utama dan penting  adalah pendidikan. Bagaimana mungkin mendapatkan sumber daya manusia dengan kualitas baik jika lembaga pendidikan yang ada belum layak? maka konsekuensi logis dari hal ini adalah perhatian  pemerintah pusat maupun daerah terhadap sektor pendidikan, sedangkan wujud penerapan tersebut dalam bentuk kebijakan ataupun alokasi dana dalam sektor pendidikan. Ngomong-ngomong, saya pernah ngobrol dengan salah seorang yang berprofesi sebagai dosen yang juga menaruh perhatian kepada dunia pendidikan di Indonesia. Dalam obrolan kami Ibu dosen itu mengatakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2012 memberikan porsi sebesar 20% untuk sektor pendidikan. Dari jumlah dana APBN sebesar Rp. 1.435 triliun, sebanyak Rp. 288,8 triliun dialokasikan untuk meningkatkan mutu sektor pendidikan. Menurut saya jumlah tersebut banyak sekali dan menjadi sebuah kebaikan bila kemudian anggaran pendidikan tersebut dimanfaatkan semaksimal mungkin dan tepat sasaran. Akan tetapi muncul lagi pertanyaan dana itu sudahkah dimanfaatkan semaksimal mungkin dan tepat sasaran kalau menilik Sekolah Dasar yang saya kunjungi bersama tim di Lombok Utara ini? Waduh pusing ah mikirin dan mereka-reka lari kemana saja aliran dana tersebut..  kembali ke tim saya, dalam obrolan perjalanan setelah selesai pelatihan, ada niatan dari salah satu teman kami untuk mengadopsi SD ini melalui yayasan yang sudah dibentuknya. Intinya ingin membawa perubahan baru dimana akan membangun fasilitas yang mendukung sarana kegiatan belajar mengajar dan menambah tenaga pengajar yang berkomitmen dan terdidik yang nantinya akan tinggal lama di tempat ini. Sungguh ini ide serius yang sedang bersama kami pikir dan gumulkan, kami belajar dengan tulus untuk memberi apa saja yang bisa kami berikan untuk kebaikan dan kemajuan bersama. semua itu terinspirasi dari Pak Kennedy yang pernyataannya kami cerna sebagai berikut jangan tanya apa yang bisa negara berikan untuk kita tetapi kita bertanya,berpikir dan bertindak apa yang bisa kita berikan untuk negara. Yah..kami akan terus belajar dan bertindak untuk negara ini.

Day 02

Kami menginap di salah satu penginapan yang berderet-deret di sepanjang jalan desa di wilayah Desa Senaru yang merupakan salah satu akses pendakian ke gunung Rinjani. Hari ke dua kami ada jadwal untuk mengadakan pelatihan di salah Sekolah Dasar yang juga masih di wilayah Desa Sambik Elen jam 10 pagi. Karena waktu pelatihan tidak terlalu pagi, maka saya gunakan kesempatan ini bersama 2 teman saya yang lain untuk eksplorasi ke kawasan cagar alam taman nasional gunung rinjani dimana di kawasan ini terdapat air terjun yang indah J untuk menuju ke air terjun kami harus menempuh jarak kurang lebih 1 km dari penginapan kami, wisata air terjun ini menjadi daya tarik wisatawan dan pemerintah setempat menaruh perhatian yang cukup baik dengan membangun jalan setapak yang bagus untuk menuju air terjun dan juga membangun banyak gazebo untuk peristirahatan jikalau wisatawan letih menaiki dan menuruni anak tangga yang ada di jalan setapak menuju air terjun ini. Kami tidak tahu berapa harga tiket masuk ke wisata air terjun  yang bernama sindang gila ini, karena kami datang terlalu pagi dan belum ada petugas yang berjaga di loket pintu masuk..jadi ini bukan salah saya J. Sesampainya di air terjun saya pun langsung buka baju dan mandi ria di bawah guyuran air terjun tanpa menghiraukan dinginnya air pada saat itu, terasa nikmat sekali kawan.. serasa pijet refleksi yang menyegarkan badan. Sudah puas di air terjun kamipun pulang ke penginapan untuk mandi dan sarapan sebelum memulai aktivitas sepanjang hari itu.
Mejeng di air terjun dan mejeng sebelum ngajar.

Pukul 9. 30 pagi kami berangkat menuju Sekolah Dasar yang terletak di jalan utama desa Sambik Elen, hanya 15 menit perjalanan saja dari tempat kami menginap. Murid yang hadir di pelatihan ini adalah murid kelas 5 dan kelas 6. Mereka sangat antusias menunggu kedatangan kami, ini di tunjukkan mereka dengan datang pukul 7 pagi dan mempersiapkan kelas dengan sedemikian rupa seperti; menyapu, mengepel dan menata bangku serapi mungkin. Di sekolah ini kami juga disambut oleh para guru yang ada dan memberikan kesempatan untuk mengambil penuh jam dan metode pelatihan sesuai yang kami sudah persiapkan. Metode yang kami pakai masih tetap sama dengan metode yang kami pakai dalam pelatihan di sekolah-sekolah dasar sebelumnya. Ada kesenangan lain dari tim kami yaitu selain menyelesaikan pelatihan dengan baik, kami juga berhasil share tentang mimpi kepada mereka. Salah satu teman kami berhasil menantang mereka untuk punya mimpi yang besar! Mimpi itu tidak bayar alias gratis kalau begitu kenapa kita cuma mimpiin hal-hal yang kecil? Ubah dong..mari kita mimpiin hal-hal yang besar! Dan merekapun dengan bantuan kami juga telah berhasil menciptakan lagu yang berbicara kita semua anak pintar yang rajin belajar, punya mimpi besar dan tidak takut untuk maju J

Setelah kegiatan selesai, kami kembali ke penginapan untuk mandi lagi kemudian check out dan melanjutkan perjalanan ke BIL untuk terbang pulang ke Bali tapi tidak lupa mampir ke kota Mataram untuk berburu Ayam Taliwang sebagai menu makan siang kami J Sungguh kami semua mengucap syukur untuk kesempatan ini dimana kami bisa mengembangkan diri kami sendiri dan juga orang lain. Mari bung kita bersama mengembangkan diri lalu beri kontribusi yang baik buat negeri ini. Amin.



Jangan tanya apa yang Negara berikan padamu, Tetapi Tanya apa yang kamu berikan pada Negara. (Jhon F. Kennedy)

*) dari berbagai sumber.




Friday, July 13, 2012


Perubahan dan masa transisi dalam hidup ini adalah baik adanya.




Kamis kemarin 12 Juli 2012 saya menghadiri pertemuan rutin Organisasi dimana saya sudah bergabung didalamnya sebagai volunteer sejak 2 minggu lalu. Seperti biasa dalam pertemuan yang di hadiri para pemimpin, staf dan volunteer-volunteer ini ada waktu dimana salah satu pemimpin di tugaskan untuk memberikan sebuah pengajaran dimana temanya selalu berhubungan dengan apa yang terjadi di organisasi ini. Mengingat dalam eksistensi daripada organisasi ini banyak sekali orang-orang yang keluar maupun masuk, maka pemimpin ini mengambil tema tentang perubahan dan masa transisi dalam pengajarannya.  Pemimpin ini memulai pengajarannya dengan pengalamannya selama beliau berkarya dalam organisasi ini yang menyatakan selalu mendapati waktu yang sulit ketika terjadi perubahan atau perpindahan dan masa transisi dari orang-orang yang terlibat di organisasi ini, seperti : harus merubah komposisi tim, perekrutan orang baru, mengajari lagi dari awal tetang apa yang harus di kerjakan dan kadang karena proses ini memakan waktu maka membuat visi dan misi yang dikerjakan oleh organisasi mengalami delay. Dari pernyataan pemimpin tersebut banyak dari kami yang menghadiri pertemuan ini mengiyakannya, kamipun di beri kesempatan untuk menuangkan semua unek-unek yang ada dalam pikiran hati kita dalam melihat perubahan dan masa-masa transisi. Beragam pendapat yang dilontarkan, ada yang merasa sedih karena kehilangan teman-teman yang “baik” dengan mereka, ada juga yang bilang maju terus karena Tuhan selalu bersama kita selamanya dan tak sedikit mereka bilang tidak masalah dengan perubahan yang terjadi dan harus maju terus menjalankan visi misi baik pribadi maupun organisasi.

Kesempatan berbicarapun diberikan kepada saya sebagai volunteer, sayapun mengatakan dengan jujur dan tidak di buat-buat J “Saya menikmati setiap perubahan dan masa transisi yang terjadi dalam hidup saya, karena saya meyakini dan menghidupi apa yang saya yakini ini bahwa apapun itu yang terjadi pasti selalu mendatangkan kebaikkan dalam hidup saya. Mengacu pada perkataan dari Tuhan yang saya percayai yang mengatakan Allah mengatur segala hal, sehingga menghasilkan yang baik untuk orang-orang yang mengasihi Dia . Jadi apapun itu perubahan dan masa transisi yang terjadi dalam hidup saya baik itu hal-hal yang enak ataupun memberatkan, saya akan tetap memilih untuk mengasihi Tuhan dan saya percaya akan berakhir pada suatu hal yang paling baik yang diberikan Tuhan untuk hidup saya. Hmmmmm…berbicara tentang perubahan dan masa transisi, saya mengalami berkali-kali dalam hidup ini. Dimulai dari sejak saya bayi, menurut cerita yang saya dengar dari kedua orangtua kandung saya, sejak kecil saya selalu berpindah tangan J maksudnya karena kesibukkan daripada orangtua saya yang membuat kue dan makanan kecil untuk menghidupi keluarga, mereka menitipkan saya kepada tetangga sekitar dan itupun setiap hari keluarga yang merawat saya selalu berbeda…ouw poor baby J setelah menginjak usia 5 tahun, saya mengalami perpindahan rumah yang pertama kali dalam hidup ini karena kami kena gusur dari pemerintah yang punya program pelebaran jalan di bantaran sungai Banjir Kanal barat Semarang. Kami sekeluargapun pindah, karena mungkin waktu itu uang ganti dari pemerintah terlalu sedikit atau sepertinya memang kami keluarga ekonomi rendah maka tidak mampu membeli rumah baru dan kamipun hanya mampu kontrak tanah dan mendirikan rumah seadanya dari sisa-sisa material dari rumah lama yang kena gusur J itu perubahan dan masa transisi sulit bagi kami karena sebelumnya kami nyaman tinggal di rumah sendiri eh sekarang kami harus tinggal di rumah “baru” seadanya dan yang mengerikan adalah tanah yang keluarga kami kontrak adalah bekas rawa, maka tak heran ketika hujan deras sedikit pasti rumah kami banjir. Satu-satunya hiburan buat kami adalah ketika banjir datang kami mendapatkan berkah yaitu banyak belut yang jalan-jalan di dalam rumah kami J mereka ada di kolong tempat tidur, kadang di bawah kursi dan lucunya kami juga banyak menemukan lubang-lubang tempat belut bersembunyi maka terjadilah mancing belut di dalam rumah J tidak ketinggalan juga kepiting-kepiting besar menjelajah rumah kami tapi sayang jenis mereka tidak bisa kami makan L. Kami tinggal di rumah ini kurang lebih 3 tahun dan setelah itu orang tua kami berhasil membeli tanah dan mendirikan rumah sederhana di wilayah perbukitan yang ada di kota Semarang bagian barat. Perpindahan dan transisipun terjadi, dulunya kami tinggal di wilayah ramai padat penduduk sekarang tinggal di tempat sepi penduduk yang di kelilingi perkebunan rakyat yang luas ditambah sayapun harus pindah sekolah karena sekolah lama jaraknya cukup jauh untuk anak sekecil saya yang pada waktu itu berumur 8 tahun dan masih imut J kawan lama hilang dan harus merajut tali pertemanan baru dengan orang-orang di sekitar rumah dan di sekolah baru.

Saya tinggal di tempat ini sampai usia 19 th dan tepatnya setelah lulus dari SMU saya memutuskan untuk melanjutkan belajar di salah satu tempat pelatihan di Kopeng Kabupaten Semarang dimana mereka mencetak orang-orang untuk terjun ke masyarakat dan diharapkan mampu melakukan sesuatu untuk community development, jujur ini waktu yang sulit ketika saya memutuskannya karena ini pertama kalinya saya berpisah dengan orang tua dan saudara-saudara saya. Malam pertama ketika saya ada di asrama sayapun homesick dan kangen berat sama orangtua dan saudara-saudara saya, sayapun menangis dan membuat saya susah tidur….ouwww…tapi seiring berjalannya waktu perasaan itu bisa saya take over. Jalur training yang saya ambil adalah 1 tahun kami diperlengkapi di asrama dan 6 bulan kami di utus untuk terjun ke masyarakat, oleh mereka saya di utus bersama ketiga teman saya untuk membantu masyarakat suku anak dalam di pedalaman rimba pulau Sumatra yang berada di wilayah kabupaten Jambi. Perubahan lagi J dulunya tinggal di desa yang masih banyak fasilitas dan harus hidup di hutan belantara dimana tidak ada jaringan listrik, air bersih dan ketiadaan fasilitas yang biasa kita temui di kehidupan wilayah yang sudah tersentuh perhatian pemerintah. Kamipun melaluinya sesuai dengan komitmen waktu yang diberikan walaupun saya mengalami 3 kali Malaria. Setelah di nyatakan lulus dari tempat training tersebut, saya tidak kembali kepada keluarga saya tetapi memutuskan untuk gabung di yayasan yang menaungi tempat training saya untuk belajar lagi dan membantu program-program kemasyarakatan yang mereka kerjakan.

Setelah kurang lebih mengabdi selama 3 tahun, saya memutuskan pindah dan ikut seseorang yang baik yang baru punya rumah baru di kota Salatiga. Saya mengenal beliau di yayasan tempat saya mengabdi sebelumnya, saya tinggal dan membantu untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ada di rumah. Di kota ini saya punya kesempatan untuk melanjutkan study di bangku kuliah. Saya melanjutkan kuliah di sekolah tinggi bahasa asing jurusan sastra inggris akan tetapi singkat cerita karena saya bloon maka sayapun dropped out di semester 2, sayapun jadi pengangguran sukses tapi masih tinggal bersama seorang yang baik itu. Juli 2006 saya kuliah lagi masuk di program Usaha Perjalanan Wisata Universitas Kristen Satya Wacana, kuliah lagi..teman baru..transisi lagi J kali ini saya niat belajar dan sayapun lulus tepat waktu. Kuliah dinyatakan resmi lulus, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang travel agency merekrut saya sebagai staf di bagian ticketing. Dari perusahaan inilah cikal bakal saya bisa end up di Pulau Dewata karena saya bertemu costumer yang setia menggunakan jasa kami yang adalah keluarga dari negeri Paman Sam dan yang akhirnya memungut saya untuk dijadikan punggawanya untuk membantu pekerjaan yang mereka lakukan di Bali. 5 januari 2011 saya hijrah ke Bali dan tinggal bersama keluarga Amerika ini, pindah lagi..terjadi perubahan…ada lagi masa transisi J awalnya saya merasa berat! Terjadi culture shock dimana saya seorang jawa yang halus J tidak to the point, senyam-senyum gak jelas bertemu dengan budaya Amerika pantai timur yang ceplas-ceplos, to the point tanpa tendeng aling-aling dan nada bicaranya meledak-ledak…hmmmm tapi sekali lagi semua bisa di lewati dan culture shock itu sudah mereda.
Setelah 6 bulan tinggal bersama, mereka mengajar saya untuk hidup mandiri dengan cara mengontrak rumah selama 1 tahun untuk saya dimana saya yang manage semua hak dan tanggung jawab selama saya tinggal di rumah kontrakkan tersebut…pindah lagi..transisi lagi dan mikir lagi. Setelah 1 tahun berlalu, saya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrakkan rumah tersebut melainkan bergabung sebagai volunteer dalam organisasi yang cinta akan masyarakat yang basenya terletak di daerah Jimbaran Bali ini tepatnya 26 Juni 2012 lalu. Pindah lagi transisi lagi dan lebih ruwet culture shocknya karena bertemu teman-teman dari belahan bumi barat utara timur selatan seperti : Canada, Afrika Selatan, Australia, New Zealand, Brazil, India, Amerika lagi, Korea Selatan, Jerman ditambah teman-teman dari berbagai daerah yang ada di negeri Indonesia tercinta. Sampai sekarang saya masih ada dalam proses untuk berintegrasi dengan teman-teman tersebut di atas. Dalam hal ini setiap perubahan, perpindahan dan masa transisi yang terjadi dalam kurun waktu 29 tahun 6 bulan 8 hari dimana masa saya ada di bumi ini dan sampai saat menulis tulisan ini, saya percaya semuanya itu hanyalah mendatangkan kebaikan yang bertujuan mengembangkan semua potensi yang Tuhan berikan dalam hidup saya. Saya siap dengan segala bentuk dan masa perubahan dalam hidup ini dan terus akan memilih untuk mengasihi Tuhan. Dengan rasa penuh syukur dan antusias saya mengucapkan Selamat datang kepada perubahan!

Tuesday, July 10, 2012


Waterbom Kuta Bali!



Akhirnya datang juga kesempatan untuk menjajal waterbom kuta setelah hampir 1 tahun 6 bulan tinggal di  Pulau Dewata J Hari senin kemarin 9 Juli 2012 saya menikmati sensasi wahana permainan air Kuta Bali ini  yang sudah dikenal luas oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Selama ini Waterbom yang terletak di jantung wisata kuta menjadi alternatif utama liburan Bali khususnya bagi pelancong dari Luar negeri, ketika ada di tempat ini saya merasa berada di negeri orang lain karena hampir 80% dari pengunjungnya adalah turis-turis asing mulai dari anak-anak, muda, dewasa sampai orang tua ada di waterbom ini. Harga Tiket Masuk untuk dewasa Rp. 180.000 dan untuk anak-anak Rp. 120.000 tentunya sangat terjangkau bagi pelancong-pelancong yang memang berlibur di Bali tetapi mungkin tidak untuk orang-orang yang domisili di sekitar Kuta hahaha.
Lunch time with the gang
Hari itu saya bisa ketempat ini karena di undang oleh salah satu teman dari Amerika yang tinggal di Pulau Sumba NTT untuk menemaninya yang kebetulan beliau membawa anak-anak didiknya yang semua asli Sumba berlibur di Bali, sayapun menjadi orang ke-21 dari rombongan ini. Ngomong-ngomong setelah beberapa kali mencoba wahana yang ada di waterbom ini, saya teringat akan pelajaran seputar kepemimpinan yang ada di buku 21 Ciri Pokok Seorang Pemimpin karangan John C. Maxwell di bab yang membahas tentang keberanian. Bab ini mengatakan untuk meningkatkan keberanian, kita di sarankan untuk keluar dan melakukan sesuatu untuk menumbuhkan keberanian kita. Misalnya, skydiving (terjun payung), berbicara di depan orang banyak (merupakan ketakutan kebanyakan orang), main sandiwara, arung jeram, ataupun mendaki gunung. Tidak masalah apapun yang kita lakukan selama itu dapat membuat kita menghadapi rasa takut kita. Yaah Waterbom itu menakutkan! Setiap wahana gila membawa saya untuk menghadapi keputusan sulit yang menantang J.


Kembali ke buku pak John C. Maxwell, buku ini mengajarkan kita ketika menghadapi berbagai keputusan sulit yang menantang, sebaiknya kita sadari akan kebenaran-kebenaran tentang keberanian berikut ini yang tentunya saya alami ketika mencoba setiap wahana gila waterbom kuta J :
1. Keberanian dimulai dengan pergumulan batin. Setiap ujian yang kita hadapi dimulai dari dalam diri kita, demikian juga dengan ujian keberanian. Keberanian bukanlah berarti tidak ada rasa takut, keberanian adalah melakukan apa yang kita takuti dan maju terus ke dalam wilayah baru. Wahana yang pertama kali saya coba adalah race track, bagi saya ini pergumulan batin L meluncur bebas dengan tangan menyilang di dada begitupun dengan kaki yang harus menyilang dengan sudut kemiringan 80 derajat dari ketinggian kurang lebih 50 meter dengan 3 lekukan. Pada saat berada di posisi meluncur saya banyak ngobrol dengan pool attendant untuk mengulur-ulur waktu, sengaja saya buat karena saya takut. Pool attendant menyuruh saya segera meluncur karena di belakang saya menunggu puluhan orang yang mengantri untuk wahana ini, sayapun meluncur dan tak lupa teriak sekencang-kencangnya huuuuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa……yeah akhirnya menang atas pergumulan batin saya walaupun startnya tidak heroic J 
Wahana smash down, boogie dan race track
2. Keberanian tidak berada pada zona aman. Pemimpin hak sipil, Martin Luther King Jr., menyatakan, “ukuran tertinggi dari seseorang bukanlah dimana ia berdiri di masa-masa nyaman serta menyenangkan, melainkan dimana ia berdiri di masa-masa penuh tantangan serta kontroversi.” Saya punya pilihan untuk berdiri lalu mundur dari wahana race track pada saat berada di posisi akan meluncur dan turun menuju kursi malas dengan alasan ouw saya tidak enak badan biar saya santai di wahana lazy river atau duduk di kursi ini dan menjaga barang-barang bawaan teman saya. Seandainya saya melakukan itu, bisa dipastikan  kalau tidak bertobat dan tidak merubah kebiasaan itu saya akan menjadi orang yang tidak pernah bisa menghadapi kenyataan hidup dan selalu mencari zona aman yang meninabobokan saya. Jadi apakah kita ingin melatih keberanian kita? So tinggalkanlah apa yang menjadi zona aman kita J
Wahana lazy river
3. Keberanian dalam diri kita membangkitkan keberanian orang lain. “Keberanian itu menular,” kata seorang pewarta kabar baik Billy Graham, “Jika seorang pemberani memegang tinggi prinsipnya, maka yang lain pun akan turut berani.” Keberanian yang diperlihatkan oleh siapa pun akan menjadikan yang lainnya berani. Hal ini tampak ketika saya mencoba wahana smash down, sama meluncur bebas dengan tangan kaki menyilang seperti race track akan tetapi smash down lebih tinggi dan sudut kemiringan hampir 90 derajat. Lagi-lagi saya menang atas pergumulan batin dan saya melakukan ini 7 kali berturut-turut tanpa jeda..setelah meluncur naik lagi lalu meluncur lagi lalu naik lagi sampai 7 kali, dan hasilnya dari keberanian ini teman-teman sumba yang kebanyakkan anak perempuan yang masih duduk di bangku SMP termotivasi dan tertular untuk menghadapi wahana ini juga berturut-turut seperti saya J. Sungguh memang benar keberanian itu menular!


Tawa gadis-gadis pemberani

4. Kehidupan kita berkembang menurut keberanian kita. Rasa takut akan membatasi kita, mungkin itu sebabnya mengapa teolog Inggris, John Henry Newman, mengatakan, “Jangan takut hidup Anda berakhir, takutlah hidup anda tidak pernah dimulai.” Keberanian tidak saja memberikan awal yang baik, tetapi juga memberi kita masa depan yang lebih baik. Dengan keberanian menghadapi wahana race track membuat saya lapar akan wahana lainnya dan sayapun berhasil menjinakkan hampir semua wahana yang ada di waterbom ini termasuk the tough one!  Yaitu wahana climax, wahana paling gila dimana saya masuk dalam tabung dengan posisi tangan dan kaki menyilang lalu dalam hitungan ketiga papan dimana saya berpijak terbuka dan membuat saya jatuh meluncur deras kebawah dengan sudut kemiringan mungkin 88 derajat yang berhasil membuat seakan-akan nyawa saya masih tertinggal di atas J wuaaaaaaaaaaaah.........kalian harus coba wahana ini!
Antre untuk menghadapi climax
Senyum sang pemberani :)
Buku ini juga menyatakan betapa ironisnya, mereka yang tidak memiliki keberanian untuk mengambil resiko maupun yang berani mengambil resiko sama-sama memiliki rasa takut dalam hidupnya. Satu-satunya perbedaan diantara keduanya adalah bahwa mereka yang tidak berani mengambil resiko sebenarnya hanya mengkhawatirkan hal-hal sepele. Jika nantinya kita memang harus mengatasi rasa takut dan keraguan kita, jangan takut untuk mengambil resiko. Juga ada hal lain yang saya dapatkan dari pengalaman fun time di waterbom ini adalah ketika saya pertama kali mencoba salah satu wahana memang terasa menakutkan, akan tetapi setelah berhasil melalui percobaan pertama maka selanjutnya percobaan ke-2, ke-3 dan selanjutnya akan terasa mudah..tak ayal saya pun bisa mencoba salah satu wahana sampai 7 kali berturut-turut. Jadi pelajaran yang bisa kita aplikasikan dalam hidup ini adalah jangan pernah kita takut untuk mencoba sesuatu yang baru! Hadapi rasa takut kita dan mari kita sama-sama bertumbuh untuk menjadikan hidup lebih menggairahkan!

Sunday, July 8, 2012




Pantai Sawangan.



Pantai! Hmmmm….Tuhan itu adil dalam hidup saya :) setelah Dia beri kesempatan bertahun-tahun tinggal di kaki gunung di wilayah Jawa Tengah, sekarang saya di beri kesempatan tinggal di wilayah Bali bagian Selatan dimana terdapat buanyak sekali pantai nan indah alami yang salah satunya adalah pantai Sawangan. Lokasi pantai ini terletak di depan Hotel Nikko Bali Nusa dua atau sekitar 3 kilometer ke sebelah selatan dari kawasan Bali Tourism Development Center (BTDC) Nusa Dua yang kira-kira 30 menit jarak tempuh dari Bandara International Ngurah Rai dan 20 menit saja dari tempat saya tinggal di daerah Jimbaran. Sabtu 7 Juli 2012 setelah makan siang di rumah, saya memacu motor dengan sang kekasih :) menuju pantai yang kata orang sangat bagus pemandangannya dan layak dikunjungi ketika kita berada di Bali. Akses menuju pantai bagi kita yang bukan tamu Hotel Nikko adalah melalui gang kecil dimana jalannya belum beraspal tepat sebelum pintu masuk Hotel Nikko dari arah Nusa Dua, lalu masuk kedalam melalui jalan ini kira-kira 200 meter sampai mentok dan kita akan berada di bibir jurang diatas pantai ini. Kita tidak perlu membayar tiket masuk ataupun parkir karena ini pantai umum milik bersama hanya jangan lupa untuk mengunci kendaraan yang kita bawa, setelah mengambil gambar panorama dari atas bukit kamipun turun melalui puluhan anak tangga beton yang memang dibuat untuk menuruni bukit menuju pantai.

Hotel Nikko
Di pantai ini kebersihan sangat terjaga, mungkin karena ini salah satu fasilitas alami yang “dijual” oleh Hotel Nikko maka merekapun terus berusaha membuat pantai ini bersih dengan memperkerjakan banyak tenaga kebersihan yang siap memungut benda-benda yang sekiranya merusak citra pemandangan dan kebersihan pantai. Hal lain yang unik dan tidak ada duanya yang ditawarkan oleh pihak hotel adalah safari unta di pantai :) aneh biasanya unta di padang pasir eh sekarang unta jalan-jalan santai di pantai. Bagi kita yang berminat walaupun bukan tamu yang menginap di Hotel Nikko, untuk jalan-jalan bersama unta selama 1 jam anda cukup membayar 35$ + 10% Pajak untuk 1 orang Dewasa sedangkan untuk setiap anak adalah 20$ + 10%. Kita juga bisa jalan-jalan bersama unta selama 30 menit dengan tarif 20$ + 10% pajak untuk dewasa dan 15$ + 10% untuk anak-anak, karena bagi saya tarif tersebut cukup mahal sayapun cukup puas berfoto dengan sang unta saja :)
Jalan santai di pantai bersama untai :)
Ga ada duit = foto sama unta saja.
Berjalan ke arah selatan kita akan menemui banyak karamba milik petani lokal yang membudidayakan rumput laut, pantai sawangan ini merupakan salah satu penghasil rumput laut di bali. Ombak di pantai ini pada waktu itu cukup besar dan tidak heran banyak potongan-potongan rumput laut dari karamba yang terhempas di pinggir pantai, hal itu menjadi berkah tersendiri bagi warga sekitar pantai karena saya melihat tidak sedikit warga sekitar yang umumnya orang-orang yang sudah tua turun ke pantai untuk mencari potongan-potongan rumput laut dan mengumpulkannya di keranjang yang nantinya akan di jual ke pengepul untuk mendapatkan tambahan uang.

Karamba budidaya rumput laut
Seorang nenek mencari potongan rumput laut.
Potongan rumput laut
Kami menyempatkan diri untuk menyapa salah satu nenek yang ada pada saat itu dan mencoba membantu mengambil potongan rumput laut yang berada diantara pecahan karang, pasir dan vegetasi bawah laut yang lainnya yang belum ditemukan manfaatnya..hmmmm butuh ketelitian juga tampaknya, sesudah itu kami duduk santai di pasir untuk menikmati indahnya pantai Sawangan sambil bersendau gurau :) :) Sungguh pengalaman yang berharga dan patut di syukuri, dalam hatipun berkata untuk Tuhan : “…tinggal di gunung sudah, di pantai sudah..kapan ya Tuhan kasih kesempatan untuk bisa tinggal di padang gurun atau tempat yang bersalju?...”   hmmmmm….we’ll see mike :) Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.






Thursday, July 5, 2012

Visa Selandia Baru

Berbicara tentang visa, saya teringat ketika masih duduk di bangku kuliah tepatnya pada saat belajar tentang dokumen pasasi yaitu matakuliah yang mempelajari tentang dokumen-dokumen untuk perjalanan keluar negeri yang salah satunya adalah visa. Karena setiap negara punya regulasi sendiri-sendiri kamipun belajar persyaratan-persyaratan aplikasi visa untuk negara-negara yang berada di kawasan Eropa, Amerika, Asia, Australia dan Afrika juga tak ketinggalan membahas tentang macam-macam visa. Pada saat mengambil matakuliah itu jujur saya tidak ada minat, tapi karena ini matakuliah wajib ya mau tidak mau saya harus ambil untuk persayaratan kelulusan kuliah. Alasan mengapa saya tidak minat dan ogah-ogahan saat belajar tentang dokumen pasasi adalah karena pertama saya tidak ada obsesi nantinya akan terjun ke dunia pekerjaan yang kerjaannya urus-mengurus visa, kedua saya sudah berpikir dan percaya bahwa saya tidak akan pernah bisa pergi ke luar negeri ! jadi buat apa belajar tentang visa huuh?
Surat pemberitahuan resmi dari Kedutaan NZ.
Akan tetapi semua pemikiran itu berubah ketika muncul kesempatan yang unik dalam hidup saya untuk bisa pergi keluar negeri dan kunjungan ini butuh visa! Singkatnya kesempatan unik ini muncul karena saya pacaran dengan wanita yang berasal dari Selandia Baru kurang lebih 9 bulan, hubungan kami serius dan kami ingin melanjutkan ke jenjang pernikahan so…sebagai laki-laki pada umumnya saya harus datang baik-baik untuk memperkenalkan diri siapa saya di hadapan keluarga besar pacar saya dan mengutarakan niat untuk membangun sebuah keluarga baru dengan anak perempuan mereka J cool huh! Rencana sebelumnya, setelah kami berbicara melalui media skype merekalah yang ingin datang ke bali untuk bertemu dengan saya tetapi karena adanya kesibukkan, mereka tidak jadi datang ke bali melainkan mengundang saya untuk pergi ke Selandia Baru untuk bertemu mereka dan keluarga besar. Booom….sayapun langsung mengiyakan tanpa pikir panjang karena saya ingin pergi ke luar negeri hahaha. Setelah dapat lampu hijau dari pemimpin organisasi dimana saya bekerja dan diberikan waktu 1 bulan liburan, sayapun bergegas semangat mengurus aplikasi visa untuk pergi ke Selandia Baru. Dengan bantuan dari Sang Pacar dan teman-teman yang punya pengalaman pergi ke luar negeri, saya mulai mencari info aplikasi dari website Kedutaan Besar Selandia Baru yang ada di Jakarta lalu men-download formulir aplikasi visa, mengeprintnya dan mengisi formulir sesuai dengan data yang dibutuhkan serta giat bekerja untuk melengkapi file-file lain yang dibutuhkan seperti : surat pernyataan dari organisasi saya bekerja yang menyatakan bahwa saya benar-benar pekerja di organisasi tersebut dan menjelaskan saya diberi liburan 1 bulan dan pasti juga akan kembali ke Indonesia lagi, surat pernyataan dari orang tua pacar saya yang menjelaskan bahwa saya akan menuju dan tinggal bersama keluarga ini selama saya berada di Selandia baru, pergi ke studio foto untuk mengambil gambar terbaru dari muka saya dan mencetaknya untuk di sertakan sebanyak 2 lembar, foto kopi Kartu Keluarga, pergi ke bank untuk setor uang sehingga nantinya bisa mencetak informasi rekening yang jumlahnya sesuai dengan persyaratan dan di lampirkan pada formulir, lalu juga melampirkan surat sponsor khusus dari pacar saya yang harus dibukukan oleh notaris. Setelah formulir dan lampiran-lampiran yang dibutuhkan siap dan sudah membayar dimuka uang sebanyak Rp. 1.200.000 guna membayar aplikasi visa sebesar Rp. 1.100.000 dan biaya kurir untuk mengembalikan passport Rp. 100.000 setelah proses entah visa di tolak atau didapatkan, sayapun tanpa menunggu lama mengirimkan formulir itu ke Kedutaan Besar Selandia Baru via Tiki.

Visaku!

Seminggu berlalu setelah pengiriman formulir itu, staf dari Kedutaan Besar Selandia Baru memberitahukan bahwa mereka memberikan ijin kepada saya untuk pergi ke Selandia Baru! Woooow…it’s amazing! I’ll go to overseas J. Melalui pengalaman ini saya belajar hal sederhana yaitu kemustahilan yang selama ini kita percayai sebenarnya itu bukanlah hal yang mustahil, ketahuilah bahwa hidup kita ini di hiasi dengah banyak sekali kesempatan-kesempatan untuk mengubah hal mustahil menjadi tidak mustahil. Ditambah lagi kita punya orang-orang yang berada disekeliling kita dan punya Tuhan yang penuh anugerah yang siap membantu untuk membuka gerbang kemustahilan dan selanjutnya melangkah bersama-Nya untuk meraih mimpi kita..so there is no impossible thing! Anyway saya sudah mendapatkan tiket untuk pergi ke Selandia Baru, sayapun semangat untuk pergi walaupun masih ada sedikit rasa nervous untuk bertemu keluarga besar dari pacar saya J tapi saya percaya saya bisa tampil apa adanya dan percaya diri saat berada bersama mereka! Again..nothing impossible! Huh hah.. jadi tunggu ya cerita saya selanjutnya tentang meet the parents! cap cus....!

Sunday, July 1, 2012


Mandala Airlines berhenti  operasi karena saya!

 

Tentu kita semua masih ingat bukan? Dalam sejarah penerbangan sipil Indonesia kita pernah mendengar Maskapai Mandala Airlines, Maskapai ini bisa dikatakan salah satu maskapai penerbangan besar di negeri ini setelah merujuk kepada alasan-alasan berikut : Mandala Airlines pangsa pasarnya pernah menduduki urutan ketiga setelah Garuda Indonesia dan Lion Air, memiliki lebih dari 30 jadwal penerbangan setiap harinya dari Jakarta menuju beberapa wilayah yang tersebar di Indonesia seperti wilayah Pulau Jawa (Semarang, Surabaya, Yogjakarta), Pulau Sumatra ( Medan, Padang, Pangkalpinang, Jambi, Bengkulu, Pekanbaru, Batam), Pulau Kalimantan (Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak dan Tarakan), Pulau Bali (Denpasar), Nusa Tenggara Timur (Kupang) dan melayani rute ke luar negeri seperti Jakarta-Singapura, Balikpapan-Singapura, Jakarta-Macau dan Jakarta-Hongkong, Maskapai ini memiliki lebih dari empat ribu agen perjalanan di seluruh Indonesia, Mandala juga pernah mendapatkan penghargaan Indonesia Travel and Tourism dengan kategori maskapai bertarif rendah pada tahun 2010-2011 dan menjadi maskapai pertama yang mendapatkan sertifikasi Operational Safety Audit (IOSA) dari International Air Transport Association (IATA) dan ditambahkan lagi dari pengalaman saya sewaktu bekerja sebagai ticketing staff di salah satu perusahaan biro perjalanan yaitu banyak dari pelanggan saya pada waktu itu menggunakan jasa maskapai ini dan juga tidak sedikit yang menjadikan Mandala Airlines sebagai alternatif lain kalau tidak mendapatkan tiket dari Garuda Indonesia karena menurut mereka Mandala terbaik kedua setelah Garuda.

Akan tetapi alasan-alasan tersebut malah menjadi bahan pertanyaan bagi masyarakat umum setelah tepatnya pada hari Rabu 12 Januari 2012 Direktur Utama Mandala Airlines yang menjabat pada saat itu secara resmi menyatakan bahwa perusahaan penerbangan Mandala Airlines sementara berhenti beroperasi..Why? Mengapa? Lho kok? Piye to kok iso ngono? Mungkin alasan berhentinya Maskapai ini beroperasi karena saya J J karena kalau kita hitung mundur seminggu sebelum Direktur Utama Mandala Airlines secara resmi menyatakan berhenti operasi, saya mengunakan jasa maskapai ini untuk rute penerbangan dari Yogjakarta menuju Denpasar hari dimana saya pindah domisili dari Jawa ke Bali, hal menarik disini dan yang akan saya kenang seumur hidup adalah harga tiket yang saya dapatkan hanya sebesar Rp. 18.800 dengan rincian tarif dasar Rp. 12.545, pajak Rp. 1.255 dan biaya Rp. 5.000. Ya itu aneh bukan? Tapi itu juga nyata saudaraku J
E-ticket Mandala termurah sepanjang masa.
Kisah aneh tapi nyata ini berawal dari ketika saya masih bekerja sebagai ticketing staff, tepatnya pada tanggal 20 September 2010 setelah memutuskan untuk pindah ke Bali pada awal tahun 2011 saya iseng untuk mencari-cari tiket pesawat untuk tujuan Bali dari semua maskapai yang melayani penerbangan rute tersebut. Akhirnya setelah cek sana-sini saya berhenti di program sistem reservasi tiket Mandala Airlines karena melihat harga tarif dasar yang tertera pada sistem reservasi tersebut hanya Rp. 12.545 saja, tanpa pikir panjang sayapun langsung memasukkan data pribadi saya ke sistem dan langsung meng-issued tiket tersebut. Pada waktu itu sayapun masih ragu apakah tiket itu benar-benar sah atau hanya kesalahan pada sistem semata, untuk tahu kepastiannya sayapun berulang kali cek ke sistem dan menanyakan ke call centernya Mandala serta ke beberapa teman lain yang seprofesi dengan saya, alhasil mereka semua bilang itu real ticket yang sah J dan memang tiket tersebut adalah tiket yang sah yang membawa saya bisa terbang dari Yogjakarta menuju Bali.

Lalu apa hubungannya Mandala stop operasi dengan saya? Kalau menurut berita yang kita dengar Mandala merugi dan terbelit hutang, lha kenapa bisa begitu? Menurut hemat saya..Mungkin…ya mungkin…waktu itu salah satu staf bagian penjualan dari Mandala Airlines melakukan kesalahan memasukkan data harga jual ke sistem, setelah sadar ada kesalahan dan segera mau mengeditnya tapi tidak kesampaian karena data yang ada sudah saya confirmed duluan J jadi mereka tidak dapat untung alias merugi dan akibatnya mereka terbelit hutang lalu memutuskan untuk berhenti beroperasi hahahaha…semoga salah…tapi siapa tahu benar J peace!